Banyak sekali pihak yang memiliki rencana untuk membangun keuangan yang aman dengan memilih real estate sebagai objek investasi. Hal ini sangatlah wajar dilakukan, sebab beberapa orang terkaya yang ada di dunia banyak mengalokasikan sebagian besar aset yang mereka miliki pada real estate. Salah satu orang yang bisa menjadi contoh adalah Donald Trump yang sukses meraup kekayaan dengan sumber real estate yang dia miliki.
Bukan Cuma orang terkaya di dunia saja yang banyak menginspirasi orang lain untuk berinvestasi di bidang properti. Buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki dengan judul “Rich Dad, Poor Dad” turut memperkenalkan properti sebagai jenis investasi yang menguntungkan.
Nah, kali ini kami akan mencoba untuk membandingkan kedua jenis investasi yang banyak dilakukan yaitu real estate dan forex. Melalui pemabahasan ini kita akan memahami keterbatasan yang ada dari setiap investasi dan belajar memutuskan bidang investasi apa yang sebaiknya dipilih.
Investasi yang dilakukan secara garis besar ada dua jenis yaitu investasi real dan investasi keuangan. Pilihlah diantara kedua jenis investasi tersebut dan fokuslah dengan apa yang Anda pilih.
Agar bisa membantu Anda dalam memilih jenis investasi yang tepat, kami akan membantu Anda untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing investasi.
1.Mendapatkan Pendapatan Aktif Atau Pasif?
Jika Anda termasuk orang yang menyukai pendapatan pasif untuk didapatkan, maka investasi pada sektor properti merupakan pilihan yang sangat tepat untuk dilakukan. Properti yang Anda beli bisa menjadi sumber pemasukan pasif melalui sewa yang Anda berikan kepada orang lain. Sebagai contohnya saja properti seperti rumah dan toko bisa kamu sewakan atau kontrakan kepada orang lain untuk mendapatkan pendapatan pasif.
Hal ini akan berbeda jika Anda membeli properti dengan tujuan untuk bisa menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini artinya Anda termasuk orang yang ingin mengembangkan jumlah uang yang disimpan.
Jika hal di atas yang terjadi, forex bisa menjadi tempat yang lebih sesui untuk Anda lakukan. Hal ini dikarenakan pergerakan nilai tukar mata uang lebih cepat dan bisa langsung diperjualbelikan dengan mudah dan cepat.
2.Modal yang Anda Miliki
Saat akan membeli properti, Anda diharuskan untuk mempersiapakan dana sekitar 10% dari biaya pembelian properti. Sebagai contohnya saja properti yang ingin kamu beli memiliki harga 1 Miliar rupiah, maka dana yang perlu Anda persiapkan untuk mengakuisisi sekitar 100 Juta rupiah. Jumlah tersebut tentu sangat besar untuk Anda kumpulkan dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya.
Hal ini sangat berbeda dengan trading forex yang memperbolehkan para trader untuk membuka rekening hanya dengan uang USD 200. Jumlah ini jauh lebih murah dan terjangkau bagi Anda yang tidak memiliki modal dalam jumlah yang besar.
3.Tingkat Likuiditas
Tingkat likuiditas pasar forex sangatlah tinggi dan hal ini terbukti di saat Anda ingin menjual mata uang pasti ada seseorang yang bersedia membeli dalam waktu yang singkat saja. Pasar forex termasuk kedalam pasar yang sangat besar dan untuk menjual mata uang Anda hanya memerlukan waktu selama beberapa detik saja.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan pasar properti, dimana biasanya Anda membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan pembeli yang akan membeli rumah Anda.
4.Kemampuan Negosiasi yang Diperlukan
Agar bisa sukses dalam pasar properti, maka Anda membutuhkan kemampuan untuk mempromosikan, menjual, bernegosiasi, dan melakukan perundingan untuk mendapatkan harga terbaik yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Hal ini sangat berbeda dengan trading forex, dimana Anda tidak butuh melakukan negosiasi harga dengan pihak lain. Jika Anda memiliki posisi sebagai seorang penjual, maka tidak ada kebutuhan untuk mengetahui pembeli potensial. Hal yang perlu Anda lakukan adalah menemukan harga yang terbaik untuk mendapatkan profit terbaik dari pasar forex.
5.Biaya yang Harus Dikeluarkan Saat Melakukan Transaksi
Saat Anda akan membeli atau menjual properti, maka biaya yang harus Anda keluarkan lebih mahal dibandingkan dengan membeli dan menjual mata uang. Hal ini dikarenakan properti memiliki barang secara fisik dan seluruhnya membutuhkan biaya untuk menjalankannya.
Apabila Anda mempunyai properti dan nilai properti tersebut diprediksi akan turun di masa depan, maka Anda harus memilih diantara menjual atau mempertahankan properti tersebut. Hal ini tidak berlaku dalam pasar forex, dimana saat Anda memiliki dugaan mata uang akan menurun nilainya, maka pada saat itu juga Anda bisa menjualnya dan menukar dengan pasagan mata uang yang lain. Bahkan Anda bisa membeli kembali mata uang yang sebelumnya dijual apabila harganya telah membaik.
6.Mediasi Transaksi
Saat akan bertransaksi dalam properti, Anda akan berurusan dengan pihal lain yang ada. Hal ini jugalah yang menjadikan Anda harus melewati banyak sekali dokumen dan perlu berkonsultasi dengan orang lain agar bisa memastikan Anda tahu pilihan apa saja yang tersedia saat pihak lain keinginan Anda.
Dalam transaksi forex, Anda tidak perlu khawatir dengan pembeli atau penjual yang tidak bisa memenuhi keinginan Anda. Hal ini dikarenakan Anda tidak akan berhubungan dengan orang tertentu, sebab Anda cukup berurusan dengan pihak broker yang akan menjamin ada seseorang yang akan mengambil sisi lain dari trading yang Anda lakukan.
Baca Juga: Mau Jadi Trader Part-Time? Ini 5 Tips Cerdas yang Bisa Dilakukan
7.Kenyamanan Bertransaksi
Pasar forex tidak pernah berhenti dan selalu berputar selama 24 jam dalam sehari. Anda sebagai seorang trader tidak perlu menemui pembeli atau penjual secara langsung. Anda juga tida perlu melakukan pertemuan dengan pengacara, perwakilan bank, akuntan, dan lain sebagainya. Bahkan Anad bisa membeli dan menjual mata uang yang dimiliki pada saat tengah malam atau melakukan transaksi pada waktu subuh.
Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui bahwa pasar forex dan pasar properti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda bisa menentukan jenis investasi apa yang paling disukai berdasarkan 7 faktor yang telah disampaikan di atas.
Jika Anda belum memiliki modal yang cukup dan ingin mendapatkan hasil yang lebih cepat, maka investasi di dalam forex merupakan pilihan tepat. Namun, jika Anda berinvestasi untuk digunakan sebagai alat menghasilkan pendapatan pasif, maka properti merupakan pilihan yang tepat untuk Anda lakukan.
Hal yang pasti adalah setiap investasi memiliki resiko masing-masing dan hal inilah yang paling penting Anda pelajari dengan baik sebelum masuk dan mulai berinvestasi. Jangan hanya tergiur dengan keuntungan yang akan didapatkan tanpa mempertimbangkan resiko yang akan ditanggung.
Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahun Anda saat akan menentukan jenis investasi yang paling tepat untuk dilakukan. Jika masih memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan topik di atas, maka silahkan bertanya melalui komentar di bawah ini.
Selamat berinvestasi!
Oleh: Wahyu Utama