Short Term Trading – Terdapat 2 jenis trading berdasarkan jangka waktunya, yaitu long term dan short term. Artikel ini akan fokus pada pembahasan short term, untuk long term Anda bisa lihat pembahasan nya pada artikel tips tebaik trading jangka panjang
Tidak sedikit para trader menggunakan short term saat trading. Salah satu alasannya adalah karena trader tidak sabar jika harus menunggu seharian untuk bisa mendapatkan momen trading yang pas. Sehingga beberapa trader lebih memilih menggunakan short term yang cenderung akan mendapatkan keuntungan dengan cepat.
Namun bagaimana Anda bisa meraih profit jika Anda seorang pemula dalam dunia forex? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda perhatikan dan pahami agar mendapatkan profit short term trading.
1. Membatasi Resiko
Pertama, yang harus Anda perhatikan dan masuk aspek terpenting saat akan menentukan sukses tidaknya suatu strategi yang sedang dijalankan adalah membatasi resiko. Anda bisa meminimalkan resiko dan juga memaksimalkan profit. Oleh sebab itu penggunaan stop loss biasanya akan menjadi sangat dibutuhkan untuk bisa melindungi posisi Anda dari perubahan pasar yang mendadak dan cukup ekstrim. Banyak teknik yang bisa menempatkan stop loss, namun yang paling disarankan adalah membatasi resiko 10% dari jumlah modal saat akan melakukan transaksi.
2. Mengetahui Kaidah Indikator Forex Trading
Saat melakukan trading jangka pendek tentu saja Anda juga harus mengetahui indikator apa yang akan digunakan untuk menentukan kapan membuka posisi buy atau sell. Ada beberapa indikator seperti Commodity Channel Index (CCI). Hal yang perlu Anda ketahui, biasanya indikator teknikal hanya akan memberikan petunjuk seperti overbought, oversold, buy dan sell. Indikator tersebut bukan patokan kemana arah trend. Banyak trader yang salah memahami hal ini.
Sehingga Anda harus bisa memastikan kalau sinyal yang muncul pada indikator tersebut merupakan sinyal searah dengan sinyal trend. Jadi saat Anda ingin sekali membuka posisi buy, strategi trading harus terlebih dahulu mengkonfirmasi bahwa sinyal buy akan muncul di CCI saat harga berada pada uptrend. Begitu pun sebaliknya, sinyal sell bisa saja dianggap tidak valid merupakan sinyal yang muncul ketika sedang downtrend. Itu adalah kaidah untuk menggunakan indikator saat trading forex.
3. Memahami Price Pattern
Selain indikator Anda juga harus memahami mengenai pola pergerakan harga, atau biasa disebut dengan price pattern. Pola ini sudah lama bisa membuktikan dan memberikan petunjuk yang berpotensi untuk memperlihatkan pergerakan harga selanjutnya. Walaupun tidak 100% akan akurat namun jika penerapan manajemen resiko nya sudah baik maka akan memberikan hasil yang baik juga. Anda tidak usah menghafal semua pattern, kenali beberapa saja yang memang populer seperti triangle, double top dan double bottom.
4. Memahami Bar dan Candlestick
Memahami bar dan candlestick adalah hal yang sangat diperlukan. Grafik bar merupakan grafik yang menggunakan garis dan mewakili rentang perdagangan dari komoditas atau efek untuk periode jangka pendek. Kelebihan dari bar chat adalah:
- Bisa menyajikan data dengan lengkap mulai dari harga open, close, high dan juga low.
- Bisa digunakan dengan indikator teknikal lainnya. Bar chart yang akan memberikan tampilan data lengkap, sehingga bisa menggunakan indikator lain untuk diterapkan.
Namun selain memiliki kelebihan, bar chart juga memiliki kelemahan:
- Sulit untuk dilihat. Saat sedang menyajikan data dari close sampai open, bar chart akan lebih sulit dilihat bahkan butuh waktu lama bagi para analis untuk bisa menganalisa nya. Karena memang garis yang keluar relatif sangat tips, dan biasa disajikan dalam 1 warna sehingga akan sulit dibedakan jika pasar sedang naik atau turun.
