Saat ini seperti yang diketahui ada 4 gaya yang sering digunakan dalam trading forex yaitu Scalping, Day trading, Swing Trading dan Position Trading. 4 gaya tersebut tentu dipilih oleh para trader dengan alasan masing-masing yang dirasa menguntungkan. Dari 4 gaya trading tersebut, Swing trading adalah salah satu gaya yang dirasa menjadi gaya trading terbaik. Swing trading dilakukan dengan cara membuka posisi kemudian menahan selama beberapa hari, beberapa minggu bahkan sampai hitungan bulan dengan tujuan menangkap sebuah trend besar. Mungkin tidak semua pihak setuju dengan statement ini, namun ada beberapa alasan yang mendasari mengapa swing trading dia gadang menjadi gaya trading terbaik.
Swing trading ini dianalogikan seperti investasi pada emas batangan. Ketika anda berinvestasi emas, sehabis membeli tidak mungkin anda langsung menjualnya dalam hitungan beberapa hari kedepan. Hal ini dikarenakan walaupun harganya naik namun belum tentu signifikan. Belum lagi jika emas yang anda miliki jumlahnya tidak banyak. Dalam bertrading emas, mindset yang terbangun dalam kepala anda adalah menyimpannya dalam waktu yang cukup lama misalnya setahun lalu kemudian menjualnya ketika profit yang didapatkan sudah signifikan.
Mindset inilah yang tampakanya digunakan oleh para trader yang menggunakan swing trading. Saat ini dengan kondisi dimana trading forex bisa dilakukan secara online dan realtime, maka timeframenya juga diperpendak. Hal ini juga didukung dengan trader yang dapat membuka posisi dengan volume lebih banyak dengan modal kecil. Kuantitas trading yang banyak inilah yang menjadi target profit para trader. Hal ini tentu bisa diterapkan jika misalnya anda memiliki modal 100 kg emas. Walaupun nantinya anda hanya mendapatkan profit yang kecil dari hasil trading dengan timeframe yang pendek, namun jika dikalikan dengan 100 kg emas, maka profitnya pasti akan banyak pula. Namun jika modal yang anda miliki tidak banyak, membuka trading dalam timeframe yang pendek tentu bukan pilihan yang tepat.
Hal ini yang mendasari mengapa swing trading dikatakan sebagai trading yang menjanjikan profit besar walaupun modal yang kita miliki tidak banyak. Agar semakin jelas, berikut beberapa alasan mengapa swing trading diketakan lebih baik dari daily trading (timframe pendek).
-
Memulai sambil belajar
Bagi seorang trading, sebelum menjadi trader profesional yang dapat menghasilkan banyak profit, maka anda tentu memulainya dengan belajar terlebih dahulu. Swing trading mengajarkan trader untuk menahan posisi selama beberapa waktu yang cukup lama. Waktu ini bisa digunakan oleh trader pemula untuk belajar menganalisis keadaan tanpa merasa dikejar waktu. Intinya analisis tidak dilakukan dengan terburu-buru. Timeframe yang digunakan dalam swing trading adalah D1. Jika ingin menggunakan timeframe yang lebih pendek, mungkin yang digunakan juga pada kisaran H4. Timeframe D1 tidak mengharuskan kita untuk mengamati chart harga realtime atau mengamati trend yang sedang berlangsung terus-menerus. Timeframe D1 ini justru mengajarkan kita menganalisis kapan waktu yang tepat untuk dapat menangkap trend besar.
-
Menjaga fokus trading
Timeframe kecil tentu memunculkan konfirmasi yang lebih sering jika dibandingkan dengan anda yang menggunakan timeframe D1. Jika pada timeframe misalnya M30, anda akan mendapat konfirmasi 2-3 hari kemudian, pada D1 kemungkinan konfirmasinya adalah 1-2 kali dalam sebulan. Fokus anda ketikan menggunakan D1 bukan pada banyaknya trading namun kualitas trading yang anda lakukan. Salah satu alasan mengapa daily trading sering mengalami loss adalah dikarenakana tradernya “tidak sabar” menunggu trend pasar. Akibatnya mereka berani masuk ke pasar walaupun indikator tidak mengkonfirmasi. Mungkin kemenangan yang didapatkan swing trader tidak sebanyak yang didapatkan oleh daily trader, namun hal ini juga tidak menjamin bahwa daily trading bisa mengungguli profit yang didapatkan oleh swing trading yang selalu menangkap trend besar.
-
Berjalan berdasarkan managemen resiko, bukan spekulasi
Dalam daily trading, terkadang karena merasa terget pipsnya lebih cepat dan lebih mudah maka trader berani mengambil resiko yang dianggap kecil. Mereka menganggap bahwa 5 pips mudah dicari sehingga berani mempertaruhkan pips yang lebih besar. Hasil akhirnya bisa jadi malah Margin Call yang mereka dapatkan. Berbeda dengan Swing trading yang pastinya telah menyiapakan minimal 1000 pips karena mereka harus menahan posisi untuk waktu yang cukup lama. Mindset yang mengarahkan adanya kemungkinan floating minus di tengah jalan mengkondisikan trader untuk menggunakan Lot yang aman untuk equalitynya.
-
Lebih mudah meraih Win-Loss Ratio yang menguntungkan
Bagi para trader yang sudah ahli, jika diasumsikan memiliki target 20 pips perhari maka akan menghasilkan profit 400 pips sebulan maka tentu bukan hal sulit. Hal ini dikarenakan mereka telah memiliki managemen resiko dan psikologi trading yang terlatih dengan baik. Namun bagi para pendatang baru di dunia trading, untuk memenuhi target pips yang sedemikian rupa tentu bukan hal yang mudah. Apalagi melihat kondisi market yang kadang bersahabat dan kadang sulit bahkan sampai tidak bergerak atau sideway sepanjang hari. Sedangkan jika menggunakan swing trading, anda hanya butuh 1-2 kemenangan besar dalam sebulan sebulan dengan profit yang bisa jadi sama besarnya.
Beberapa alasan diatas mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi anda para newbie sebelum melakukan trading. Yakinlah bahwa kualitas trading yang baik akan menghasilkan profit yang memuaskan di masa mendatang.