Trading – Sudah tau mengenai Bitcoin? Mata uang virtual yang diciptakan pada tahun 2009 oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Mata uang ini hanya disediakan dalam bentuk digital jadi Anda tidak akan bisa menemukannya secara fisik misalnya seperti Rupiah atau Dollar.
Saat ini penggunaan Bitcoin sudah semakin berkembang dan banyak digunakan. Lantas apa yang menjadi alasan orang mulai banyak membeli dan menggunakan mata uang virtual ini?
Mata uang Bitcoin atau BTC ini dikembangkan dengan sebuah idealisme bahwa mata uang yang dinilai baik tidak akan dikontrol oleh bank sentral atau pun pemerintah. Terjadinya krisis finansial menjadi tanda bahwa ternyata pemerintah selalu mengalami kelalaian saat berusaha menjaga kestabilan perekonomian suatu negara. Pemerintah yang dianggap selalu dikuasai oleh mereka yang korup dan hanya bekerja untuk mendapatkan keuntungan semata sehingga keputusan finansial akan selalu saja berpihak pada para pemegang uang terbesar atau konglomerat.
Konsep ini menjadi daya tarik tersendiri untuk beberapa orang, apalagi untuk mereka para geek dunia IT. Mereka mulai melakukan investasi aset yang mereka punyai dalam wujud Bitcoin, disamping itu ternyata perekonomian dunia malah dianggap semakin labil, melihat fakta pada krisis perbankan yang terjadi di Amerika dan Eropa.
Sehingga Bitcoin malah semakin dipercayai bisa menjadi mata uang serta komoditas yang universal, akibatnya harga akan terus melambung. Hal ini sudah terbukti sejak Januari tahun 2013, nilai untuk 1 BTC yang diperjualbelikan sudah bisa mencapai harga 13 USD, kemudian di bulan Mei 2013 meningkat 10 kali lipat sampau 120 USD. Saat ini Desember 2017 harga 1 BTC berdasarkan data dari bitcoin.co.id sudah mencapai angka 206.099.000 jika di rupiah kan,
Bitcoin mempunyai 2 fitur yang dinilai sangat menarik, pertama karena sifatnya yang anonim, kedua karena biaya transaksi yang rendah sehingga Anda bisa dengan mudah melakukan transaksi tanpa harus memberikan identitas. Anda bisa menjaga privasi sampai level paling tinggi.
Lalu, siapa yang menerbitkan uang ini?
Mata uang BTC yang baru akan dibuat melalui proses yang dinamakan mining atau menambang (miner BTC). Peran miner harus menggunakan komputer yang sangat canggih melalui komputasi ASIC agar bisa menguraikan matematika yang kompleks sehingga bisa menemukan block baru untuk Bitcoin yang digunakan untuk memverifikasi setiap transaksi bitcoin yang beredar. Sebagai imbalannya si penambang (miner BTC) akan diberikan beberapa Bitcoin.
Imbalan yang biasanya akan diberikan untuk 1 block adalah 50 BTC (di awal), namun seiring berjalannya waktu malah semakin berkurang karena sirkulasi Bitcoin yang sudah mulai meningkat dan juga dibagi ke semakin banyak miner. Selain itu, sistem juga sudah bisa memastikan bahwa Bitcoin yang beredar di seluruh dunia maksimalnya adalah 21 juta BTC sehingga tidak akan ada inflasi.
PERBEDAAN TRADING FOREX DAN TRADING SPOT BITCOIN
Sama halnya dengan forex, Bitcoin juga bisa Anda tradingkan dengan cara spot untuk para trader yang ingin mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga Bitcoin, lengkap dengan margin serta fasilitas leveragenya. Lalu, apa yang membedakan antar trading forex dengan Bitcoin?
- Supply
Supply forex akan disediakan oleh bank sentral yang mempunyai kewenangan untuk bisa mengawasi peredaran uang. Oleh sebab itu faktor penawaran nya akan sangat bergantung pada kebijakan yang dikeluarkan bank sentral. Kondisi perekonomian negara juga akan sangat berpengaruh besar. Sedangkan Bitcoin sudah bisa ditentukan sejak awal sehingga tidak ada kelanjutan produksi baru ketika batas maksimal supply nya sudah terpenuhi, yaitu sampai 21 juta BTC.
- Inflasi
Bitcoin dianggap menjadi aset yang imun pada dampak terjadinya inflasi. Nilai pada Bitcoin bisa sering berfluktuasi karena alasan tertentu termasuk salah satunya spekulasi yang timbul setelah adanya rilis berita tertentu. Sementara pada trading forex yang sangat berkaitan erat dengan mata uang asik maka tidak akan bisa terhindar dari inflasi baik inflasi harga atau moneter sebab adanya kewenangan dari bank sentral yang sangat berpengaruh pada tiap resiko inflasi.
- Demand
Salah satu keuntungan dari mata uang yang tersentralisasi yaitu bisa menjamin demand. Sebab dikontrol langsung oleh pemerintah dan aplikasi dari mata uang konvensional di dalam sistem perekonomian sudah tidak harus diragukan lagi. Namun hal tersebut tidak berlaku pada Bitcoin sebab bukan merupakan mata uang yang diatur oleh pemerintah. Tidak ada kewajiban yang mengharuskan memakai Bitcoin sebab mata uang tersebut tidak beredar dan hanya akan berlaku pada vendor penyedia nya saja. Sehingga permintaan dari Bitcoin akan sangat bergantung pada daya tarik penggunanya serta jumlah vendor yang menerima.
- Volatilitas
Bitcoin akan lebih cocok jika digunakan oleh para trader yang high risk sebab harganya akan terus bergerak di dalam tingkat volatilitas yang lebih besar dibandingkan forex. Jika Anda membandingkannya secara langsung maka volatilitas pada Bitcoin akan berkisar 5% sampai 30% sementara forex hanya 0.5 sampai 1% saja, yang akan tergantung pada pair nya apakah menggunakan pair mayor, minor atau eksotis.
- Platform Trading
Bitcoin dapat Anda tradingkan pada beberapa jenis platform yang akan sangat bergantung pada tempat Anda melakukan pendaftaran akun untuk trading spot. Trader tersebut seperti Kraken, Binance, Bitstamp, Bitfinex, Coinbase, Bittrex, dan masih banyak lagi. Variasi instrument yang akan ditampilkan di platform tersebut biasanya merupakan jenis mata uang kripto lainnya misalnya seperti Litecoin, Ethereum, dan lain-lain. Sementara chart untuk harga mata uang konvensional yang ada pada platform hanya fokus pada Dolar AS dan juga Euro.
Di sisi lain trading forex juga bisa Anda lakukan pada banyak platform walaupun pangsa pasar nya masih dikuasai oleh MetaTrader namun ada beberapa broker yang juga yang memberikan alternatif lain misalnya SIRIX, cTrader dan yang lainnya.