Banyak dari para trader forex pemula yang menyukai analisa teknikal karena kemudahan dalam memberikan sinyal entry. Selain itu menemukan sinyal trading dengan menggunakan pola harga dan indikator sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan. Namun, sering dengan bertambahnya pengalaman Anda dalam trading, maka Anda akan menyadari bahwa ada kelemahan yang ada di dalam analisa teknikal.
Daripada Anda mengalami kesalahan yang berulang, maka lebih baik Anda mempelajari hal tersebut dan mulai memperbaiki kekurangan yang ada. Anda yang selama ini sangat bergantung dengan adanya sinyal trading dan masih terus mendapatkan kerugian, maka inilah saat yang tepat untuk menambah wawasan Anda.
4 Kelemahan yang Anda Dalam Analisa Teknikal
1.Analisa Teknikal yang Ada Hanya Menunjukkan Data Masa Lalu
Kelemahan yang pertama dari analisa teknikal adalah terletak pada fakta dimana grafik yang menampilkan catatan perubahan harga, bisa dalam bentuk candlestick, bar dan juga line chart. Kata kunci yang kami tekankan disini adalah catatan atau record dari perbahan harga di masa lalu. Artinya grafik yang Anda perhatikan hanya menampikan rentang pergerakan harga dari masa lalu sampai dengan saat ini.
Dengan hal ini menjadikan seakurat apapun analisa teknikal yang Anda lakukan, tidak bisa meramalkan ke mana harga akan bergerak selanjutnya. Meskipun Anda memiliki bantuan leading indicator sekelas RSI dan Osilator Stochastic, resiko sinyal palsu masih tetap berpotensi merugikan Anda.
2.Cenderung Subjektif
Kelemahan analisa teknikal yang kedua adalah saat seorang trader mencoba menemukan titik entry terbaik dengan beraneka macam strategi. Hasil yang terjadi adalah antara satu trader dengan trader yang lain pasti akan membuka posisi yang berbeda-beda.
Akibat dari hal di atas adalah pasar belum tentu akan bergerak ke arah yang Anda harapkan, meskipun sinyal trading sangat jelas terlihat oleh Anda.
Penjelasan di atas maksudnya adalah meskipun kedua grafik menggunakan pair dan time frame yang sama, setiap trader pasti akan membuka posisi pada titik entry yang berbeda-beda. Dengan demikian, meskipun apa yang Anda lihat sebagai titik entry yang sempurna pada grafik belum tentu hal tersebut akan direspon sama oleh trader yang lain. Bisa saja trader yang lain akan membuka posisi yang berlawanan dengan posisi yang Anda buka.
3.Sinyal Trading yang Sempurna Sangat Jarang Anda Temukan
Saat Anda belajar menggunakan indikator, maka Anda akan diajarkan untuk menemukan sinyal trading dengan pola yang sempurna. Hal ini sangat mirip saat Anda belajar mengendarai mobil, maka Anda harus menunggu kondisi jalan yang lancar dan tidak ada gangguan sama sekali. Kenyataanya adalah kondisi ideal yang demikian bukanlah kondisi lalu lintas pada umumnya.
Kelemahan dari analisa teknikal ini bisa menjebak trader untuk open posisi saat menemukan sinya trading. Padahal bida saja nantinya harga akan begerak berlawanan arah dari prediksi awal.
5 Saran dan Cara Mudah Mengatasi Lemahnya Analisa Teknikal
Banyak dari para trader pemula yang hanya mengatasi kelemahan analisa teknikal dengan mengganti indikator atau dengan menghabiskan waktu dan uang untuk menemukan holy grail. Langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kekurangan dari analisa teknikal adalah dengan melatih diri mengunakan 5 cara ini.
1.Jangan Lupa Mengaplikasikan Money Management
Money Management sangat Anda perlukan untuk mengontrol alokasi uang per posisi. Hal ini lebih penting untuk Anda lakukan dibandingkan dengan mengganti indikator. Money Management mampu mengatur seberapa besar toleransi resiko seandainya harga bergerak ke luar ekspektasi awal.
