Apa Itu Pola Chart Gargley – Dalam trading forex ada banyak sekali pola trading yang bisa dipilih oleh para trader untuk dapat melakukan pedagangan dengan baik. Mulai dari pola candlestick, pola fibonacci, hingga pola chart gargley. Masing-masing pola tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tak terkecuali dengan pola chart gargley. Anda yang tertarik menggunakan salah satu dari pola tersebut sebagai acuan, hendaknya ketahui terlebih dahulu apakah pola tersebut cocok untuk anda gunakan pada saat ini ataukah tidak.
Nah, dari ketiga pola tersebut, pola manakah yang menurut anda masih sulit untuk dipahami? Pola candlestick, pola fibonacci, ataukah pola chart gargle? Bagi anda yang belum terlalu paham dengan pola chart gargley, berikut sedikit uraiannya.
-
Pola Chart Gargley?
Pola chart Gartley merupakan variasi dari pola retracement Fibonacci yang sering digunakan dalam menentukan level entry dan exit. Metode ini pertama kali dirumuskan oleh seorang trader bernama Harold M. Gartley pada tahun 1935 seperti yang terulis dalam bukunya yang berjudul ‘Profit in the Stock Market’ sehingga disebut pula dengan istilah Pola Gartley. Secara umum, pola gartley sebenarnya merupakan pengembangan dari pola dasar ABCD yang telah ada sebelumnya.
Jika anda berniat menggunakan pola gargley, ketahui bahwa pola gargle mengandalkan presisi pada kemunculan sinyalnya. Hal ini dikarenakan setia leg (kaki) memiliki criteria yang berbeda-beda. sehingga, meskipun pola ini dapat digunakan dalam semua time frame, namun jika terlalu banyak noise pada pasar, maka pola selanjutnya seperti Fibonacci gargle akan sulit anda temukan.
Berbeda dengan beberapa pola chart lainnya dalam dunia trading forex, pola chart Gartley bisa diaplikasikan dengan baik pada semua time-frame sehingga bisa digunakan oleh semua kalangan termasuk pula trader jangka panjang, trader harian maupun para scalper. Pola Gartley juga bisa digunakan untuk mengisyaratkan terjadinya pergerakan harga yang bullish atau bearish, dan disebut pula dengan Bullish Gartley dan Bearish Gartley. Pola ini biasanya akan terbentuk apabila terjadi sebuah koreksi dari pergerakan suatu tren harga. Sekilas, pola gartley akan terlihat seperti huruf ‘M’ (atau ‘W’ pada pola bearish), sehingga pada saat ini para trader dapat menemukan titik level harga yang baik untuk bisa bersaing di pasar.
-
Bullish Gartley
Berdasarkan gambar tersebut, pergerakan harga akan membentuk pola bullish Gartley apabila:
- Panjang AB 61.8% dari panjang XA, dan panjang waktu dari A ke B tidak berbeda jauh dengan panjang waktu dari C ke D.
- Panjang BC antara 61.8% hingga 78.6% dari panjang AB.
- Panjang CD antara 127.2% hingga 161.8% dari panjang BC.
- Jika retracement BC sebesar 38,2 %, maka CD harus bergerak 127,2% dari BC. Selain itu, jika BC sebesar 88,6 %, maka CD harus diperluas 161,8% dari BC
Pola ini biasanya lebih banyak digunakan dalam menganalisa angka penjualan yang bagus.
-
Bearish Gartley
Berdasarkan gambar diatas, pergerakan harga akan membentuk pola bearish Gartley apabila:
- Panjang AB 61.8% dari panjang XA, dan panjang waktu dari A ke B tidak berbeda jauh dengan panjang waktu dari C ke D.
- Panjang BC antara 61.8% hingga 78.6% dari panjang AB.
- Panjang CD antara 127.2% hingga 161.8% dari panjang BC.
- Jika retracement BC sebesar 38,2 %, maka CD harus bergerak 127,2% dari BC. Selain itu, jika BC sebesar 88,6 %, maka CD harus diperluas 161,8% dari BC
Pola ini biasanya lebih banyak digunakan dalam menganalisis angka penjualan
Berdasarkan dua gambar dan penjelasan diatas, secara garis besar antara Bullish Gartley dan Bearish Gartley sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan keduanya hanya terletak pada arah pola yang terbentuk. Anda bisa memilih menggunakan Bullish Gartley ataupun Bearish Gartley sesuai dengan keinginan.