Jim Simons yang memilki nama lengkap James Harris Simons merupakan seorang sosok yang terkenal di dunia keuangan karena keberhasilannya membobol Wall Street dengan memakai rumus matematika kuantum.
Jim Simons sangat terkenal dengan julukan Quant King dan mendirikan Hedge Fund yang paling diperhitungkan di dunia. Jim Simons ternyata sempat bekerja di National Security Agency (NSA) dan juga menjadi pengajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard.
Jim Simons mendirikan Renaissance Technologies di tahun 1982 pada saat umurnya 44 tahun. Ia telah mengundurkan diri pada tahun 2010 yang lalu, namun meskipun demikian ia masih memiliki kuasa sebagai kepala non-eksekutif di Renaissance Technologies.
Sebenarnya Jim Simons merupakan seorang matematikawan sekaligus pemilik Hedge Fund. Hal yang menghebohkan adalah ketika tahun 2008-2009, Renaissance Technologies membuat heboH Wall Street karena mencetak portofolio trading yang sangat mengesankan di tengah krisis finansial saat itu.
Profil Jim Simons
Jim Simons dilahirkan di Brooklyn, Massachussets pada tahun 1938 dan ia sangat mencintai matematika sejak kecil.
Pada usia yang ke 14 tahun, ia pernah bekerja sebagai seorang petugas kebersihan toko dan juga pernah bekerja sebagai stock boy atau pengawas pasokan waktu masih kecil.
Pada tahun 1955, Simons berhasil diterima di MIT dan mengambil jurusan matematika. Setelah lulus, ia pun melanjutkan pendidikannya ke University of California, Berkley dengan mengambil gelar doktor yang diselesaikannya pada usia yang sangat muda yaitu 23 tahun. Setalah itu, Simons diangkat menjadi seorang dosen matematika untuk mengajar di MIT dan Harvard University.
Pada tahun 1964, ia direkrut oleh The Institutes for Defense Analysis (IDA), Sebuah lembaga yang memiliki peran besar dalam keahliannya sebagai pemecah kode matematika. Setelah bekerja selama 4 tahun disana, Simons kemudian memutuskan untuk keluar dan kemudian menjadi ketua departemen matematika di Stony Brook University.
Sebagai ketua departemen matematika, Simons membantu untuk mengembangkan formula-formula inti matematika dan juga fisika.
Barulah pada tahun 1978, Simons mulai melebarkan sayapnya dan mulai mendalami ilmu keuangan dan juga membantuk Hedge Fund Manometrics. – Wall Street
Kisah Sukses Jim Simons Selain Membobol Wall Street
Meskipun telah sukses dalam bidang yang ia sukai dan memenangkan penghargaan sebagai seorang matematikawan dan master code breaker untuk IDA. Ia tetap saja bosan dengan hal yang dilakukannya, hal ini diungkapkannya pada sebuah wawancara dimana Simons mengatakan bahwa keputusannya untuk mendalami ilmu keuangan karena ia sudah mulai lelah.
Ia menceritakan lebih lanjut bahwa di saat ia mulai melakukan trading, hal ini dilakukannya karena sudah lelah dengan matematika. Dimana pada usia 30-an akhir ia masih tetap memiliki uang yang sedikit. Barulah ia tertarik untuk masuk ke dunia trading dan ternyata berjalan dengan lancar. Ia mengatakan bahwa pada awalnya uang yang didapatkannya dalam trading hanyalah sebuah keberuntungan, karena trading bukanlah sebuah model maematika.
Namun setelah mengamati data yang ada, ia mulai sadar bahwa ada sebuah struktur yang teratur di dalam dunia trading. Kemudian ia mulai mempekerjakan ahli matematika dan mereka mulai membuat beberapa model untuk selanjutnya diuji. Mereka melakukan desain terhadap algoritma dan kemudian melakukan pengujian atasnya, hasilnya terkadang cocok dan terkadang tidak cocok.
Tim inilah yang bernama Hedge Fund Monemetrics yang nantinya akan menjadi cikal bakal dari Renaissance Technologies. Jim Simons sebagai seorang trader yang sukses dan masuk ke dalam orang terkaya di dunia benar-benar memulai Hedge Fund dari nol.
