Melakukan trading lewat broker yang aman merupakan salah satu faktor yang bisa memastikan keberhasilan trading yang Anda lakukan. Akan sia-sia saja semua kerja keras yang Anda lakukan jika broker forex yang Anda pilih berbuat kecurangan.
Nah, agar Anda bisa terhindar dari aksi kecurangan yang dilakukan pihak broker forex. Kali ini kami akan membahas 6 cara yang biasanya dilakukan pihak broker saat melakukan kecurangan.
1.Berburu Stop Loss
Broker forex yang seringkali melakukan trik yang satu ini disebut dengan Stop Loss Hunter. Caranya pihak broker forex akan memonitor trading yang dilakukan pihak kilen dengan menggunakan bantuan dari robot tertentu, kemudian mereka akan memanipulasi spread. Selain menggunakan robot, broker forex yang curang bisa juga menggunakan tenaga ahli yang khusus untuk melakukan tindakan curangnya. Trik ini mereka lakukan agar posisi trading cepat terkena stop loss saat harga bergerak melawan order yang Anda lakukan.
Sebagai contohnya saja, disaat Anda membuka posisi Sell EUR/USD pada 1.3180 dengan menempatkan stop loss pada 1.3280. Umpamanya harga bergerak naik ke level 1.3272, selisih antara posisi short yang Anda miliki dengan stop loss hanya berjarak 5 pips. Jika biaya spread awal sebesar 2 pips, maka hanya tinggal 3 pips yang tersisa sebelum order yang Anda lakukan menyentuh stop loss.
Dalam situasi yang digambarkan di atas, stop loss hunter akan melebarkan spread yang pada awalnya 2 pips menjadi 5 pips. Dengan cara seperti ini order short yang Anda miliki ditutup dengan stop loss dan merugi. Tindakan seperti ini sangat sulit untuk Anda kenali, karena sebagian trader mengira bahwa mereka yang salah dalam mengambil posisi.
2.Mark-up Spread
Mark-Up Spread merupakan cara surang yang dilakukan broker ECN/STP. Meskipun mereka mengaku bisa mentransfer order langsung ke penyedia likuiditas, tapi tidak semua broker seperti ini melakukan spread asli dari provider.
Pada dasarnya broker ECN/STP bisa mendapatkan pendapatan dari komisi per order. Namun, ada beberapa diantara mereka yang ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan cara mengambil jalan curang. Broker seperti ini akan melakukan mark up spread, dimana broker ECN/STP akan menambahkan ekstra pip ke dalam spread dasar dari penyedia likuiditas.
Sebagai contohnya adalah spread dasar dari EUR/USD sebesar 0.5 pip, maka mereka akan menambahkan 1 pip sehingga spread yang akan ditanggung trader mencapai 1.5 pip. Apabila ditambahkan dengan komisi order yang sering diterapkan, maka pendapatan yang akan didapat broker akan berkali lipat.
Lalu, bagaimana cara mengetahui broker forex yang menambahkan mark up?
Sebenarnya, Anda bisa langsung bertanya berkaitan dengan hal ini secara langsung dengan pihak broker. Sebagian dari broer ECN/STP akan terang-terangan bahwa mereka melakukan mark up spread karena mereka merasa berhak untuk melakukannya.
Bagaimana jika pihak broker menutupi hal ini?
Coba Anda bandingkan langsung spread broker tersebut dengan spread market yang sebenarnya.
Selisih spread normal di market biasanya sangat rendah. Sebagai contohnya saja pair cross seperti GBP/JPY menawarkan spread dengan besaran 3 pips saja.
3.Slippage
Pada dasarnya Slippage merupakan tereksekusinya order pada harga yang tidak Anda pesan. Kondisi seperti ini bisa saja terjadi di saat market sedang sangat aktif karena adanya lonjakan volatilitas. Hal seperti ini biasanya berlaku untuk broker ECN/STP, karena sistem kerja yang mereka lakukan adalah mengirim order ke penyedia likuiditas.
