Kurs mata uang adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur nilai dan kekuatan mata uang suatu negara dengan negara lainnya. Biasanya untuk melihat kekuatan kurs mata uang sebuah negera, mereka membandingkannya dengan mata uang dollar US atau USD. Indonesia sendiri saat ini berada dalam kurs Rp 13.440. Nilai dollar pernah menyentuh harga tertinggi yaitu sebesar Rp 16.650 pada Juni 1998 yang disebabkan oleh kerusuhan yang terjadi pada masa Orde Baru. Setelah itu rupiah kembali mengalami pasang surut nilai dimata dollar.
Kendati memiliki nilai tukar yang sangat rendah jika dibandingkan dengan mata uang besar seperti USD dan EUR, namun ternyata masih ada negara yang kurs mata uangnya lebih rendah dari pada rupiah. Sehingga ketika kita membawa uang rupiah ke negara tersebut dalam jumlah yang pas-pasan, kita sudah bisa membeli apa yang kita butuhkan. Bahkan, dengan uang pas-pasan tersebut kita bisa dianggap sebagai orang kaya lho. Negara apa sajakah itu?
-
Vietnam
Salah satu daya tarik mengapa orang Indonesia menjadikan Vietnam sebagai tujuan berwisata adalah selain karena keindahan alamnya, juga karena nilai mata uangnya yang terbilang rendah dibandingkan dengan nilai rupiah. Biaya hidup yang sangat murah disana membuat tak jarang orang mencoba gaya hidup mewah dengan uang yang dimiliki. 1 Dong Vietnam dihargai Rp 0,6. Jika kita memiliki uang seratus ribu maka uang Dong Vietnam yang kita miliki sudah sangat banyak. Lebih realnya, kita bandingkan saja dengan membeli beras. Harga beras di Vietnam hampir setengah harga beras di Indonesia. Harga beras di Vietnam hanya US$ 0,31/kg atau setara dengan Rp 4.120 untuk kurs Rp 13.290. Jadi jika kita memiliki uang Rp 50.000 yang jika dibelikan beras di Indonesia hanya mendapat 5 kg saja namun jika dibelikan beras di Vietnam, kita bisa mendapatkan beras hampir 10kg.
-
Laos
Jika anda ingin merasakan liburan keliling luar negeri, mungkin Laos adalah negara yang bisa menjadi pilihan anda. Laos adalah negara selanjutnya yang nilai mata uangnya terbilang murah dibandingkan rupiah. 1 Kip (Lak) dihargai Rp 1,64. Jadi jangan heran jika ada turis Indonesia yang bisa berkeliling negara yang berada di antara Myanmar, Tiongkok, Thailand dan Vietnam ini. Hanya dengan uang 2 jutaan, anda sudah bisa berlibur dengan mendapatkan fasilitas penginapan yang enak, transportasi yang elegan serta pulang dengan membawa setumpuk buah tangan. Sebagai tambahan informasi, visa untuk WNI gratis di Negara ini.
-
Kamboja
Rupiah memiliki nilai yang sangat mahal di Kamboja yaitu dimana 1 Riel dihargai Rp 3,27. Harga ini bahkan lebih tinggi dari 2 negara sebelumnya. Biaya hidup yang sangat murah di Kamboja membuat para turis dari Indonesia sudah dapat menikmati makanan enak serta elegan dengan harga Rp 32.000 atau setara dengan 10.000 Riel. Namun, anda perlu berhati-hati jika anda membeli barang di negara ini. Ketidaktahuan para turis asing biasanya dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk meraup keuntungan.
-
Kolombia
Kolombia adalah negara yang juga menawarkan harga tinggi untuk Rupiah. Walaupun negara ini masuk dalam wilayah Amerika Selatan, namun 1 Peso Kolombia dihargai dengan Rp 4,47 rupiah. Sama dengan negara-negara sebelumnya, dengan modal uang rupiah yang tidak seberapa kita sudah dapat menikmati gaya hidup enak di negara ini. Sayangnya, biaya untuk sampai ke negara ini tidaklah murah karena kondisinya yang memang cukup jauh. Jadi perhitungkan biaya transportasi juga sebelum anda memutuskan untuk “hidup mahal” di Kolombia.
-
Some Tao dan Principe
Dari 4 negara sebelumnya, mungkin Some Tao dan Principe ini adalah yang jarang kita dengar. Negara yang berada dalam kawasan Samudra Atlantik, sebelah barat Benua Afrika ini menawarkan nilai tukar rupiah yang cukup tinggi yaitu dimana 1 Dobra setara dengan Rp 0,62. Salah satu alasan mengapa nilai mata uang negara ini sangat rendah diakibatkan karena minimnya sumber daya. Some Tao dan Principe juga sering dilupakan oleh para traveler. Padahal melihat negara yang dikelilingi oleh Samudra Atlantik pasti memiliki pantai serta biota laut yang menarik untuk di ekplor.