Secara umum dalam melakukan trading di pasar forex terdapat berbagai jenis strategi dan metode trading yang bisa kita gunakan. Dalam memilih metode trading seorang trader harus menyesuaikannya dengan kemampuan dan kepribadian yang dimilikinya. Hal ini karena jika anda salah menggunakan metode trading yang tidak sesuai bisa berpengaruh pada rusaknya kegiatan trading anda. Strategi trading sendiri terdapat banyak sekali jenisnya seperti breakout trading, hedge trading, dll. Namun dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang trading follow trend. Berikut ini adalah pembahasannya.
Follow artinya mengikuti atau bisa juga berarti menyusul, mengejar dan menganut. Begitu juga dalam dunia trading follow artinya mengikuti trend yang sedang terjadi. Jadi para penganut gaya trading ini mereka hanya mencari peluang trading ke satu arah tertentu saja. Follow trend memiliki ciri khas membuka order yang berupa pending stop. Para trader pengemar follow trend cenderung fokus pada pergerakan yang sedang menjadi trending. Indikator yang banyak digunakan oleh trader pengguna follow trend adalah:
Moving Average
Moving average sangat praktis jika digunakan dalam metode follow trend. Apalagi anda hanya memerlukan 2 buah simple moving average periode 200 dan 50 saja. MA ini sangat ampuh dalam mengidentifikasi pembalikan harga baik saat trend sedang menguat ataupun melemah. Selain itu MA juga bisa digunakan sebagai signal open posisi dan close posisi. Untuk mengidentifikasi pembalikan harga bisa dibilang cukup mudah dan simple. Jika moving average 50 memotong moving average 200 dari atas artinya trend sudah berbalik menjadi trend sell. Begitu juga sebaliknya, jika MA 50 memotong MA 200 dari bawah artinya trend berbalik menjadi trend buy.
Parabolic SAR
Indikator yang satu ini berfungsi untuk mengambarkan tentang poin harga stop dan pembalikan harga dan arah trend. Jadi bisa lebih memudahkan anda yang menggunakan strategi follow trend. Apalagi indikator parabolic SAR ini memungkinkan trader berada dalam perdagangan sepanjang waktu.
Bollinger Band
Bollinger band merupakan indikator yang bisa membantu anda untuk mengukur votalitas pasar dan memperkirakan range atau rentang pergerakan harga. Inidikator ini terdiri dari dari tiga garis yang bergerak mengikuti pergerakan harga. Ketiga garis yang dimaksud adalah upper band, middle band dan lower band. Intinya indikator yang satu ini membantu anda untuk mengenali apakah pasar sedang ramai atau justru sedang sepi, ketika Bollinger band melebar artinya pasar sedang ramai, sedangkan ketika Bollinger band menyempit dan cenderung bergerak datar artinya pasar sedang sepi. Anda tidak perlu mempelajari perhitungan Bollinger band yang melibatkan perhitungan matematika tingkat tinggi. Anda cukup mempelajari penggunaan Bollinger band secara praktis sehingga bisa anda manfaatkan untuk membaca peluang dari pergerakan harga. Dengan bisa membaca peluang pergerakan harga anda bisa memutuskan kapan saat yang tepat untuk open posisi mengikuti trend yang ada
Metode trading yang satu ini bisa dibilang sebgai metode yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh trader, karena strategi ini lebih mudah karena hanya mengikuti trend yang ada. Secara umum para pengguna trend follower menganggap bahwa trend cenderung berlanjut yang membuat mereka akan selalu membuka posisi sesuai arah trend yang sudah terbentuk sebelumnya. Mereka menganggap tidak ada harga yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi karena harga hanya bergerak ke satu arah secara terus-menerus.
Langkah pertama untuk mengikuti trend ini adalah dengan melihat pergerakan harga di time frame yang lebih besar seperti D1/harian atau lebih. Selanjutnya menentukan arah trend yang terjadi dengan menganalisa di time frame yang lebih kecil seperti H4/ 4 jam an bisa juga dibawahnya seperti H1,M30,M15. Setelah itu tinggal menunggu peluang untuk transaksi perdagangan yang searah dengan trend yang terjadi di D1 atau lebih. Intinya untuk menentukan arah trend gunakanlah time frame yang lebih besar, lalu menggunakan time frame kecil untuk menunggu momen dan melakukan transaksi.
Kelebihan menggunakan metode trend following adalah secara statistic probabilitas bisa mendapatkan profit lebih besar dibandingkan dengan metode trading lainnya. Hal ini karena memang secara umum trend cenderung untuk berlanjut. Sedangkan kelemahan dari metode follow trend, diantaranya adalah strategi trading yang satu ini tidak bisa menangkap trend baru lebih awal apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan trend. Hal ini menjadikan para trader pengikutnya bisa saja terjebak melakukan transaksi di tengah-tengah trend. Bahkan akhirnya apabila trend sudah berakhir dapat meningkatkan resiko kerugian. Solusi yang bisa dipakai untuk mengatasi kekurangan dari strategi ini adalah dnegan menggunakan money management yang baik dan batasi juga resiko kerugian anda. Selain itu jangan pernah melakukan strategi trend following tanpa menggunakan stop loss. Alasannya karena trend bisa berubah sewaktu-waktu.