Kerap kali sebagai seorang trader akan ada keinginan untuk bisa mendapatkan profit dengan instan sehingga melakukan open posisi berkali-kali walaupun saat keadaan pasar sedang sepi tau sidewasy. Sama halnya saat kemunculan sinyal trading dari indikator. Mungkin saja beberapa trading akan langsung melakukan open posisi tanpa melakukan usaha penyaringan noise sehingga mereka malah akan terjebak dengan fake signal.
Kemudian masalah juga akan mulai muncul ketika secara perlahan deposito dan ekuitas akun mengalami kondisi “pendarahan” yang disebabkan posisi loss terus membengkak bahkan bisa sampai melebihi perolehan dari profit. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa adanya perbaikan, bukannya tidak mungkin akun yang bermasalah tersebut bisa segera menyentuh batasan margin call. Untuk itu sebelumnya Anda melakukan open posisi, sebaiknya teliti dulu sinyal trading nya.
TIPS MENGHINDARI FAKE SIGNAL
Berikut ini adalah tips untuk Anda agar bisa menghindari fake signal:
- Gunakanlah time frame daily
Kesalahan yang mendasar dan kerap kali terjadi karena salah pengaturan pada sistem trading sederhana, misalnya saja pada timeframe. Memilih timeframe secara langsung bisa menghentikan kualitas dari sinyal tersebut sebab frekuensi kemunculan bar candlestick akan bergantung pada tinggi rendah jeda waktunya.
Fake signal atau sinyal palsu, biasanya akan sering muncul pada timeframe rendah atau di bawah h4. Coba bayangkan jika Anda menggunakan M15 dimana pada setiap barnya baru akan muncul per 15 menit sekali. Selain itu, pola price action juga akan bermunculan pada kualitas yang rendah serta indikator Anda akan mulai bergerak naik turun dengan fluktuasi yang tinggi.
Gambar di atas adalah indikator MACD yang menggunakan time frame 15, lingkaran merah akan menunjukan pergerakan pada harga pasar dimana candlestick bar akan muncul per 15 menit sekali. Akibat hal tersebut sinyal palsu kerap kali melakukan jebakan, selanjutnya trader malah akan terperangkap untuk melakukan open posisi yang berakhir dengan kerugian. Sehingga akan sangat disarankan untuk Anda memilih bisa D1 jika memang masih dalam kategori trader pemula, tujuannya adalah agar validitas sinyal trading yang bermunculan akan semakin tinggi.
- Pahamilah bagaimana letak support dan resistance
Sebelum memberikan reaksi pada suatu sinyal akan lebih baik jika Anda mengetahui dimana letak support dan juga resistance. Hal ini sangatlah penting sebab sifat pasar akan terus berulang. Kemungkinan harga akan besar dan memantul di sekeliling batas tersebut. Kecuali untuk kasus breakout atau saat harga mulai bergerak menjadi dan menembus batasan support dan resistance.
Fake signal atau sinyal palsu biasanya akan muncul sebelum harga mulai bergerak dan menyentuh batasan tersebut. Misalnya saja ketika keadaan pasar sedang dalam keadaan trend kemudian muncul sebuah sinyal reversal. Jika Anda melakukan open posisi berdasarkan pada sinyal tersebut tanpa tau dimana letak garis resistance atau support maka kemungkinan besar Anda akan masuk dalam jebakan fake signal.
Anda juga sebaiknya memeriksa kembali kualitas sinyal dengan melakukan identifikasi letak pada titik support serta resistance. Sinyal reversal dengan kualitas yang baik jika kemudian mendekati titik batas tersebut. Namun disisi lain, sinyal dengan kontinuitas juga bisa menggunakan referensi untuk titik batas tersebut sebagai area dari konfluensi.
- Mewaspadai dengan news dan event
Adanya berita ekonomi akan sangat berdampak pada kemampuan pergerakan harga tanpa mendapatkan peringatan sinyal apapun. Jika ternyata Anda menangkal sinyal ketika waktu rilis berita maka kemungkinan besar sinyal tersebut sudah tidak dalam keadaan valid untuk mengikuti volatilitas pasar. Hal ini disebabkan karena adanya sentiment pasar yang sangat bergejolak saat rilis berita yang berdampak cukup tinggi.
Sehingga akan sangat baik jika Anda menggunakan kalender forex untuk bisa menghindari adanya kondisi pasar dengan tingkat volatilitas dan juga resiko yang tinggi. Berita akan semakin berdampak tinggi pada umumnya dengan ditandai 2 bintang, 2 kepala banteng, warna merah dan juga skala tertinggi lain.
- Sebaiknya kurangi melakukan overtrading
Bahaya resiko dari fake signal akan sangat menghantui Anda jika Anda adalah salah satu trader yang mempunyai keinginan untuk bisa masuk pasar menggunakan frekuensi yang tinggi. Pada dasarnya pasar forex adalah pasar terbesar dengan peluang trading yang besar juga. Sehingga sangat tidak heran cukup banyak trader pemula yang selalu saja tergoda untuk bisa melakukan open posisi tiap kali sinyal indikator atau price action mula muncul pada bagian chart nya.
Menurut beberapa trader yang sudah professional melakukan overtrading secara terus menerus dan membuka tutup posisi yang berdasar pada sinyal berkualitas sangat rendah tidak hanya akan memberikan resiko loss pada margin akun Anda, namun juga tekanan bisa mempengaruhi pada tekanan mental yang sangat berkepanjangan.
Jika Anda masih seorang pemula sangatlah penting untuk mengetahui bahaya fake signal agar tidak terperangkap dan mengalami kerugian saat melakukan open posisi.