Didalam trading forex pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya analisa fundamental dan teknikal. Selain kedua jenis analisa tersebut ada juga yang dinamakan dengan analisa intermarket yang sangat penting untuk Anda pahami dengan baik.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas untuk Anda tentang analisa intermarket, dimulai dari pengertian, prinsip analisa, dan cara menggunakannya.
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Mulai Memahami Analisa Intermarket
Analisa intermarket merupakan sebuah analisa yang meliputi tinjauan terhadap 4 instrumen utama yang ada di pasar keuangan. 2 instrumen tersebut meliputi mata uang, komoditas, obligasi, dan saham, dimana keempat hal di atas berinteraksi satu sama lain sepanjang trading dilakukan.
Dengan memahami analisa intermarket, maka selaku trader, Anda bisa memprediksi arah pergerakan masing-masing pasar.
Didalam analisa intermarket ada beberapa aturan yang seringkali digunakan oleh para trader untuk memprediksi arah pergerakan dari 4 jenis pasar tersebut. Dengan memahami hubungan dari 4 pasar di atas, maka prediksi yang Anda buat akan semakin kuat.
Prinsip yang Perlu Anda Pahami Dalam Intermarket
Prinsip yang pertama adalah 4 instrumen yang kami sebutkan di atas saling berhubungan satu dengan yang lainnya, baik itu secara dometik atau secara global.
Prinsip selanjutnya adalah pasar yang ada tidak bergerak sendiri atau terisolasi dengan pasar yang lain. Saat Anda melakukan analisa terhadap salah satu pasar, maka Anda perlu melibatkan 4 jenis analisa pasar yang lain. Jenis pasar yang harus Anda perhatikan dengan baik dalam analisa intermarket adalah saham, obligasi, mata uang, dan komoditas.
Melihat Hubungan Antar Pasar Lebih Dekat
Pembahasan selanjutnya mari kita melihat interaksi antara harga komoditas, obligasi, mata uang, dan saham yang ada. Kita ambil contoh saja saat terjadi kenaikan pada harga komoditas, maka dengan demikian akan mendorong biaya barang ikut naik, dan selanjutnya akan meningkatkan harga atau terjadinya inflasi. Dampak yang selanjutnya bisa saja membuat suku bunga ikut meningkat karena hal tersebut.
Selanjutnya ada hubungan anatara harga obligasi dan tingkat suku bunga yang memiliki hubungan yang terbalik dan tidak searah. Disaat tingkat suku bunga meningkat, maka konsekuensinya adalah harga obligasi akan menurun.
Kemudian ada hubungan antara harga saham dan harga obligasi yang saling terkoreksi satu sama lainnya. Kita misalkan saja saat harga obligasi jatuh, maka biasanya harga saham akan ikut menurun mengikuti pergerakan obligasi. Hal seperti ini bisa terjadi dikarenakan biaya pinjaman menjadi lebih mahal dan biaya untuk melakukan bisnis menjadi lebih mahal akibat inflasi.
Lalu ada pasar mata uang yang akan berdampak pada seluruh pasar, namun yang akan lebih berpengaruh adalah harga komoditas. Begitu juga dengan harga komoditas yang akan mempengaruhi harga obligasi dan harga saham.
Apa yang Harus Dilakukan Dengan Analisa Intermarket?
Hal yang perlu Anda pahami selanjutnya adalah hubungan antara 4 jenis pasar yang kami sebutkan di atas bukanlah metode yang bisa Anda gunakan untuk menjual atau membeli. Analisa intermarket bermanfaat untuk mendapatkan informasi tentang potensi pembalikan arah tren atau harga yang ada di pasar.
Bisa dikatakan bahwa analisa intermarket yang ada merupakan sebuah peringatan yang bisa Anda gunakan untuk memprediksi pergerakan yang ada dan bisa saja terjadi di beberapa waktu kedepan.
Melihat Kondisi Saat Hubungan Antar Pasar Tidak Terjadi
Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya bahwa antara pasar saham, obligasi, mata uang, dan komoditas memiliki hubungan yang erat. Namun ada masanya dimana hubungan dari 4 instrumen ini tidak memberikan hubungan yang sama.
