Relative Vigor Index adalah salah satu indikator yang bisa dibilang paling jarang digunakan dalam trading, meskipun indikator ini termasuk dalam indikator bawaan dari platform MetaTrader4.Padahal, indikator RVI ini disinyalir sangat bagus digunakan untuk mengoptimalkan profit saat kondisi pasar sedang Bullish. Tentunya anda penasaran apa itu sebenarnya Indikator Relative Vigor Index ini dan bagaimana cara menggunakannya? Langsung saja kita simak penjelasan di bawah ini!
Pengertian Indikator Relative Vigor Index
Relative Vigor Index merupakan sebuah indikator analisa teknikal yang dibuat khusus untuk mengukur kekuatan price action yang terbaru dan kemungkinan dari price action tersebut akan terus berlanjut. Indikator relative Vigor Index ini, dikembangkan oleh John Ehlers dengan membandingkan posisi antara relatif dari harga penutupan suatu aset atau pair mata uang dengan range harganya. Secara sederhananya Rumus dari RVI bisa digambarkan sebagai RVI=(Close-Open)/(High-Low)
Dari sini, kita dapat melihat jika indikator Relative Vigor Index ini terbentuk dengan hitungan yang mirip dengan Stochastic Oscillator. Namun perbedaanya adalah Relative Vigor Index membandingkan posisi relatif harga penutupan atau close dengan harga pembukaan atau open dan bukannya dnegan harga terendah. Nilai Dari Relative Vigor Index dapat diasumsikan meningkat dengan seiring menguatnya trend Bullish. Hal ini karena, pada saat-saat tersebut maka harga penutupan suatu aset atau pair mata uang akan cenderung berada di puncak range, sementara harga dari pembukaan ada di dekat level harga terendah harian.
Cara Menerapkan Indikator RVI pada MetaTrader4
Cara pemasangan Indikator RVI di MetaTrader 4, tidak jauh berbeda dengan cara memasang indikator Oscillator pada umumnya. Anda hanya perlu membuka jendela pair mata uang yang akan anda tradingkan, kemudian klik insert pada menu bar, lalu arahkan kursor ke indicator, kemudian ke Oscillator dan yang terakhir pilih Relative Vigor Index lalu klik. Saat anda memasang indikator ini, anda dapat memodifikasi parameternya, namun bisa juga tidak perlu merubah default yang sudah ada, semuanya tergantug pilihan anda. Strategi Trading menggunakan indikator ini diperlukan bantuan dari indikator lainnya, jadi akan lebih baik apabila anda memasang juga indikator Moving Average dengan set period/length 100 (MA-100) dan indikator RSI pada parameter default atau indikator lainnya yang anda sukai.
Strategi Trading Dengan Indikator RVI
Trading dengan strategi menggunakan Indikator Relative Vigor Index bisa digunakan untuk memaksimalkan profit dari uptrend jangka menengah, khususnya apabila dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya. Hal yang perlu anda catat dari strategi dengan RVI ini adalah jika nilai dari Indikator RVI semakin tinggi menunjukan menguatnya kekuatan dari trend, sedangkan apabila nilainya menjadi lebih rendah, maka mengindikasi momentum yang mengendur. Sebagai indikator momentum, kemiringan dari Indikator Relative Vigor Index ini sering sekali mengalami perubahan arah terlebih dahulu daripada harga atau dengan kata lain leading.
Dalam keadaan yang uptrend jangka menengah, pergerakan dari harga akan maju-mundur atau tidak mulus terus ke atas, jadi sekali waktu akan mengalami retracement ke bawah, lalu kembali naik sesuai dnegan arah dari trend yang sebelumnya. Nah Relative Vigor Index ini, dapat digunakan oleh trader yang ingin memaksimalkan hasil profitnya dengan cara bergerak keluar-masuk posisi, sesuai dengan kemunculan dari puncak harga dan retracement yang terjadi sepanjang trend tersebut sedang berlangsung. Di sisi lain, indikator Relative Vigor Index ini bisa dibilang tidak cocok untuk dipakai oleh trader yang menggunakan strategi trading buy-anda-hold. Indikator ini akan lebih baik jika diterapkan bersama-sama dnegan indikator lainnya untuk mengkonfirmasi sinyal trading yang diberikan. Berikut ini adalah contoh dari strategi yang bisa anda pakai:
- Setelah trader mempunyai posisi long yang diterapkan di kondisi yang sedang uptrend, maka dia dapat memantau RVI untuk menunggu jika terjadi Bearish Divergent. Bearish Divergent adalah saat harga membentuk suatu puncak tinggi atau high baru, tapi RVI malah menurun
- Selanjutnya, gunakanlah indikator lainnya untk mengkonfimasi kemungkinan terjadinya retracement. Misalnya dengan menggunakan bantuan indikator RSI.
- Jika retracement tersebut benar-benar terjadi, artinya trader dapat mulai membuka lagi posisi buy, ketika muncul Bullish divergent dan RSI mengindikasikan kondisi Oversold atau harga sudah menyentuh MA-100
- Strategi ini dapat anda jalankan secara berulang-ulang selama trend dari harga secara umum masih Bullish. Kondisi Bullish ini dapat kita lihat dari posisi harga yang masih berada di atas MA-100, maka trader akan lebih baik jika menutup semua posisi buy nya. MA-100 disini dipilih untuk dimanfaatkan sebagai penyaring arah trend jangka menengah.
Selamat mencoba..