Pengaruh Nilai Tukar – Salah satu sarana yang biasa Anda gunakan untuk mengukur seberapa makmur nya suatu negara adalah dengan melihat pada nilai tukar mata uangnya. Di dalam sebuah transaksi perdagangan atau ekspor impor nilai tukar bisa berperan sangat penting, apalagi ketiga terjadi globalisasi. Hampir semua negara di dunia ikut terlihat dalam kegiatan perdagangan bebas. Nilai tukar juga sangat penting untuk diketahui trader, sebab mata uang lah yang akan mempengaruhi kegiatan trading forex.
Apa itu nilai tukar mata uang?
Definisi nilai tukar menurut salah satu tokoh ekonomi, Salvatore, nilai tukar merupakan harga suatu mata uang pada mata uang lainnya atau nilai mata uang pada nilai mata uang lain. Nilai tukar mata uang negara tertentu biasanya akan bersifat fluktuatif dan dinyatakan dalam sebuah perbandingan dengan mata uang negara lainnya. Jika nilai pada mata uang menguat maka nilai ekspor pada suatu produk dari negara berkaitan akan terpengaruh dan menjadi lebih tinggi. Sehingga jika mata uang melemah maka pengaruhnya juga akan berdampak pada nilai impor barang dari negara lain.
PENYEBAB NILAI TUKAR BERFLUKTUASI
Kenaikan suatu nilai tukar di dalam negeri dinamakan apresiasi atas mata uang asing. Sedangkan depresi merupakan penurunan dari nilai tukar domestic atas mata uang asing. Inilah beberapa penyebab yang mengakibatkan nilai tukar terus berfluktuasi.
1. Inflasi
Negara yang mempunyai tingkat kemakmuran ekonomi cukup tinggi maka biasanya akan cenderung konsisten rendah untuk tingkat inflasi nya sehingga nilai suatu mata uang akan menjadi lebih kuat lagi jika dibandingkan dengan negara lainnya yang mempunyai tingkat inflasi tinggi misalnya saja seperti Indonesia. Hal inilah yang akan menyebabkan adanya purchasing power.
Negara yang masuk dalam golongan tingkat kemakmuran tinggi diantaranya seperti Jerman, Jepang, Swiss, Amerika, Canada. Pada negara yang mempunyai tingkat inflasi tinggi maka nilai mata uangnya akan terus mengalami depresi dibandingkan dengan negara rekan transaksi dagangnya.
Di dalam pasar forex dasar yang menjadi paling utamanya adalah transaksi internasional. Baik dalam komoditas jasa atau juga barang, sehingga perubahan pada harga di dalam negeri tidak akan tetap pada harga luar negeri yang berdampak terhadap pergerakan valuta asing.
2. Suku bunga
Nilai tukar suatu mata uang, inflasi dan juga suku bunga memiliki hubungan yang sangat kuat. Misalnya saja bak Indonesia, bisa turun tangan agar bisa mengatasi inflasi dan mempengaruhi pada nilai tukar mata uang dengan merubah tingkatan suku bunganya. Jika ternyata suku bunga Indonesia dalam keadaan tinggi maka permintaan akan rupiah juga bisa semakin bertambah, dan investor baik lokal atau mancanegara akan sangat tertarik untuk melakukan investasi demi keuntungan yang lebih tinggi.
Namun, jika ternyata inflasi semakin naik maka investor akan keluar agar bisa menghindari adanya kerugian sampai suku bunga naik kembali. Sehingga, jika bank Indonesia menurunkan tingkat suku buka maka nilai tukar pun akan semakin melemah.
3. Neraca perdagangan
Neraca perdagangan merupakan pembayan dari hasil ekspor dan juga impor barang atau jasa dari 2 negara yang berhubungan untuk kegiatan perdagangan. Jika suatu negara mengeluarkan uang dengan lebih banyak untuk bisa membayar rekan negara dagangnya daripada jumlah yang akan diterima sebagai pembayaran dari produk ekspornya, maka negara tersebut akan mengalami kondisi deficit.
Selanjutnya negara tersebut sangatlah membutuhkan lebih banyak mata uang dari negara partner dagangnya yang dapat berdampak pada pelemahan nilai tukar negara tersebut pada mata uang rekan negara dagangnya.
4. Hutang public
Selain untuk melakukan aktivitas perdagangan dengan negara lainnya, neraca anggaran dari suatu negara juga akan digunakan sebagai salah satu penunjang proyek dari dalam negeri untuk kepentingan pemerintahannya dan masyarakat. Anggaran deficit akan memicu terjadinya peningkatan hutang public atau dinamakan juga public debt dan hal inilah yang akan memicu pada peningkatan nilai inflasi.
5. Kegiatan ekspor dan impor
Jika ternyata jumlah ekspor suatu barang atau jasa negara tertentu mengalami kondisi peningkatan dibandingkan dengan nilai ekspornya, maka sudah bisa dipastikan bahwa nilai tukar pada mata uang negara tersebut biasa menguat. Dengan peningkatan pada komoditas ekspor baik barang atau pun jasa artinya permintaan terhadap mata uang juga akan semakin meningkat. Namun sebaliknya, jika ternyata nilai impor nya lebih tinggi dibandingkan jumlah ekspor maka bisa saja negara tersebut mengalami kondisi deficit hingga nilai tukarnya melemah.
5. Kondisi ekonomi dan politik
Agar bisa melakukan investasi pada dananya, para investor tentunya akan melakukan pemilihan pada negara yang mempunyai kondisi ekonomi paling baik termasuk juga keadaan politik yang stabil serta aman. Karena tidak stabil nya kondisi ekonomi secara otomatis akan sangat mempengaruhi pada kepercayaan investor sebab cenderung mempunyai resiko yang lebih tinggi sebagai tempat untuk mengeluarkan dana. Sehingga keadaan politik sangat berdampak juga pada kondisi nilai tukar suatu negara.
7. Pendapatan
Pada pasar forex atau valuta asing faktor yang akan berpengaruh untuk permintaan serta penawaran adalah laju pertumbuhan secara riil terhadap produk luar negaranya. Laju peningkatan pada pendapatan riil domestic tentunya akan diprediksi mulai melemahkan pada kondisi nilai tukar mata uang asing. Sementara pada pendapatan riil domestic akan mengakibatkan permintaan valuta asing nya bertambah jika dibandingkan dengan stok yang ada.
8. Kontrol dari pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dinilai akan berperan dan mempengaruhi nilai suatu mata uang dalam berbagai macam bentuk. Salah satu mengapa pemerintah melakukan intervensi pada money market untuk bisa membantu kelancaran pada perubahan nilai suatu mata uang dan membuatnya dalam keadaan stabil.
Itulah beberapa hal yang akan mempengaruhi pada nilai tukar suatu mata uang. Sebagai pemula, informasi ini tentulah sangat penting karena kondisi nilai mata uang akan berpengaruh besar pada kegiatan trading forex Anda.