Trading Plan – Aktivitas trading adalah salah satu bisnis yang memberikan resiko cukup tinggi jika tidak diatur dengan strategi dan perencanaan yang benar. Sehingga untuk mengantisipasi setiap kemungkinan, Anda sangat perlu membuat trading plan yang berguna untuk mengarahkan saat sedang melakukan trading.
Menyusun Trading Plan
Tentu saja untuk membuat sebuah trading plan, seorang trader harus bisa memperhatikan hal-hal penting yang akan mempengaruhi pada proses trading nya.
1. Belajar strategi trading
Strategi trading merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa strategi aktivitas trading Anda akan sangat berantakan. Anda harus mengenal strategi apa saja yang bisa dilakukan dan strategi mana yang paling cocok dengan karakter Anda. Jika Anda seorang trader pemula, cobalah menggunakan strategi yang profitable namun mini resiko, seperti swing market, simple claping atau follow trend.
- Swing market: merupakan strategi open posisi ketika terjadi trend market panjang. Swing market biasanya menggunakan bollinger band, moving average, parabolic sar atau dochian band. Strategi yang sederhana untuk dipelajari para trader pemula namun sangat butuh kesabaran pada saat menjalankannya karena trader akan lebih jarang untuk melakukan open posisi.
- Follow trend: Tidak banyak yang ingin menggunakan follow trend, alasan karena ada anggapan bahwa harga open posisi buy saat sedang trend buy dan juga open posisi sell saat sedang trend sell akan hilang pada beberapa keadaan open posisi yang disebabkan karena open posisi 2 arah. Ini adalah anggapan salah, sebab jika Anda melakukan 2 arah open posisi maka resiko loss akan tinggi. Jika hanya open posisi 1 arah ketika trending market maka akan menguntungkan dan juga sangat minim resiko.
- Simple scalping: teknik ini juga cocok sekali untuk para pemula yang sangat aktif saat membuka posisi dan juga menutup posisi. Strategi ini juga cukup profitable, namun harus dipadukan dengan follow trend agar bisa menurunkan resiko loss.
2. Menentukan level resiko
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan sejauh mana level resiko Anda. Saat sedang bertrading sebaiknya Anda sudah menetapkan level resiko mana yang membuat Anda nyaman. Untuk para professional trader batas level resiko yang biasanya di ambil adalah 1 sampai 5% dari modal yang dimiliki. Sehingga apa yang Anda pilih nantinya akan bergantung pada gaya trading dan juga toleransi resiko Anda.
3. Menentukan goal
Sebelum Anda memulai suatu hal yang harus Anda lakukan adalah menentukan goal atau tujuannya. Begitu juga trading, sebelum Anda benar-benar mulai melakukan aktivitas trading, tentukanlah apa goal yang akan Anda capai seperti profit yang realistis. Akan lebih baik jika Anda bisa menentukan target profit secara harian, bulanan, atau pun tahunan.
4. Memahami aturan entry dan exit
Sebelum Anda benar-benar memasang posisi trading, sebaiknya Anda juga sudah tahu dimana posisi stop loss dan juga target profit nya. Saat sudah mulai trading, entry haruslah sesuai dengan strategi trading yang sudah di uji sebelumnya. Sehingga trading plan Anda akan berisi mengenai gambaran dimana dan kapan Anda akan memasuki market, lalu apa indikator yang diperlukan serta pricing action seperti apa yang seharusnya dilakukan. Selain itu Anda juga sudah siap exit trading pada target yang sudah ditentukan, biarpun pada dasarnya akan sangat menggiurkan untuk Anda tetap mempertahankan posisi saat pasar mulai bergerak sesuai apa yang Anda inginkan.
5. Fleksibel pada situasi
Walaupun Anda sudah menyusun sebuah trading plan secara rinci namun bukan berarti trading plan tersebut harus Anda jalankan dengan sangat kaku. Disiplin memang sangatlah dibutuhkan namun terkadang ada waktunya Anda juga harus bisa fleksibel pada situasi. Perlu Anda ingat bahwa menjadi fleksibel bukan berarti menjadikan Anda tidak disiplin.
Situasi yang harus membuat Anda fleksibel misalnya saat harga belum sama sekali menyentuh TP atau SL namun jika dilihat secara teknikal Anda seharusnya sudah menutup posisi. Tentu saja jika kondisinya demikian, Anda tidak dilarang untuk menutup posisi walaupun resiko nya belum benar-benar tersentuh dan keuntungan belum sesuai dengan target. Namun tentu saja Anda juga tidak boleh sembarangan karena keputusan yang di ambil harus didasari oleh para analis teknikal yang objektif bukan karena merasa takut secara psikologis (takut jika profit akan berubah jadi loss).
Situasi fleksibel lainnya bisa dilakukan dengan cara memperbesar toleransi pada resiko per transaksi. Misalnya jika sebelumnya Anda sudah menetapkan 5% resiko dari modal untuk setiap transaksi maka di waktu selanjutnya Anda bisa saja menetapkan 5% resiko dari equity akhir per transaksi. Contohnya dari semula modal $10,000 kemudian bisa berkembang jadi $15,000. Jika sebelumnya toleransi yang diterapkan adalah $500 atau 5% dari $10,000, setelah 1 equity akan jadi $15,000 toleransi resiko per transaksi yang berubah menjadi $750.
Beberapa hal di atas merupakan situasi fleksibel yang tentunya tidak melanggar pada kedisiplinan trading plan Anda.
6. Mencari tau trend apa yang sedang berlangsung
Mencari tahu trend saat ini serta menetapkan Anda akan membuka posisi sell atau buy juga sangat penting untuk Anda lakukan dalam penyusunan trading plan. Sebaiknya Anda tidak melawan trend sesuai dengan time frame Anda. Misalnya jika Anda memiliki untuk melakukan trading dengan strategi swing sebaiknya Anda harus tahu bagaimana trend fundamental dan juga larangan untuk melawan trend tersebut. Anda juga jangan mudah mengubah rencana entry sell dan buy tanpa ada alasan kuat.
7. Mencari support dan resistance
Anda juga harus mencari support dan resistance mana yang kuat. Anda bisa mencari kedua hal tersebut dengan menggunakan minimalnya 5 metode pada semua time frame. Misalnya untuk swing dan juga day trading, Anda bisa menggunakan time frame MN, W1, D1, H4 dan H1. Kemudian setelah Anda mendapatkan support dan resistance tidak hanya 1, Anda harus terus mengamati mana support dan resistance yang kuat dari histori. Untuk mengetahui mana yang paling kuat biasa support dan resistance sudah berkali-kali diuji dan tetap tidak menghasilkan breakout.
8. Mencatat semua hal yang sudah Anda lakukan
Setelah melakukan beberapa hal diatas yang harus Anda lakukan adalah memantau record dari performa trading Anda, sehingga Anda bisa menganalisa seberapa berhasilkah strategi trade yang Anda gunakan dan melihat apakah jalur yang Anda lalui nantinya akan mengalami loss yang sering atau tidak. Beberapa hal yang harus Anda catat seperti harga enty, harga exit, level stop loss, level take profit, size posisi, emosi, komentar, profit dan loss serta screenshot chat saat exit dan entry.
Itulah 8 cara membuat trading plan untuk pemula. Memiliki sebuah rencana sangatlah penting jika Anda ingin menjadi sangat konsisten mendapatkan profit, sehingga trader jangan pernah meremehkan perencanaan yang telah disusun dengan baik.