Forex merupakan investasi yang dilakukan dengan cara memperdagangakan pasangan mata uang dunia. Keuntungan dalam forex diperoleh dengan cara membeli atau menjual setelah sebelumnya memprediksi arah pergerakan mata uang di masa mendatang. Cara ini mungkin sangatlah abstrak dan tidak memiliki kepastian karena harga pasar memang kadang berubah tanpa aba-aba. Bisa saja prediksi yang anda lakukan salah sehingga anda akan rugi. Selain menggunakan teori ‘kira-kira’ tersebut, sebenarnya ada strategi lain yang bisa diterapkan oleh trader agar tetap untung dalam bertrading yaitu dengan menggunakan Market-Neutral trategy yang bernama Arbitrage. Sebelum anda mengaplikasikannya, mari kita telaah terlebih dahulu apa itu Arbitrage dalam forex.
Arbitradge dalam forex
Arbitrage dalam forex adalah suatu cara bertrading yang mana Arbitrageurs (trader yang melakukan Artibrage) berusaha untuk mendapatkan profit berdasarkan perbedaan harga dari 2 instrumen pasar yang berbeda. Arbitrageurs biasanya melakukan buy dalam satu pasar, sekaligus melakukan sell pada pasar lainnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh selisih diantara kedua pasar. Hal ini mungkin saja dilakukan karena aset/instrumen yang sama diperdagangkan dalam dua pasar yang berbeda dan harga yang berbeda pula.
Misalnya saja sebuah perusahaan terdaftar dalam lebih dari satu pasar saham di beberapa negara yang berbeda. Dalam teorinya, harga saham perusahaan tersebut berada dalam kisaran yang sama dimanapun pasarnya karena berasal dari perusahaan yang sama. Namun ada kalanya dimana keterlambatan informasi yang disampaikan antar negara tersebut menyebabkan perbedaan harga saham di pasar yang berbeda. Arbitrageurs yang mengetahui hal ini maka akan melakukan buy di pada bursa yang lebih rendah dan sell di bursa yang harganya lebih tinggi sehingga profit akan terkunci.
Teknik Arbitrage dengan cara manual
Melakukan Arbitrage dengan cara manual adalah hal yang sangat sulit karena perbedaan harga antar pasar yang dibutuhkan sebagai sumber utama sangat sulit didapatkan bahkan hampir tidak akan kelihatan, kecuali jika menggunakan expert advisor. Kendati demikian, jika dilakukan dengan teknik manual sekalipun hal ini tidak melanggar aturan dan dianggap sah dalam perdagangan.
Cara pengaplikasikan secara manual dengan mengamati harga antara broker yang satu dengan broker lainnya. Jika anda telah mengetahui perbedaan harganya maka open posisi dapat dilakukan sesuai dengan gerakan harga yang tercepat. Ilustrasinya sebagai berikut:
Jika broker A harga bergerak naik sampai 1.500 sementara anda mengetahui bahwa broker B masih pada harga 1.459 maka segera lakukan open posisi pada broker B sebelum broker B mencapai harga 1.500. Cara ini memang terbilang mudah tetapi membutuhkan kecepatan dan kecekatan.
Praktek Arbitrage ini termasuk strategi yang sering digunakan oleh perusahaan hedge fund dan pelaku forex dalam level institusional. Namun pada tingkat trader ritel, startegi ini memang lebih jarang digunakan. Alasannya biasa harga pada broker forex ritel yang kurang lebih sama serta banyaknya broker forex ritel yang melarang penggunaan startegi Arbitrage.
Resiko menggunakan strategi Arbitrage
Perusahaaan hedge fund merupakan salah satu yang sering menggunakan strategi Arbitrage dengan alasan mereka dapat mengunci profit tanpa resiko. Hal ini karena perusahaan hedge fund mereka memiliki kemampuan menciptakan High-Frequency Trading (HFT) dan robot yang digunakan dapat secara otomatis melakukan trading simultan di berbagai pasar.
Berbeda dengan perusahaan hedge fund atau trader besar, strategi Arbitrage dapat memunculkan resiko bagi trader biasa ketika melakukan eksekusi seketika. Belum lagi dengan kemungkinan adanya slippage yang ketika muncul beberapa pips saja akan menyapu bersih peluang profit yang ada sebelumnya.
Kendati memiliki resiko, bukan bearti Arbitrage tidak bisa dilakukan oleh trader biasa. Saat ini banyak robot trading forex seperti expert advisor yang mengklaim penggunaan strategi Arbitrage untuk mendapatkan profit dengan drawdown rendah. Jika anda berminat untuk menggunakan sofware Arbitrage seperti ini, maka anda tetap perlu mencermati beberapa resiko yang kemungkinan akan muncul. Resiko tersebut seperti scam yang terjadi pada robot trading, jenis Atribage yang digunakan (Triangular Arbitrage atau Broker Arbitrage) dan juga apakah broker yang anda gunakan akan mengijikan startegi Arbitrage yang digunakan oleh robot.
Broker bandar bisa saja menggagalkan eksekusi order secara sepihak sehingga anda yang menggunakan jenis Arbitrage Triaungal akan menanggung resiko, seperti adanya satu posisi yang tereksekusi sedangkan dua posisi lainnya gagal. Hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi resiko ini adalah dengan memperhatikan Term & Condition yang tersedia di awal. Jika tidak ada Term & Condition yang secara spesifik yang membahas tentang Arbitrage maka anda bisa bernegosiasi terlebih dahulu untuk memperbolehkannya atau tidak.