Teknik scalping adalah teknik dalam mendapatkan profit dari pergerakan harga yang kecil dan selalu terjadi sepanjang hari. Meski tidak langsung bisa mendapatkan profit dalam jumlah yang besar, namun jika dilakukan berkali-kali tentu saja profitnya akan menjadi besar. Namun untuk menggunakan teknik ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena anda harus sangat hati-hati jika menggunakan teknik scalping, mengingat tingkat resiko yang sangat tinggi.
Tak hanya membutuhkan pengalaman namun teknik ini juga membutuhkan ketangkasan dalam membuka dan menutup posisi secara cepat. Selain itu dalam menggunakan teknik scalping, anda juga dituntut memiliki sistem trading yang bisa diandalkan. Misalnya seperti menggunakan indikator-indikator yang tepat dalam scalping. Nah, berikut ini adalah indikator yang sering digunakan dan populer untuk scalping di kalangan para trader:
-
Indikator Populer untuk Scalping – Parabolic SAR
Indikator parabolic SAR (Stop and Reverse) bisa dibilang sangat populer di kalangan para trader scalper. Parabolic SAR adalah indikator yang mudah digunakan, karena trader bisa lebih leluasa dalam mendapatkan keuntungan dengan menggunakan indikator ini. Indikator ini merupakan indikator teknikal yang bisa dijadikan penanda tempat berhenti dan berbaliknya arah market.
Parabolic SAR sangat cocok untuk scalping karena bisa digunakan dalam sesi pasar manapun. Bahkan anda tetap bisa trading dengan indikator ini meski pasar sedang sideaway maupun sedang trending. Parabolic SAR juga bisa digunakan untuk open posisi dalam strategi trading scalping. Namun, jika menggunakan indikator ini pastikan anda tidak open posisi minimal 15 menit ketika news high akan segera dirilis.
-
Indikator Populer untuk Scalping – Moving Average
Moving average merupakan indikator paling simple yang pernah ada di platform trading. Tak heran jika banyak sekali trader yang menjadikan indikator ini sebagai indikator favorit termasuk para scalper. Bahkan bagi pemula indikator ini sangat mudah untuk digunakan dan ditempatkan.
Anda hanya perlu memilih timeframe untuk trading, menaruh kombinasi beberapa garis moving average, mengujinya dan mengoperasikannya. Indikator moving average ini, bisa digunakan untuk mengidentifikasi trend yang kuat untuk buy mapun sell, sekaligus memperkirakan kapan tren akan berbalik arah. Meski begitu dalam menggunakan indikator ini untuk scalping, anda tetap harus hati-hati. Hal ini karena, moving average memberikan banyak sekali fake signal sehingga ada baiknya jika anda selalu siap untuk exit kalau harga bergerak ke arah yang salah.
-
Indikator Populer untuk Scalping – Bollinger Bands
Di kalangan para scalper, indikator Bollinger Band juga merupakan salah satu indikator yang cukup populer. Untuk diaplikasikan dengan teknik scalping, indikator ini termasuk indikator yang cukup simple. Anda hanya perlu menerapkan indikator ini dengan periode 12 dan Deviation atau devaul 2 pada timeframe 5 menitan lalu jalankan.
Apabila harga sudah menyentuh lower band, anda bisa melakukan buy, sebaliknya apabila harga menyentuh upper band maka pilihlah sell. Untuk memasang celah take profit dan stop loss lakukan tipis-tipis saja antara SL:TP = 10:5 pips.
Sayangnya, moving average hanya bekerja di pasar yang ranging atau sideaway. Jadi tidak dianjurkan untuk digunakan di harga yang sedang trending karena bisa mendatangkan petaka. Selain itu, indikator ini juga seringkali gagal dalam mendeteksi penembusan salah satu band. Untuk itulah, pastikan anda teliti dan jeli jika mengunakan indikator ini untuk scalping.
-
Indikator Populer untuk Scalping – Stochastic
Penggunaan indikator ini dalam scalping bisa dibilang sedikit berbeda dari indikator lain seperti moving average atau bollinger bands. Kebanyakan trader tidak menggunakan indikator ini sebagai indikator tunggal, namun stochastic lebih berfungsi sebagai indikator pelengkap dalam satu sistem. Indikator ini biasanya dikombinasikan dengan indikator lainnya seperti moving average dan lainnya
-
Indikator Populer untuk Scalping – Indikator CCI
Selanjutnya ada indikator CCI atau Comodity Channel Index. Indikator yang satu ini juga sering sekali digunakan dalam teknik scalping untuk menentukan kapan entry posisi yang tepat. Selain itu, indikator CCI juga bisa digunakan untuk menentukan arah trend. Mengetahui arah tren adalah yang paling penting dalam trading dengan time frame yang rendah. Indikator ini lebih efektif jika digunakan untuk scalping di tkmeframe 15 menitan.