Proses seperti di atas sebenarnya berjalan dengan otomatis, tetapi jelas membutuhkan waktu karena adanya interval waktu dalam transfer data dari klien ke server penyedia likuiditas. Di saat market sangat aktif, maka volatilitas harga akan bergerak dengan cepat. Sehingga tidak heran jika order yang Anda lakukan akan tereksekusi pada level yang berbeda dengan harga yang sebelumnya Anda pesan. Dalam contoh kasus di atas, maka terjadinya slippage merupakan hal yang wajar.
Tetapi pada broker market maker, pergerakan harga relatif lebih tenang dan tidak bergerak terlalu volatil. Mereka mampu menentukan harga bid-ask sendiri dan lebih mudah memanipulasi trading yang dilakukan klien. Slippage merupakan cara yang mereka gunakan untuk mengurangi profit dan menambah loss yang didapatkan klien.
Contohnya seperti ini, disaat Anda membuka posisi EUR/USD dengan harga beli 1.3120 dan order tersebut tereksekusi pada level 1.3135. Di saat harga benar naik ke level 1.2140, maka profit yang sebenarnya Anda dapatkan sebesar 20 pip menjadi hanya 5 pip saja.
Begitu juga sebaliknya di saat harga mengalami penurunan mencapai 1.3110, maka kerugian yang Anda dapatkan mencapai 35 pip. Rugi yang Anda tanggung menjadi lebih besar dari rugi pada harga yang normal.
4.Requote
Requote merupakan tertundanya eksekusi trading, dimana broker akan menawarkan kuotasi harga baru dan kurang menguntungkan agar Anda bisa melanjutkan entry. Tindakan seperti ini dilakukan untuk mencegah trader mendapatkan profit saat akan mengambil posisi sesuai dengan arah tren.
Sebagai contohny saja di saat harga sedang turun tajam dan Anda memutuskan untuk melangkah masuk dengan posisi Sell. Saat ini terjadi, broker akan menunda posisi short yang dilakukan dan menawarkan requote saat harga sudah turun ke level yang lebih rendah. Dengan cara seperti ini tentu Anda akan kesulitan untuk mendapatkan profit yang maksimal.
5.Mengutak-Atik Swap
Swap merupakan komisi yang perlu Anda bayarkan disaat memiliki posisi menginap. Besar biaya tersebut dihitung dari selisih bunga Bank Sentral yang berkaitan dengan pair mata uang trading yang Anda lakukan.
Secara umum, besaran swap tersebut akan berbeda antara satu broker dengan broker yang lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu membandingkan antara swap broker dengan swap hasil perhitungan suku bunga acuan Bank Sentral. Jika masih dalam batasan normal, maka biarkan saja hal tersebut terjadi. Namun, jika terlalu tinggi bisa saja itu merupakan pertanda broker mengambil banyak keuntungan.
6.Leverage Tinggi
Pada awalnya, leverage merupakan fitur ampuh untuk mendukung trader mengambil ukuran trading yang lebih besar dari kekuatan modal yang ia miliki. Tetapi fasilitas ini ternyata bisa menyebabkan akun yang Anda miliki rentan terhadap margin call jika digunakan secara berlebihan.
Di saat Broker Market Maker menawarkan leverage mencapai ribuan bahkan mencapai 1:2000. Waspadalah, hal tersebut tidak akan membantu Anda tetapi justru akan menjerumuskan akun yang Anda miliki. Hal ini dikarenakan money management akan semakin kompleks di saat leverage semakin tinggi.
Pihak yang paling memungkinkan untuk menerapkan leverage tinggi adalah broker Market Maker. Broker ECN/STP tidak bisa mencantumkan leverage mencapai ribuan. Hal ini dikarenakan setiap wilayah mempunyai undang-undang yang berbeda tentang hal ini, tapi penyedia likuiditas tidak mungkin menangani resiko penggunaan leverage yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghentikan Kehilangan Uang di Pasar Forex