5 Alasan Kenapa Inggris Tidak Menggunakan Euro – Uni eropa adalah sebuah organisasi pemerintah, dari sejumlah negara-negara yang ada di benua Eropa. Uni eropa memiliki mata uang sendiri yang dinamakan Euro. Mata uang ini mulai dipakai sejak tanggal 1 januari 1999. Namun secara fisik, mata uang yang satu ini baru dipakai pada tanggal 1 januari 2002. Jadi semua anggota Uni Eropa, seharusnya menggunakan mata uang ini. Namun tahukah anda, jika ada negara yang tidak menggunakan mata uang Euro.
Misalnya saja Swedia yang sampai sekarang masih menggunakan mata uang Krona. Selain itu, ada juga Inggris yang sampai sekarang masih menggunakan Poundsterling. Sebagian orang mungkin penasaran, kenapa Swedia ataupun Inggris tidak menggunakan Euro. Untuk itulah kali ini kita akan membahasnya. Namun kita akan lebih membahas, alasan kenapa Inggris tidak menggunakan Euro sampai sekarang. Langsung saja kita simak 5 alasan kenapa Inggris tidak menggunakan Euro dibawah ini:
-
Inggris tak mau kehilangan kekuasaan mengatur suku bunga
Alasan pertama, Inggris tidak menggunakan Euro adalah masalah suku bunga. Jadi pemerintah inggris, takut kehilangan kekuasaan dalam mengatur suku bunga mereka. Hal ini bisa terjadi apabila inggris menggunakan Euro, otomatis suku bunga di Inggris akan mengikuti sistem Euro. Akibatnya Inggris bisa kehilangan level nilai tukar Poundsterling, apabila mereka bergabung dengan sistem Euro. Padahal selama ini, Inggris sendiri sudah cukup nyaman dan strategis menggunakan Poundsterling, tanpa harus melebur dengan Euro.
-
Inggris tak ingin keputusan dalam menentukan kebijakan moneter diambil alih anggota Uni Eropa
Alasan kedua adalah inggris takut akan kehilangan kekuasaanya. Hal ini karena jika Inggris menggunakan Euro, segala keputusan menentukan kebijakan moneter akan diambil alih oleh anggota Uni Eropa. Artinya otoritas Inggris hanya akan sekedar menjadi anak tiri, alias tidak akan mampu memberikan pengaruh apa-apa pada kebijakan. Jadi semua kebijakan akan ditentukan dan diputuskan oleh anggota Uni Eropa. Hal inilah salah satu alasan kuat Inggris tidak menggunakan Euro. Mereka takut tak akan memiliki kekuasaan lagi dalam menentukan setiap keputusan untuk negaranya sendiri.
-
5 uji ekonomi untuk Euro sulit dipenuhi
Tahun 1990 an, Euro digagas sebagai mata uang tunggal untuk Uni Eropa. Saat itu perdana menteri Inggris yang bernama Tony Balaire, mendeklarasikan tentang 5 poin uji ekonomi. Hal ini sebagai syarat yang harus dipenuhi, sebelum Inggris bisa menerima Euro sebagai mata uang resmi mereka. Uji ekonomi ini adalah usulan dari menteri keuangan Inggris, yaitu Gordon Brown. Isi dari 5 poin uji ekonomi itu diantaranya adalah sebagai berikut:
- Struktur ekonomi, siklus bisnis dan suku bunga harus bisa berjalan harmonis. Jadi Inggris harus bisa bertahan dengan tingkat suku bunga di zona Euro
- Harus adanya sistem yang memiliki fleksibilitas yang cukup baik, untuk menyelesaikan masalah ekonomi dan agregat di kedua wilayah
- Mengadopsi Euro sebagai mata uang resmi, artinya harus bisa menciptakan kondisi yang kondusif bagi perusahaan-perusahaan dan investasi individu di Inggris
- Secara internasional, Euro akan tetap memungkinkan industri jasa keuangan dalam posisi yang kompetitif
- Mengadopsi Euro sebagai mata uang resmi, artinya mengangkat pertumbuhan, stabilitas serta lapangan kerja untuk jangka panjang
Kelima poin uji ekonomi inilah yang membuat Inggris berfikir panjang, untuk bergabung dengan Euro. Namun ada juga pihak yang berspekulasi, bahwa lima poin ini sengaja dicantumkan. Tujuannya adalah sengaja dibuat supaya sulit dipenuhi. Jadi dengan begitu, Inggris selamanya tak akan pernah bergabung dengan Euro
-
Mempermudah kinerja investor
Menggunakan Poundsterling sebagai mata uang, dinggap lebih mempermudah kegiatan para investor di Inggris dari pada menggunakan Euro. Hal ini karena, perusahaan dan investor di Inggris sudah terbiasa dengan Poundstering. Mereka hanya perlu, mengubah Poundsterling menjadi dolar AS dan sebaliknya. Berbeda dengan menggunakan Euro, mereka akan dipaksa untuk menyesuaikan nilai tukar Euro.
-
Kriteria konvergensi Euro memberatkan Inggris
Sebelum mengadopsi Euro, pemerintah Inggris harus memenuhi kriteria konvergensi Euro yang diberikan kepada mereka. Jadi pemerintah Inggris, harus bisa menjaga rasio dept-to-GDP dalam level tertentu. Hal ini bisa saja berpotensi membatasi kebijakan fiskal. Disisi lain tahun 2014 saja, Inggris hanya bisa memenuhi 20 persen dari kriteria konvergensi tersebut. Hal ini membuat pemerintah Inggris merasa sangat keberatan.