Apabila Anda telah mampu mengukur resiko dan reward, maka pada saat itu Anda sudah mampu memasang posisi dalam trading. Memasang take profit dan stop loss merupakan cara sederhana untuk membatasi kerugian dan untuk mendapatkan profit yang konsisten.
Meskipun demikian, masih banyak dari para trader pemula yang sering mengulangi kesalahan saat memasang take profit dan stop loss.
1.Terlalu Rapat Memasang Take Profit dan Stop Loss
Hal yang perlu dipahami adalah pasar forex jauh berbeda dengan pasar komoditas dan pasar saham. Pergerakan harga lebih sering terjadi di dalam pasar forex, hal ini terjadi karena tidak ada bursa sentral yang bisa membatasi volume trading yang terjadi. Artinya tidak ada larangan sama sekali bagi Anda untuk meletakkan volume trading besar kapanpun.
Hal di atas yang menjadi alasan mengapa Anda tidak dianjurkan untuk memasang Take Profit dan Stop Loss telalu dekat dari titik entry.
Meskipun demikian bukan berarti saat Anda memasang take profit dan stop loss yang berjauhan bisa menjamin profit. Sebagai contohnya Anda memasang 500 pips dari posisi entry, maka itu artinya mencari masalah.
2.Salah Mengukur Lot Sebagai Patokan Dasar
Saat seorang trader pemula yang baru bermain forex, ia belum terlalu paham dengan pergerakan harga pasar. Sehingga ia hanya sekedar menggeser stop loss sebesar alokasi kapital yang diresikokan.
Sebagai contohnya ada seorang trader yang hanya mengalokasikan dana yang dimiliki agar tiap posisi hanya terbatasi sekitar USD 100. Pada awal trading pun ia sudah memakai satu lot penuh sekaligus. Tanpa berpikir panjang, ia hanya menggeser jarak stop loss sampai mencapai nilai batasan yang tadi.
Dari contoh di atas akhirnya trader pemula tadi hanya memasang take profit dan stop loss tidak jauh dari posisi entry.
3.Memasang Take Profit dan Stop Loss Berdekatan dengan Batas Support dan Resistance
Kesalahan yang ketiga ini ternyata masih banyak dilakukan oleh para trader. Bagi para trader yang telah lama bermain forex, garis support dan resistance hanya digunakan sebagai panduan saja. Hal ini berbeda dengan para pemula yang banyak beranggapan bahwa kedua garis tersebut mutlak untuk diikuti, sebab mereka berpikir harga akan berulang.
Pikiran yang demikian sebenarnya tidak ada salahnya, namun dalam kenyataannya pergerakan harga dalam distribusi yang acak.
Dengan demikian sangat besar kemungkinan harga lebih sering mengalami reversal atau koreksi sebelum menyentuh batas-batas tadi. Meskipun harga telah menyentuh salah satu batas, kemungkinan trend breakout akan terjadi.
Apa yang Menjadi Permasalahan di Atas?
Setiap kesalahan yang dilakukan dalam memasang take profit dan stop loss berawal dari cara berpikir masing-masing trader.
Sebagai seorang pemula yang baru masuk kedalam pasar forex, Anda masih dianggap sebagai peramai saja. Hal ini dapat terjadi dikarenakan setiap pemula yang mulai masuk ke dalam pasar tidak memiliki bayangan untuk mengelola kerugian dan keuntungan layaknya seorang wirausahawan.
Secara sederhana, para pemula tadi belum paham dengan baik bahwa total profit yang mereka dapatkan merupakan jumlah perolehan posisi untung dikurangi jumlah perolehan posisi rugi. Mereka tidak terlalu peduli dengan seberapa besar win rate yang ada.
Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah meskipun mereka memiliki rasio menang mencapai 50 persen, trader pemula ini masih saja kehilangan uang saat trading forex.
Para trader pemula ini hanya tertarik untuk mendapatkan banyak profit. Dengan demikian akibatnya saat masuk zona merah, mereka mulai mempertahankan posisi floating minus dengan harapan pergerakan harga akan berbalik kembali searah dengan posisi mereka.
Begitu juga saat posisi telah masuk ke dalam zona profit. Para trader pemula tadi biasanya terlalu cepat menutup posisi, dimana mereka masuk dan keluar pasar hanya didominasi oleh emosi semata.
3 Cara Memperbaiki Kesalahan Saat Memasang Take Profit dan Stop Loss
1.Beri Ruang Antara Jarak Stop Loss, Take Profit, dan Entry
Tips yang satu ini memiliki inti yang sederhana yaitu memasang take profit dan stop loss yang harus realistis. Maksudnya adalah pahami dengan baik volatilitas pasangan mata uang yang Anda targetkan.
Sebagai contohnya Anda ingin melakukan trading pada pasangan mata uang EUR/USD. Dimana misalnya pasangan mata uang tersebut memiliki volatilitas harian sebesar 126 pips. Angka tersebut bisa Anda gunakan sebagai rujukan untuk memasang take profit dan juga stop loss dalam trading.
2.Tentukan Jarak Realistis Take Profit dan Stop Loss, Kemudian Hitung Lot Trading
Tips yang selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah mengetahui jarak realistis dari masing-masing pasangan mata uang berdasarkan volatilitasnya. Setelah itu barulah masuk melakukan position-sizing atau menghitung lot yang akan Anda buka.
Sebagai contohnya Anda memiliki rencana untuk melakukan swing trading pada pasangan mata uang EUR/USD selama satu minggu. Diketahui juga volatilitas pasangan mata uang tersebut berada pada angka 175 pips, artinya Anda perlu memasang Take Profit dan Stop Loss pada kisaran harga tersebut.
Setelah melakukan itu, Anda bisa menghitung lot trading untuk bisa menentukan modal trading per posisi. Perhitungannya adalah sebagai berikut ini:
Modal per posisi / (pips range x nilai 1 pip pada 1 lot standard)
Sebagai contohnya Anda akan memasang USD 200 pada posisi swing trading di atas. Maka perhitungannya adalah 200/(150*10) = 0.133 lot
3.Jadikan Batas Support dan Resistance Sebagai Panduan
Tips terakhir adalah langkah yang cukup sederhana yang bisa Anda lakukan yaitu dengan memandang batas support dan resistance sebagai rambu atau panduan saja. Maksud dari kalimat tersebut adalah Anda hanya perlu memasang take profit dan stop loss berada di dekat batas-batas tersebut.
Anda bisa menggunakan bantuan dari fibonacci retracement sebagai tolak ukur. Hal ini perlu Anda gunakan karena sering kali trend retrace sebesar 60% – 78% sebelum akhirnya kembali meneruskan arah trend kembali.
Singkatnya adalah jika Anda akan membuka posisi Sell, maka letakkan take profit di sekitar titik retracement 0.618-0.786 dari garis support. Di sisi yang lain jika Anda ingin membuka posisi buy, maka pasang take profit pada titik 0.618-0.786 dari garis resistance.
Baca Juga: Trading Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat Anda ketahui bahwa dalam memasang take profit dan stop loss termasuk hal yang gampang-gampang susah. Anda membutuhkan jam terbang dan sikap disiplin yang tinggi agar bisa diterapkan secara konsisten.
Inti dari pembahasan di atas adalah sebagai seorang trader pemula melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar selama Anda memiliki keinginan untuk memperbaikinya.
Itulah 3 kesalahan yang sering terjadi saat Anda memasang take profit dan stop loss. Semoga informasi yang telah kami sampaikan bisa bermanfaat untuk Anda semua.
Oleh: Wahyu Utama