Selain itu money management bisa membantu Anda untuk bertahan saat kondisi pasar ranging (sideaways) dan trending. Fleksibilitas di atas mampu melatih trader untuk mempertahankan utuhnya modal trading meskipun telah berkali-kali mendapatkan kerugian.
2.Manfaatkan Stop Loss dan Take Profit
Setelah Anda membatasi uang per posisi dengan menggunakan MM, maka tambahkan perlindungan yang lain berupa Stop Loss dan Take Profit yang bisa memberikan perlindungan tambahan bagi akun yang Anda miliki. Stop Loss dan Take Profit bisa meminimalisir kerugian yang Anda dapatkan dan mengunci keuntungan yang didapatkan.
Melalui penjelasan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa take profit dan stop loss bisa membantu Anda untuk mengatasi lemahnya analisa teknikal, terutama saat harga bergerak pada posisi yang tidak sesuai dengan sinyal entry.
Saat terjadi loss, maka stop loss bisa menutup posisi untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Di sisi yang lain jika posisi sedang floating, maka take profit bisa mengunci keuntungan yang akan Anda dapatkan pada level tertentu, sebelum harga bergerak ke arah yang berlawanan.
3.Melakukan Diversifikasi Resiko Trading
Salah satu alasan yang menyebabkan trader pemula bisa kehilangan modal saat baru memulai trading adalah sikap mereka yang terlalu antusias untuk membuka posisi saat muncul sinyal trading. Hal yang lebih parah lagi adalah mereka akan menggunakan leverage untuk membuka posisi dengan jumlah lot yang besar.
Dengan semakin besar jumlah volume atau lot untuk satu posisi atau satu jenis pair, artinya akan semakin besar juga resiko yang akan Anda dapatkan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengalokasikan modal atau ekuitas pada beberapa pasang mata unag dengan korelasi yang negatif.
Dengan cara ini, setiap kelemahan analisa teknikal yang bisa menimbulkan sinyal palsu pada suatu pasang mata uang. Kerugian yang didapatkan pada pasangan mata uang tersebut bisa ditutupi dengan keuntungan dari pasangan mata uang yang lain.
4.Jangan Lupa Mencatat Sistem Trading dengan Menggunakan Jurnal Trading
Umum diketahui bahwa trader yang profesional selalu diawali dengan trader pemula. Meskipun demikian, tidak seluruh trader pemula mampu menjadi seorang trader profesional. Hal ini dapat terjadi karena seorang trader profesional selalu disiplin dalam menggunakan jurnal trading untuk mencatat positioning sizing, risk & reward ratio, dan lain-lain.
Dengan adanya catatan dari jurnal trading tersebut, seorang trader profesional mampu mengembangkan setup MM yang berguna untuk menyesuaikan kondisi pasar saat ini. Hal ini bisa mereka lakukan meskipun hanya menggunakan analisa teknikal sederhana seperti price action dan moving average.
Hal di atas menjadikan seorang trader profesional tidak perlu menganti indikator mereka.
Baca Juga: Pilih yang Mana: Trading Manual Atau Trading Otomatis
5.Gunakan Kalender Forex
Seorang trader pemula sebenarnya kurang sesuai untuk menggunakan analisa fundamental karena tingkat kesulitan yang tinggi. Meskipun demikian, Anda tetap harus belajar menggunakan kalender forex yang berguna untuk meningkatkan kesadaran Anda memprediksi pergerakan harga.
Hal yang biasa terjadi adalah semakin tinggi harapan dampak dari perilisan berita yang berkaitan dengan mata uang, maka akan semakin besar juga pergerakan harga akan berlangsung.
Hal di atas juga yang menjadi alasan para trader menyadari akan lemahnya analisa teknikal dalam kondisi pasar yang bergejolak.
Oleh: Wahyu Utama