- Sinyal pembalik arah akan terlihat lebih lama. Saat menerapkan bar chat dan Anda ingin melihat sinyal pembalik arah, biasanya bar chart membutuhkan data untuk beberapa periode yang tidak efektif.
Sedangkan candlestick atau yang biasa menggunakan simbol lilin dan bisa mewakili rentang perdagangan dari komoditas pada periode jangka pendek. Sebelumnya grafik candlestick sudah dikembangkan sejak tahun 1800-an, konon awal penggunaan nya oleh Munehisa Honma, pedagang beras di Jepang yang ingin memprediksi harga beras. Sama hal nya seperti bar chart, candlestick juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan:
- Mudah saat akan melakukan analisa. Gemuk candlestick cenderung lebih gemuk jika dibandingkan dengan bar chart, dan juga candlestick memiliki warna tidak seperti bar chart. Sehingga akan memudahkan para analis untuk melihat pergerakan harga yang fluktiatif.
- Sinyal perubahan arah diberikan lebih cepat.
- Bisa digunakan bersama indikator teknikal lain. Candlestick mirip dengan bar chart yang akan memberikan tampilan pada harga open, closeh, high and low sehingga bisa digunakan dengan indikator lain.
Kekurangan:
- Dinilai tidak akurat secara statistik, karena tingkat keberhasilan nya hanya berkisar 50-67%.
- Terlalu banyak patter yang terdiri dari 105 pattern candlestick.
5. Analisa Teknikal
Analisa teknikal merupakan senjata yang cukup ampuh untuk para trader bisa mencari tahu kapan mereka harus melakukan open dan exit position saat sedang melakukan trading nya. Oleh sebab itu indikator momentum seperti RSI atau yang lainnya dan juga Moving Average pada umumnya merupakan modal dasar trader yang ingin melakukan trading short term, sehingga bisa menentukan kapan mereka harus keluar masuk pasar. Jika melihat pada perkembangannya, trader yang sudah professional tidak akan hanya bertumpu pada indikator dasar saja, namun mereka juga akan mengasah kemampuan analisa teknikal nya dari berbagai sisi dengan menyesuaikan pada preferensi sistem trading nya.
6. Short Term Trading: Perhatikan Time Frame
Time frame juga bisa menjadi salah satu komponen terpenting saat akan melakukan trading jangka pendek. Menurut salah satu tokoh trading yaitu Barbara Rockefeller, ia menilai bahwa time frame paling cocok untuk jangka pendek adalah time frame rendah. Namun tidak jarang mereka yang menggunakan time frame rendah masih tertarik melakukan analisa jangka panjang. Sehingga mereka berusaha memasukkan dengan paksa cara trading yang seperti itu kedalam time frame kecilnya. Saat sudah memilih menggunakan time frame renda, Anda juga harus melengkapi nya dengan penggunaan strategi jangka pendek yang cocok.
7. Memanfaatkan Waktu Pergantian Sesi Trading
Waktu saat melakukan trading forex tidak selalu sama dan akan cenderung bervariasi serta dibagi menjadi beberapa sesi tertentu. Waktu pergantian sesi yang telah ditetapkan oleh trader juga bisa dimanfaatkan untuk short term trading. Saat waktu pergantian Anda bisa mencari tahu seberapa besar peluang profit yang biasa didapatkan.
Itulah 7 tips terbaik melakukan short term trading agar profit. Disiplin, konsisten dan tetap tekun mempelajari bagaimana cara serta strategi forex bekerja dengan baik adalah kunci utama Anda bisa meraih profit dengan maksimal. Lalu bagaimana jika Anda gagal? Tidak apa-apa, sebagai trader pemula Anda bisa menganggap kegagalan tersebut sebagai latihan untuk bisa mendapatkan keuntungan di kemudian hari.