Mungkin sebagian besar dari kalian bertanya-tanya, mengapa Inggris tidak menggunakan Euro dan tetap saja mempertahankan mata uang Poundsterling. Padahal Inggris termasuk dalam Benua Eropa dan sebagian besar negara di Eropa menggunakan Euro sebagai mata uangnya.
Kali ini kami akan membahas permasalahan di atas dan akan mengupas secara tuntas 4 alasan yang mendasari mengapa Inggris tidak menggunakan Euro sebagai mata uangnya.
1.Ada Beberapa Poin yang Perlu Disetujui
Euro dikenalkan dan digagas sebagai mata uang tunggal atau single currency di negara-negara Eropa sekitar tahun 1990-an. Saat itu Perdana Menteri Inggris, Tony Blaire mengatakan bahwa terdapat 5 poin uji ekonomi yang harus dipenuhi sebelum mereka menerima Euro sebagai mata uang resmi dan digunakan dalam negara mereka.
Pengujian ekonomi tersebut merupakan sebuah usulan yang dibuat oleh Menteri Keuangan saat itu yang bernama Gordon Brown. Setelah pemerintahan Inggris didominasi oleh Partai Buruh di tahun 1997, banyak pihak yang memprediksi Inggris akan ikut bergabung dengan mata uang Euro. Tetapi perkiraan tersebut ternyata salah.
5 Poin uji ekonomi yang diajukan oleh Gordon Brown tersebut meliputi sebagai berikut,
-Struktur perekonomian dan siklus usaha harus bisa berjalan dengan harmonis, termasuk suku bunga. Dimana Inggris harus mampu bertahan dengan tingkat suku bunga yang sama dengan zona Euro.
-Sistem perekonomian yang ada harus bisa fleksibel agar mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dan agregat di kedua wilayah.
-Mengadopsi Euro sebagai mata uang artinya harus bisa menciptakan kondisi yang kondusif bagi perusahaan dan investasi individu di Inggris.
-Euro harus memungkinkan industri jasa keuangan untuk tetap berada dalam posisi yang kompetitif secara internasional.
-Apabila Euro diadopsi artinya harus bisa mengangkat pertumbuhan, stabilitas, dan juga lapangan pekerjaan dalam jangka panjang.
Kelima poin yang diajukan tersebut membuat pemerintah Inggris harus bisa berpikir panjang untuk bergabung ke dalam Euro. Bahkan banyak juga pihak yang berspekulasi bahwa 5 poin yang dicantumkan tersebut memang sengaja dirancang agar susah untuk dipenuhi. Sehingga Inggris tidak akan pernah bergabung dengan Euro selamanya.
2.Inggris Tidak Mau Hilang Otoritas Mengatur Suku Bunga
Selain itu Inggris juga tidak ingin melepaskan otoritasnya terhadap tingkat suku bunga mereka sendiri. Sebab di saat Inggris bergabung dengan Euro, maka mereka akan kehilangan otoritas untuk mengatur tingkat suku bunga.
Dengan bergabungnya Inggris ke dalam sistem Euro, maka Inggris juga akan kehilangan level nilai tukar Poundsterling yang diangap sangat nyaman dan strategis tanpa harus bergebung dengan Euro.
3.Memudahkan Kinerja Investor
Alasan yang ketiga adalah dengan tetap menggunakan Poundsterling sebagai mata uang, maka bisa mempermudah kegiatan investor yang ada di Inggris. Sebuah perusahaan atau pun investor di Inggris yang biasanya hanya perlu mengubah Poundsterling ke Dollar Amerika akan dipaksa mengubah nilai tukar Euro apabila Inggris ikut bergabung menggunakan mata uang Euro.
4.Inggris Keberatan Dengan Kriteria Konvergensi Euro
Alasan terakhir yang menjadikan Inggris tidak bersedia untuk bergabung menggunakan mata uang Euro adalah mereka keberatan untuk memenuhi kriteria konvergensi Euro yang dipersyaratkan sebelum mengadopsi Euro sebaga mata uang Inggris.
Salah satu persyaratan tersebut adalah Pemerintah Inggris harus mampu menjaga rasio Debt to GDP pada level tertentu yang mana hal ini bisa membatasi kebijakan fiskal Inggris. Di tahun 2014 yang lalu, Inggris hanya mampu memenuhi 20 persen dari kriteria konvergensi yang ada.
