Jika secara sederhana Oscillator bisa diartikan sebagai indikator momentum. Hal ini dikarenakan banyak dari perangkat analisa teknikal yang ada di Oscillator bermanfaat untuk mengukur kuat tidaknya momentum kenaikan dan penurunan harga.
Banyak sekali para trader yang menggunakan Oscillator sebagai salah satu indikator. Hal yang unik dan menarik adalah banyak juga diantara mereka yang tidak mengerti penggunaan Oscillator.
Kami akan memberikann penjelasan tentang Oscillator dengan cara yang sangat sederhana agar mudah dipahami oleh semua orang.
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Oscillator
Tren yang sedang terjadi di pasar merupakan arah umum dari pergerakan harga yang sedang terjadi. Sedangkan momentum pasar bisa diartikan sebagai tingkat akselerasi dari pergerakan harga yang sedang terjadi. Oscillator akan mengukur momentum yang ada di pasar berdasarkan merhitungan matematis.
Terjadinya penurunan pada momentum yaitusaat tren naik atau menurun dan hal ini merupakan indikasi yang menunjukkan bahwa adanya indikasi tren akan segera berubah. Saat Oscillator mulai menunjukkan terjadinya penurunan pada saat tren yang baik,maka hal ini merupakan indikasi bahwa tren akan berhenti dan harga akan mulai bergerak menyamping atau berbalik arah.
Begitu juga saat terjadi tren yang menurun, dimana saat Oscillator memperlihatkan penurunan mimentum dari tren yang menurun, maka hal ini bisa menjadi indikasi dari akhir sebuah tren yang menurun.
Kondisi Overbought dan Oversold
Oscillator juga akan memberikan pemahaman yang berkaitan dengan kejenuhan beli (overbought) dan atau jenuh jual (oversold) yang bermanfaat untuk memberikan nilai tambah kepada para pelaku pasar.
Overbought terjadi disaat Oscillator bergerak naik ke nilai terttinggi secara ekstrim dan Oversold terjadi saat Oscillator turun ke level terendah secara drastis. Pasar yang sedang mengalami kondisi Overbought dab Oversold diperkirakan akan mulai mengalami peruabahan arah tren nantinya.
Meskipun demikian, para trader dan investor yang terlibat di pasar tidak serta merta langsung membuat posisi penjualan saat pasar overboght dan membuka posisi beli saat kondisi Oversold. Padahal strategi yang demikian bisa saja berhasil saat kondisi pasar sedang bergerak turun dalam kisaran yang terbatas.
Hal yang harus diwaspadai adalah saat kondisi pasar berada dalam keadaan tren mayor. Hal yang perlu Anda pahami dengan baik adalah Oscillator biasanya berada di dalam kondisi Overbought atau Oversold hanya 10% dari periode pergerakan, sedangkan 90% sisa bergerak pada kisaran Overboght dan Oversold.
Fitur Divergence
Fitur lain yang penting untuk Anda perhatikan dalam Oscillators adalah adanya devergence antara tertinggi atau terendah baru di harga. Bullish divergence terjadi saat harga mambuat harga terendah baru dan Oscillator dianggap gagal membuat terendah baru. Begitu juga sebaliknya Bearish Divergence bisa terjadi saat harga membuat tertinggi baru dan Oscillator gagal membuat tertinggi baru.
Secara sederhana Divergence merupakan indikasi awal pari perubahan tran yang terjadi di pasar. Saat indikasi divergence di Oscillators ternyata benar, hal ini membuat para trader bisa menbuat posisi beli dekat dengan harga terendah dann membuat posisi penjualan dekat dengan harga tertinggi.
Hal yang sangat disayangkan adalah Oscillators-Divergence seringkali salah. Banya sinyal yang diberikan oleh Oscillator-Divergence berlawanan aran dengan adanya tren yang terjadi.
Mengetahui Momentum Oscillator
Momentum Oscillator terjadi saat Anda membadingkan harga penutupan terakhir dengan harga penutupan pada periode yang ditentukan. Sebagai contohnya, Anda akan menghitung garis momentum dengan menggunakan periode 9 hari, maka hal yang bisa Anda lakukan adalah mengurangkan harga penutupan 9 hari lalu dengan harga penutupan hari ini. Anda juga bisa menambah atau mengurangi periode yang diinginkan jika ingin Oscillator yang lebih cepat atau lambat.
Rumus yang bisa Anda gunakan adalah M= C – Cn, C adalah harga penutupan saat ini dan Cn merupakan harga penutupan hari yang ditentukan dalam contoh ini kami menggunakan 9 hari.
Hasilnya saat garis momentum bergerak datar, maka itu artinya pergerakan harga stabil dan cenderung menyamping. Sedangkan Oscillators mulai bergerak turun dari nilai di atas nol, kenaikan harga selama 9 hari lebih kecil dari hari sebelum harga penutupan terakhir.
Sebaliknya saat momentum di atas berada di bawah garis nol, maka harga penutupan saat ini berada di bawah harga penutupan 9 hari yang lalu. Saat tren menurun bertambah kekuatan bearish, maka garis momentum akan semakin bergerak turun menjauhi garis nol. Pembalian arah Oscillator ke negatif menunjukkan perlambatan tren yang menurun.
Rate of Change
Selanjutnya ada juga ROC yang merupakan Oscillators yang lain untuk membandingkan harga penutupan terakhir dengan harga penutupan pada periode yang lalu. Jika dilihat, maka ROC sangat mirip dengan momentum Oscillator yang akan diinterpretasikan dengan cara yang sama.
Agar Anda bisa memperhitungkan ROC dengan periode 9 hari, Anda bisa membagi harga penutupan hari ini dengan harga penutupan 9 hari yang lalu. Saat harga penutupan hari ini sama dengan sembilan hari yang lalu, ROC akan berada pada nilai 1. Di sisi lain saat harga penutupan hari ini di atas harga penutupan 9 hari yang lalu, ROC akan berada di atas 1.
Rumus yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut,
ROC = C/Cn, C merupakan harga penutupan saat ini dan Cn merupakan harga penutupan pada periode yang ditentukan.
Saat Anda menggunakan ROC dan momentum Oscillator, maka Anda bisa dengan mudah melihat apakah sebuah tren mulai kehilangan momentum atau mendapatkan momentum. Kedua indikator yang kami sampaikan di atas juga bisa menghasilkan divergence baik bullish atau bearish.
Demikianlah penjelasan sederhana yang bisa kami sampaikan kepada Anda berkaitan dengan Oscillator dan berbagai fitur bermanfaat yang bisa Anda gunakan untuk mengambil keputusan di dalam trading yang sedang dilakukan.
Secara keseluruhan, hal ini akan sangat membantu para trader dalam pengambilan keputusan khususnya bagi mereka yang menggunakan teknik analisa teknikal.
Jika Anda masih merasa bingung dengan penjelasan sederhana di atas, silahkan saja bertanya kepada kami melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.
Semoga informasi di atas bisa membantu Anda semua.
Baca Juga: Trading Dengan News Strategy: Ayo Mulai Dengan Langkah Ini!