Kamu yang termasuk pemain baru dalam pasar forex pasti belum terlalu paham dengan berbagai istilah yang ada di dalam pasar. Sebagai contohny saja saat menjelang akhir tahun ada sebuah istilah dengan nama “January Effect” atau “Santa Claus Rally” dan berbagai istilah yang lainnya.
Apa yang dimaksud dari istilah di atas?
Apakah mencerminkan pola pergerakan harga?
Apakah ada yang harus diwaspadai?
Dalam kenyataannya pola pergerakan harga yang ada di pasar terbentuk berdasarkan periode waktu tertentu dan berkaitan dengan para pelaku yang ada di pasar. Pola-pola yang terbentuk akan menunjukkan berbagai trend makro dan apabila Anda mengikuti pola tersebut, maka bisa sangat menguntungkan.
Meskipun demikian trend makro yang ada belum tentu menjamin keuntungan yang pasti, sebab di saat Anda salah mengantisipasi bisa saja kerugian yang akan didapatkan.
Sebagai contoh sederhana adalah trend indeks harga saham seringkali naik saat menjelang liburan natal dan akhir tahun. Tapi, jika Anda salah dalam mengantisipasi trend atau salah dalam memilih jenis saham bisa saja kerugian yang akan didapatkan.
Ada beberapa istilah yang perlu Anda pahami berkaitan dengan pola pergerakan harga pasar dan bisa berlaku untuk periode tertentu dan musiman. Berikuti ini kami akan menjelaskan 6 istilah yang sering kali disebutkan dan cukup populer di kalangan para trader.
1.Sell In May And Go Away
Istilah yang pertama berasal dari dataran Ingris dan merujuk pada kenyataan dimana selama periode November sampai April pasar memiliki kecenderungan bullish dan harga saham yang ada cenderung meningkat. Hal tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan periode Mei sampai Oktober dan data statistik memang menunjukkan demikian.
Sebagai contohnya adalah kinerja saham yang telah terdaftar dalam indeks S&P 500. Trader yang menjual saham yang masuk indeks S&P 500 pada bulan Mei dan melakukan pembelian kembali pada bulan Oktober biasanya memperoleh keuntungan rata-rata 8,4% per tahunnya.
Di sisi yang lain trader yang menerapkan strategi yang berlawanan yaitu membeli pada bulan Mei dan menjual pada bulan Oktober mendapatkan rata-rata keuntungan sebesar 5,1% per tahun. Perhitungan di atas sudah termasuk dividen tetapi tidak termasuk biaya bertransaksi dan pajak yang harus dikeluarkan.
Di dalam pasar saham istilah di atas bisa kita anggap kebenarannya, di saat trader menahan saham selam setahun, maka keuntungan akan naik rata-rata 10% per tahun pada periode yang sama. Namun, hal di atas tidak berlaku pada pasar forex walaupun pasar saham memiliki pengaruh dalam pergerakan pasar forex.
2.Santa Claus Rally
Santa Claus Rally merujuk pada naiknya harga saham pada minggu terakhir bulan Desember. Santa Claus Rally sangat erat terjadi karena kombinasi investor yang membeli saham sebagai antisipasi “January Effect” dan fund manager membeli saham sebelum tutup tahun untuk keperluan “Window Dressing.
Hal yang sering kali terjadi adalah trader mulai membeli saham di saat menjelang natal dan menjualnya kembali pada periode “January Effect”
3.January Effect
January effect merupakan sebuah istilah yang ada di dalam pasar saham yaitu harga-harga saham naik pada bulan Januari. Hal yang biasanya dilakukan para trader adalah membeli saham yang memiliki harga relatif rendah sebelum bulan Januari dan menjualnya kembali setelah harga naik.
Fenomena January Effect terjadi dikarenakan investor perorangan yang sangat sensitif dengan pajak dan biasanya menjual saham yang merugi dan saham kecil yang dianggap kurang menguntungkan pada akhir tahun. Setelah itu mereka akan menjualnya kembali pada saat bulan Januari.