Empat hal yang telah dijelaskan di atas adalah alasan yang paling dasar mengapa Inggris tidak mau melepaskan Poundsterling dan menggantinya dengan Euro sebagai mata uang baru.
Empat hal tersebut merupakan alasan yang paling mendasar bagi Inggris untuk tidak melepaskan Pound Sterling dan menggantinya dengan Euro.
Potensi Kerugian yang terjadi Jika Euro Digunakan Inggris Sebagai Mata Uang
Kerugian yang bisa saja terjadi adalah perusahaan yang ada di Inggris tidak akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar seperti saat mereka menggunakan Poundsterling. Hal tersebut dapat terjadi karena biaya transaksi dan nilai tukar yang perlu ditanggung oleh kompetitor di Eropa dalam transaksi antara negara Eropa akan berkurang.
Potensi kerugian yang selanjutnya adalah segala keputusan yang terjadi saat menentukan kebijakan moneter bisa diambil oleh para petinggi Euro. Dengan adanya hal ini artinya otoritas Inggris tidak akan ada dan menjadi negara yang tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan.
Selain itu peran Inggris di politik akan menjadi termarjinalisasi.
Keuntungan yang Didapat Dengan Adanya Euro dan Inggris Tidak Bergabung
Keuntungan yang pertama jika ternyata mata uang Euro berakhir buruk, maka bisnis-bisnis yang ada di Inggris akan meroket.
Bank Sentral Inggris akan selalu berusaha mempertahankan wewenangnya terhadap pengaturan suku bunga Inggris dan akan melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan ekonomi Inggris.
Potensi Kerugian Apabila Inggris Lambat Bergabung Dengan Euro
Usaha serta bisnis yang ada di Inggris khususnya usaha kecil akan menanggung kerugian yang cukup besar. Hal ini dikarenakan mereka akan kalah bersaing dengan negara-negara yang menggunakan Euro.
Inggris mau tidak mau harus menetapkan fix rate terhadap Euro dan tentunya ini akan semakin menyulitkan.
Penjelasan di atas merupakan alasan yang bisa kami sampaikan kepada Anda semua mengapa Inggris tidak mau menggunakan mata uang Euro meskipun mereka masuk ke dalam Uni Eropa. Belasan tahun semenjak Euro resmi digunakan oleh negara-negara di Uni Eropa, Inggris masih kukuh mempertahankan mata uangnya Poundsterling.
Dari penjelasan di atas kita melihat bahwa ada tidak ada dampak yang fatal terjadi di kedua belah pihak. Perekonomia Inggris tetap kuat dan negara-negara di Uni Eropa tetap bertahan dalam kondisi perekonomiannya.
Baca Juga: Trader Pemula: Ini Cara Membaca Candlestick Layaknya Profesional!
Brexit
Brexit Atau Britain Exit merupakan hal yang dari awal menuai pro dan juga kontra dikalangan masyarakat Inggris. Bahkan waktu itu sebelum jelasnya status Inggris berkaitan dengan Brexit ini banyak dari para investor yang menunda penanaman dana di Inggris.
Ada hubungan yang tidak langsung antara penggunaan Poundsterling dan juga keanggotaan Inggris di Uni Eropa. Jika Inggris bergabung dengan Uni Eropa, maka sangat besar kemungkinan Inggris harus tunduk dengan aturan dan juga ketentuan yang dimiliki Uni Eropa. Hal ini termasuk tunduk dengan mata uang tunggal yang menjadi mata uang masyarakat Uni Eropa.
Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan yang membuat pihak yang Pro Brexit (Pihak yang menginginkan Inggris keluara dari Uni Eropa) bersikukuh dengan pilihannya. Mereka tidak mau menggunakan Euro sebagai mata uang dan mengikuti segala maca ketentuan yang ada di Uni Eropa karena mereka menganggap tidak sesuai.
Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa saat itu tenti memberikan dampak pada pergerakan mata uang baik mata uang Poundsterling dan Euro.
Semoga informasi yang telah kami sampaikan di atas bisa menambah pengetahuan Anda semua berkaitan dengan alasan mengapa Inggris tidak mau menggunakan Euro.
Semoga menginspirasi!
Oleh: Wahyu Utama