Gap merupakan sebuah istilah yang merujuk pada ruang kosong diantara periode trading dengan periode yang sebelumnya. Gap akan muncul saat terjadi peristiwa penting secara fundamental seperti munculnya laporan keuangan dan data perekonomian.
Pergerakan harga pada Gap bisa Anda temukan di bar chart dan candlestick, namun tidak akan ditemukan pada point and figure atau line chart. Alasannya sederhana, sebab pada 2 hal terakhir tadi setiap titik saling terhubung satu dengan yang lainnya.
Banyak para trader yang mengatakan gap yang terjadi akan terisi kembali dan hal itu artinya harga akan mulai bergerak kembali dan menutupu kisaran trading yang kosong. Namun, sebelum Anda memanfaatkan peluang ini, hal yang perlu dipahami dengan baik adalahh hal yang demikian tidak selalu terjadi. Bahkan bisa saja membutuhkan waktu yang lama agar gap bisa terisi kembali.
Berikut ini 4 Jenis Gap yang Perlu Anda Pahami
1.Common Gap
Common Gap sering terjadi saat proses pergerakan harga, dengan alasan ini jugalah common gap seringkali tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan gap yang lain.
Common Gap banyak terjadi saat harga mulai bergerak pada kisaran yang terbatas dan terkadang gap yang terjadi tidak besar dan cenderung kecil. Hal demikian bisa terjadi dikarenakan adanya aktivitas perdagangan normal, seperti adanya volume trading yang rendah. Jenis gap seperti ini biasanya akan terisi kembali dengan cepat dan akan bergerak ke dalam harga sebelum terjadinya gap.
2.Breakaway Gap
Tipe gap yang satu ini biasanya terjadi setelah harga mulai bergerak dalam fase konsolidasi.Terjadi saat harga sedang tidak bergerak dalam tren tertentu dan mulai bergerak pada kisaran terbatas. Jenis ini dinamakan dengan Breakaway Gap karena bisa menyebabkan harga keluar dari konsolidasi dan kemungkinan membentuk sebuah tren.
Breakaway gap yang kuat keluar dari fase konsolidasi dianggap banyak trader lebih kuat dari penembusan konsolidasi non gap. Saat gap ini terjadi mengindikasikan terdapat kenaikan sentimen yang besar ke arah dari gap tersebut dan bisa saja bertahan dalam beberapa periode waktu yang selanjutnya memicu pergerakan harga selanjutnya.
Kuat atai tidaknya gap ini bisa dikonfirmasi dengan cara melihat volume yang terjadi saat gap sedang terbentuk. Saat volume besar, maka hal ini mengindikasikan harga akan bergerak searah dengan gap yang terjadi. Hal ini juga akan mengurangi kemungkinan gap akan tertutup kembali dalam waktu yang dekat.
Meskipun jika diperhatikan secara umum breakaway gap tidak tertutup kembali dalam waktu yang cepat, namun bisa saja hal tersebut sesekali terjadi. Breakaway gap seringkali menjadi support dan resistance dari pergerakan harga. Saat breakaway gap naik, maka harga terendah dari candlestick kedua akan menjadi support. Sedangkan saat breakaway gap turun, maka harga tertinggi candlestick kedua akan menjadi resistance.
3.Runaway Gap (Measuring Gap)
Gap yang satu ini biasanya terjadi di pertengahan sebuah tren dan seringkali terjadi setelah harga mengalami pergerakan yang kuat. Hal ini adalah indikasi yang baik bahwa tren yang sedang berlangsung akan terus berlanjut seiring dengan sinyal sentimen yang terus membaik. Dengan meningkatnya minat beli dan jual akan menciptakan gap ini dan kelanjutan dari tren.
Volume yang ada di dalam runaway gap tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan breakawaay gap, namun bisa dibandingkan dengan volume rata-rata. Saat volume terlalu ekstrem, maka hal ini memberikan sinyal bahwa runaway gap merupakan exhausting gap yang merupakan sinyal dari akhir sebuah tren.
Hal yang perlu Anda ketahui disini adalah runaway gap akan membentuk support dan resistance yang sama persisi dengan breakaway gap. Hal lain yang sama adalah runaway gap tidak cepat tertutup kembali, sebab jika tertutup dengan cepat akan memberikan indikasi tren yang terbentuk melemah.
4.Exhaustion Gap
Jenis gap yang satu ini biasanya akan terbentuk di akhir sebuah tren yang merupakan sebuah sinyal negatif bahwa tren sedang berganti arah.
Agar bisa dengan mudah mengidentifikasi sebuah exhausting gap, maka gap ini harus dutandai dengan volume yang sangat besar. Selain itu kekuatan dari sinyal akan meningkat saat hal ini terjadi setelah harga sebelumnya membuat pergerakan yang signifikan.
Dikarenakan jenis gap yang satu ini mengindikasikan pembalikan arah tren, maka gap harus ditutup kembali dengan cepat. Setelah exhausting gap, harga biasanya akan bergerak sideway terlebih dahulu sebelum akhirnya bergerak berlawanan arah.
Saat harga berhasil menutup gap kembali, maka pola ini akan dianggap telah sempurna dan memberikan sinyal bahwa tren akan berbalik.
Island Reversal
Selain 4 jenis gap yang telah kami sebutkan di atas, ada juga island reversal yang merupakan pola gap yang banyak dikenal trader. Island Reversal terbentuk oleh sebuah gap lalu terjadi pergerakan yang cenderung flat dan selanjutnya dikonfirmasi oleh gap lain yang bergerak berlawanan arah.
Pola di atas merupakan indikasi yang sangat kuat adanya top atau bottom dalam sebuah tren dan menjadi indikasi akan adanya pergantian tren.
Secara keseluruhan itulah penjelasan lengkap yang bisa kami sampaikan berkaitan dengan apa itu gap dan berbagai jenis gap yang ada. Pemahaman dasar tentang gap ini bertujuan agar Anda mampu memahami dengan baik apa yang sedang terjadi dalam sebuah trading yang sedang dilakukan. Para pemula sangat kami anjurkan untuk memahami penjelasan di atas dengan baik sebelum mulai melakukan trading di pasar forex.
Jika Anda belum bisa memahami penjelasan di atas dengan baik, maka jangan berharap Anda bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam trading forex yang sedang dilakukan.
Jika masih merasa bingung dengan penjelasan topik di atas, jangan ragu untuk bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Dengan senang hati setiap pertanyaan yang masuk akan kami jawab untuk membantu Anda.
Jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini melalui media sosial yang dimiliki agar semakin banyak orang yang mengetahui pemahaman dasar tentang gap dan berbagai jenisnya.
Baca Juga: Apa yang Sebaiknya Dilakukan, Menjadi Trader Agresif Atau Trader Defensif?