Di dalam pasar forex terjadi sebaliknya yaitu saat indeks harga saham menguat artinya ada kecenderungan untuk berani mengambil resiko pada saham sehingga nilai tukar mata uang melemah.
Hal di atas pernah terjadi di Amerika Serikat di saat indeks harga saham S&P 500 dan indeks Dow Jones 30 mengalami penguatan tajam, maka hal ini menjadikan nilai tukar USD melemah. Sehingga january effect sering kali membuat indeks saham naik dan nilai tukar mata uang menjadi lemah untuk sementara.
4.Window Dressing
Windows dressing merupakan sebuah istilah yang merujuk pada trik pemasaran yang dilakukan oleh para fund manager untuk memperbaiki kinerja portofolio yang mereka miliki. Caranya adalah dengan membeli saham yang memiliki kinerja bagus dan harga sedang naik menjelang pengumuman laporan keuangan pada akhir kwartal.
Setiap fund manager yang melakukan windows dressing seringkali menjual saham yang memilki kinerja yang kurang memuaskan dan membeli saham yang memiliki kinerja yang sedang bagus agar portofolio yang mereka miliki lebih menjanjikan.
Trader yang masuk ke dalam pasar saham saat sedang terjadi windows dressing sebaiknya jangan terlalu lama menahan karena sifat lonjakan harga yang sementara.
5.Pasar Forex: Earnings Season
Istilah yang selanjutnya merujuk pada waktu saat perusahaan publik yang terdaftar dalam bursa saham merilis laporan keuangan dan memuat penghasilan yang didapatkan perusahaan. Perilisan laporan keuangan biasanya terjadi setiap kwartal dan periode ini terjadi pada setiap bulan Januari, April, juli, dan Oktober.
Di waktu-waktu di atas tren pasar memiliki kecenderungan yang menguat. Apabila banyak perusahaan publik yang mengalami kerugian, maka indeks harga saham akan mengalami bearish dan begitu juga sebaliknya tre akan bergerak naik jika banyak perusahaan publik yang membukukan keuntungan. Selain itu ada juga predikis para analis yang seringkali diumumkan bersamaan dengan perilisan laporan keuangan.
Baca Juga: Robot Trading Forex (EA), Menguntungkan atau Merugikan?
6.Triple Witching
Istilah yang terakhir ini merujuk pada berakhirnya waktu kontrak untuk trading indeks futures, indeks options, dan stock options. Periode triple witching adalah hari Jumat minggu ketiga pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
Pada hari-hari yang kami sebutkan di atas volume trading dan pergerakan pasar indeks futures dan options biasanya sangat tinggi. Apalagi di saat jam-jam terakhir dan mendekati penutupan sesi dan sering kali disebut dengan witching hour. Banyak trader harian yang memanfaatkan peluang yang ada dan berusaha mendapatkan keuntungan dalam waktu yang singkat.
Meskipun memiliki pola kecenderungan seperti yang telah kami sebutkan di atas, pergerakan harga pada periode musiman tidak selamanya bergerak seperti demikian. Sebab ada faktor lain yang mempengaruhinya seperti sentimen dan kondisi pasar yang sebelumnya. Oleh sebab itu kami sangat menyarankan kepada Anda semua untuk tidak menggunakan pola-pola yang telah disebutkan di atas sebagai pertimbangan utama dalam melakukan trading.
Itulah 6 istilah musiman yang seringkali terdengar dalam pasar saham dan forex. Semoga dengan informasi yang telah kami sampaikan di atas bisa menambah pengetahuan untuk kamu semua.
Jika masih memiliki pertanyaan yang berhubungan dengan topik di atas, jangan ragu untuk bertanya melalui kolom komentar di bawah. Kami akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang masuk.
Selamat berinvestasi!
Oleh: Wahyu Utama