Hal yang unik adalah pada saat itu ia hanya mempekerjakan ilmuwan sains seperti ahli matematika, ahli fisika, dan astronom. Tidak ada ahli keuangan atau ekonomi yang ada di dalam timnya untuk membesarkan usaha.
Hal di atas dapat terjadi dikarenakan Simons tidak tahu bagaimana mempekerjakan seseorang untuk melakukan trading fundamental. Pada saat itu ia hanya mempekerjakan sedikit orang dan dari situ ada yang berhasil mendapatkan uang dan ada juga yang tidak.
Di sisi lain Jim Simons sangat memahami bagaimana mempekerjakan para ilmuwan karena ia memiliki selera di bidang tersebut. Hal itulah yang dilakukan oleh Jim Simons dimana secara perlahan model yang ia rancang terus membaik dari waktu ke waktu.
Renaissance Technologies
Pada tahun 1982, Jim Simons mulai menemukan celah dalam usaha yang dilakukannya. Ia pun akhirnya mulai mengembangkan usaha tradingnya dengan membentuk Hedge Fund menjadi Renaissance Technologies.
DI tahun 1988, Jim mulai menggunakan analisis kuantitatif sebagai satu-satunya metode untuk memutuskan pasar yang layak dimasuki.
Renaissance Technologies pada awalnya hanya mempekerjakan orang-orang dengan bidang sains murni saja seperti ahli matematika, analis data, programmer, ahli fisika, dan ahli kriptografi. Jim Simons mampu mengembangkan usahanya secara pesat dengan menggunakan bidang yang menjadi keahliannya yaitu matematika
Seiring dengan berjalanya waktu, Renaissance Technologies yang dikenal sebagai Hedge Fund yang dibina oleh ahli sains mulai diakui karena portofolio trading yang sangat luar biasa. Meskipun sempat mengalami kejatuhan pada tahun 1989 tetapi mereka dapat bangkit dari masalah tersebut.
Di tahun 1994, Jim Simons bersama dengan isterinya Marilyn Simons mulai membentuk yayasan dengan nama The Simons Foundation yang bertujuan untuk mendukung riset i ilmu pengetahuan, pendidikan, dan juga kesehatan
Bukan Cuma itu saja, ia juga telah menyumbangkan uang lebih dari 1 Miliar USD untuk mendukung penelitian terhadap autisme. Jim Simons juga mendirikan Math of America yang memiliki tujuan untuk meningkatkan peran dan keterampilan para guru matematika dan sains.
Baca Juga: Resiko Forex yang Perlu Anda Pahami Sebelum Memulai Berinvestasi
Ini 3 Kunci Trading Sukses Dari Jim Simons
1.Mempekerjakan Ahli Ilmu Sains
Seperti yang telah kami jelaskan di atas bahwa Jim Simons mendirikan Hedge Funds dengan tidak mempekerjakan orang di bidang ekonomi dan keuangan. Hal ini dilakukannya karena sadar bahwa ia bukan orang yang ahli di bidang tersebut dan ia juga optimis bahwa mampu mendapatkan keuntungan melalui ilmu pasti yang dikuasainya. Jim Simons juga memiliki kesimpulan bahwa dasar dari ilmu keuangan adalah matematika.
2.Melakukan Identifikasi Strategi Trading Yang Menguntungkan
Strategi sesungguhnya yang diterapkan oleh Renaissance Technologies untuk menghasilkan uang merupakan rahasia besar yang tidak diketahui orang. Tetapi jika dilihat dari latar belakang pendidikan orang yang bekerja disana, disinyalir mereka menggunakan strategi kuantitatif dalam trading. Dimana para analis yang bekerja disana melakukan identifikasi pasar dan mengupasya secara tuntas dengan menggunakan algoritma rahasia.
3.Jangan Pernah Membagikan Strategi Dengan Orang Lain
Tips terakhir yang diberikan oleh Jim Simons adalah jangan pernah membagikan strategi dengan orang lain. Jim Simons termasuk orang yang sangat tertutup, jarang tampil di televisi, dan juga wawancara di berbagai media.
Selama berjalannya Renaissance Technologies, tidak ada seorang pun yang mengetahui dengan pasti cara perusahaan tersebut menghasilkan uang.
Semoga informasi soal Wall Street bisa bermanfaat dan menginspirasi Anda semua.
Selamat berinvestasi!
Oleh: Wahyu Utama