Kita ambil contoh saja pada saat pasar Asia mengalami keruntuhan pada tahun 1977, saat kondisi ini terjadi, hubungan saham dan obligasi tidak berkaitan sama sekali. Dimana saham yang jatuh membuat harga obligasi naik dan saham mengalami kenaikan saat nilai obligasi jatuh. Padahal hubungan antara saham dan obligasi selalu positif seperti yang telah kami sampaikan di atas.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Hal ini dikarenakan hubungan pasar yang khas akan terlihat saat kondisi ekonomi sedeng inflasi. Namun saat ekonomi sedang dilanda deflasi, maka hubungan akan bergeser.
Deflasi yang terjadi akan membuat pasar saham bergerak pada level yang rendah dan tidak adanya potensi pertumbuhan harga saham. Di sisi yang lain, harga obligasi akan terus bergerak lebih tinggi dan hal ini mencerminkan penurunan suku bunga.
Melihat contoh kasus di atas menjadikan Anda harus bisa memahami dinamika pergeseran ekonomi global secara menyeluruh.
Penggunaan Analisa Intermarket dan Teknikal Dalam Forex
Saat seorang trader melakukan analisa teknikal atas suatu pasar yang sedang diamati, maka sebagian besar trader tidak memperhatikan pergerakan yang terjadi di luar forex.
Itu artinya pergerakan harga saham, perubahan harga komoditas tidak menjadi perihal yang diperhitungkan oleh para trader. Hal ini akan sangat berbeda jika Anda mengkombinasikannya dengan analisa intermarket, maka Anda akan memperhitungkan pasar obligasi untuk melihat tingkat suku bunga dan pasar komoditas untuk melihat kecenderungan inflasi.
Hubungan Analisa Intermarket Dengan Fundamental
Jika diperhatikan dengan seksama, maka dapat kita ketahui bahwa kedua jenis analisa ini sama-sama mengandalkan faktor ekonomi dan data fundamental. Hal yang menjadi perbedaan diantara kedua jenis analisa ini adalah didalam analisa fundamental hanya terbatas pada 1 jenis pasar saja. Sedangkan analisa intermarket akan melakukan analisa 4 jenis pasar secara sekaligus.
Baca Juga: Pemula! Ini 5 Jenis Order Forex yang Perlu Anda Pahami Dengan Baik
Kesimpulan
Jika dilihat dari sejaranya analisa intermarket dikembangkan dan dikenalkan oleh seorang trader yang bernama John Murphy. John Murphy merupakan seorang trader yang menggunakan analisa teknikal dalam mengambil keputusan dan mulai mempertajam analisanya dengan memperhatikan hubungan antara 4 jenis instrumen didalam pasar keuangan.
Dengan dikenalkannya analisa intermarket oleh John Murphy, maka sudah semakin banyak trader yang menggunakan analisa intermarket mendampingi analisa fundamental dan teknikal agar memperoleh prediksi yang lebih akurat.
Seperti yang telah kami sampaikan di atas bahwa saat Anda menggunakan analisa intermarket, maka Anda bisa mendapatkan gambaaran yang lebih luar dan komprehensif tentang apa yang sedang terjadi di pasar keuangan. Dengan demikian Anda bisa memperbesar kemungkinan untuk memenangkan trading yang sedang dilakukan.
Itulah pembahasan lengkap yang bisa kami sampaikan kepada Anda tentang analisa intermarket yang bisa Anda terapkan dalam trading forex. Informasi yang kami sampaikan di atas bertujuan untuk membuat prediksi yang Anda buat menjadi lebih akurat.
Semoga informasi yang telah kami sampaikan di atas bisa memberikan banyak manfaat untuk Anda semua. Jika Anda masih memilih pertanyaan yang berkaitan dengan topik di atas, jangan ragu untuk bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.
Semoga menginspirasi!
Baca Juga: 7 Tips Trading Dari Mark Douglas Yang Akan Membuat Anda Untung