Ada begitu banyak istilah dalam dunia foreign exchange (forex). Istilah-istilah ini penting untuk dipahami seorang trader, apalagi bagi Anda yang baru saja ingin terjun di dunia trading forex. Sebutlah Margin, Leverage, Floating Loss, Lot, Rally, Candlestick, Resistance, Sell, Buy, Entry, serta istilah Bounce yang juga sering kita dengar. Bounce secara harfiah jika diterjemahkan secara langsung memiliki arti melambung.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan (daring) melambung memiliki arti naik (melonjak, terbang, dan sebagainya) tinggi-tinggi: bola ini tidak dapat ~; perahu itu sebentar ~ sebentar turun dimainkan ombak; menaikkan (melonjakkan, menerbangkan, dan sebagainya) tinggi-tinggi: ~ layang-layang; serta memuji-muji; menyanjung-nyanjung: ia suka ~ anaknya yang seorang itu. Dalam dunia forex, kata bounce memiliki arti yang lebih luas dan berkaitan erat dengan istilah breakout.
Pasar Forex yang Fluktuatif
Tepat adanya bahwa harga di pasar perdagangan mata uang tidak berjalan satu garis atau satu arah saja. Ada kalanya naik, ada kalanya turun. Tidak terduga. Pergerakan ini terjadi tentu saja karena adanya hukum permintaan dan penawaran.Ada saatnya harga yang ditampilkan menunjukkan tanda-tanda bounce atau breakout, sebelum akhirnya tren berubah haluan.
Ada kalanya pergerakan harga menuju down trend, yang mana itu berarti trend line berfungsi sebagai resistance. Sedangkan ketika menuju up trend, trend line beralih fungsinya sebagai support. Untuk bisa mengatasinya Anda harus paham dalam menerapkannya berdasarkan support dan resistance tersebut. Terdapat dua strategi, breakout trading dan bounce trading.
Bounce dalam Forex
Dalam perdagangan mata uang, bounce merupakan salah satu metode yang memanfaatkan “pantulan” harga ketika harga mencapai keadaan support atau resistance yang memantul dari keadaan tersebut. Banyak trader menyebut istilah ini sebagai swing trading. Hal ini karena strategi ini memanfaatkan pantulan harga ketika sudah mencapai support dan resistance. Pantulan inilah yang menjadi sinyal yang bisa dijadikan acuan mendulang profit.
Mudahnya, Anda menanti adanya pantulan dari area support atau resistance sebelum akhirnya melakukan perdagangan (trading). Lalu mungkin Anda bertanya, apakah tidak memungkinkan jika melakukan sell tepat pada resistance atau buy di kala support? Jawabannya karena Anda membutuhkan sebuah konfirmasi dahulu bahwa support atau resistance tersebut belum atau sudah tembus.
Bisa saja pergerakan harga naik atau turun begitu cepat dan tajam sehingga langsung menembus support atau resistance. Keadaan memantul inilah yang menjadi sebuah pertanda level support dan resistance tersebut masih kuat. Dengan kata lain bounce menjadi pertanda lemahnya kelangsungan tren harga yang baru. Istilah ini sejatinya memiliki kaitan yang erat dengan breakout meski secara strategi keduanya bertolak belakang. Jika pada bounce Anda menunggu pantulan untuk buy atau sell, pada breakout trading, Anda memanfaatkan tembusnya support dan resistance. Ini berdasar pada asumsi bahwa tembusnya support dan resistance ini cenderung diikuti oleh rally.
Mendeteksi Bounce dalam Forex
Meraup profit tinggi dapat trader peroleh ketika mampu memprediksi kapan bounce atau breakout akan terjadi. Tentu tidak hanya berdasar pada dugaan subyektif melainkan dibutuhkan langkah logis dan sistematis dalam memetakan arah pergerakan harga pasar. Langkah untuk mendeteksi, pertama dengan mengidentifikasi letak support dan resistance. Kedua, menentukan titik-titik di mana harga akan memantul (posisi bounce) atau menembus (posisi breakout) dari letak support dan resistance yang ada.
Metode alternatif lain untuk mendeteksi bounce dan breakout ini bisa diidentifikasi dengan bantuan indikator teknikal. Metode ini popular bagi trader pemula karena cenderung mudah digunakan. Pengukurannya pun bersifat objektif dan dapat langsung digunakan dengan pengaturan standar. Salah satu indikator metode ini adalah Bolinger Bands. Indikator ini dengan mudah dapat Anda temukan di platform trading Anda.
Di kalangan trader yang cukup berpengalaman, cara mengetahui letak support dan resistance dilakukan berdasarkan informasi yang ditampilkan oleh grafik candlestick. Ini merupakan metode yang menawarkan fleksibilitas tinggi dengan mengorbankan objektivitas. Hal ini berarti letak support serta resistance bisa berbeda-beda antar trader meski dalam kondisi melihat pasangan mata uang dan time frame grafik yang sama.
Setelah mampu mendeteksi baik bounce maupun breakout, selanjutnya Anda bisa mendalami cara mengatur pembukaan dan penutupan posisi trading, agar bisa menerapkan strategi bounce maupun breakout secara maksimal.