Ini adalah sebuah pertanyaan bagi Anda tetapi sekaligus sebuah ajakan bagi Anda, jika belum mencoba strategi breakout. Jika Anda tertarik untuk mencoba, ada baiknya Anda pelajari dan pahami terlebih dahulu agar tidak salah langkah berstrategi. Breakout merupakan salah satu dari berbagai strategi dalam trading. Merupakan suatu situaasi dalam pasar di mana adanya peluang yang baik untuk mendapakan keuntungan bagi trader.
Yuk Kenal Strategi Breakout Lebih Dalam
Breakout merupakan suatu momen ketika harga menembus keluar dari range atau area konsolidasi harga di mana suatu aset diperdagangkan dalam beberapa waktu. Breakout juga bisa digunakan untuk menyebut situasi ketika level harga tertentu ditembus, baik itu pada level support, level resistance, pivot points, Fibonacci, atau lainnya. Perlu Anda catat bahwa breakout berlawanan dengan pemahaman trading yang pada umumnya menganggap trader sebaiknya melakukan sell pada saat harga tinggi dan buy pada momen harga rendah. Dalam momen breakout, Anda, sang trader, disarankan untuk melakukan buy pada di atas level resistance dan sell ketika di bawah level support.
Jika melakukan trading breakout, trader wajib membuka posisi di pasar segera sesaat setelah harga mengalami breakout dan membiarkan posisi Anda tersebut tetap terbuka hingga votalitas menurun. Wajib Anda ingat, breakout merupakan kondisi di mana harga berhasil menembus area resistance dan harga melanjutkan penguatan. Secara teknis, jika Anda tertarik menggunakan startegi breakout, Anda dapat menggunakan pola candlestick atau pola chart guna membuat sistem trading dengan lebih spesifik. Dengan memilih pola, maka Anda dapat menentukan kapan akan membuka posisi stop loss dan letak profit target.
Keunggulan dengan strategi breakout ini antara lain pertama, Anda melakukan trading bersama momentum harga, kedua, sebelum harga naik, Anda dapat menangkap pergerakan harga dan Anda tidak mengalami ketinggalan tren. Sedangkan jika menengok pada kelemahannya, pertama, Anda menggunakan jarak stop loss yang cukup besar, kedua, Anda seringkali mengalami ‘false breakout’ atau breakout palsu. Suatu kondisi di mana seolah-olah terjadi breakout padahal hanya merupakan jebakan saja. Anda wajib sangat waspada.
Apakah Anda Mau Mencoba Strategi Breakout?
Sebelum Anda menjawabanya, Anda harus merefleksikannya terlebih dahulu. Apakah Anda seorang trader dengan tipe yang suka melakukan trading pada saat market sideway/ranging atau menunggu harga mengalami breakout? Anda harus merefleksikannya berdasarkan pada pengalaman pribadi Anda, namun jika Anda adalah seorang trader pemula, bisa belajar terlebih dahulu darii lainnya. Anda perlu mengingat suatu kondisi, yakni, beberapa mata uang akan mengalami kondisi ranging atau sideway dalam beberapa saat. Anda bisa menunggu harga bergerak menuju bottom dan mengambil keuntungan saat harga kembali memantul ke atas. atau sebaliknya. Anda bisa mengambil posisi sell saat harga menyentuh area top lalu menutupnya atau mengambil profit saat harga kembali memantul ke bawah. Ini disebut range trading.
Jika Anda seseorang yang cenderung menunggu harga mengalami breakout dan kurang sesuai dengan prinsip range trading, maka Anda bisa memilih menggunakan startegi breakout. Dalam menerapkan breakout, Anda membutuhkan waktu serta jumlah transaksi yang lebih sedikit. Hal ini karena harga untuk mengalami breakout akan membutuhkan waktu untuk bisa break atau resistance serta pergerakannya lebih tajam dan cepat.
Bagaimana Menerapkan Breakout?
Dalam tren pasar umumnya orang akan berlomba-lomba melakukan buy manakala harga naik. Karena itu, strategi breakout Anda lakukan dengan menunggu momen pasar capai titik resisten lalu masuk di atas (breakout) titik tersebut. Jika tren bullish berlangsung kuat, maka harga akan bergerak ke titik yang lebih tinggi lagi. Sebaliknya, orang akan cenderung sell jika harga merosot. Posisi sell dalam strategi ini dilakukan dengan menunggu pasar mencapai titik support tertentu. Jika tren bearish kuat, harga akan terus menurun ke level yang jauh lebih rendah. Untuk menerapkan startegi breakout Anda harus memperhatikan hal berikut:
Breakout diterapkan ketika muncul tren kuat ditambah dengan kondisi pasar ramai.
Tren yang kuat, khususnya, cenderung mampu menembus harga. Anda bisa mengilustrasikan ini seperti orang yang kuat dan berotot ketika memukul papan kayu. Ketika dipukul dengan kondisi yang kuat seperti itu, papan akan dengan mudah tembus. Tren dan kondisi pasar seperti itulah yang memiliki potensi untuk menembus titik support dan resisten.
Anda harus menemukan tren yang kuat sebelum melakukan breakout
Ini tentu saja mutlak adanya. Karena dengan menemukan tren yang kuat akan memebrikan kemungkinan menang yang jauh lebih tinggi. Perlu Anda ingat bahwa dalam trading forex, Anda tidak bisa melihat berapa banyak volume trading yang terjadi dalam satu waktu. Ini berbeda dengan trading saham atau kontrak berjangka. Maka dari itu Anda yang ingin menerapkan breakout harus memiliki criteria tertentu dalam mendeteksi bagus atau tidak suatu peluang breakout. Kriteria ini bisa didasarkan pada besar-kecilnya pergerakan harga dalam suatu periode waktu (timeframe menit atau jam). Jika pergerakan harga besar atau panjang, maka bisa dikatakan volatilitas tinggi; sebaliknya bila pendek maka volatilitas rendah.
Akhirnya selamat mencoba strategi trading breakout bagi Anda yang belum mencobanya. Bagi Anda yang sudah, bagaimana pengalaman Anda?