Kenali Kekeliruan Dalam Trading Forex – Setiap orang memiliki ciri dan sifat bawaan pribadi yang berbeda begitu juga para trader, namun dalam trading forex para trader ini sering membuat kekeliruan yang pada umumnya sama. Apa saja kekeliruan dalam trading trading forex? Berikut penjelasannya:
Kekeliruan Dalam Trading Forex
-
Trading tanpa pengetahuan tentang forex trading
Banyak orang awam tertarik dengan dunia forex, didasari oleh kemampuan forex untuk menghasilkan banyak uang, yang slogannya uang cepat, cari uang dari mana saja, kaya tidak pakai lama, dll. Kemudian mereka memutuskan untuk terjun kedunia trading forex ,tanpa pengetahuan, tanpa pengalaman dan tanpa kekhawatiran. Mereka pun akan memulai trading dengan mengandalkan intuisi mereka. Klik buy, klik sell dan menunggu. Terkadang kebanyakan dari mereka akan mendapatkan profit dengan intuisi mereka, dan mulai terbuai untuk melakukan secara berulang-ulang. Sampai terjadi dimana market menghempaskan posisi mereka dan menghabiskan balance mereka. Oleh karena itu pengetahuan tentang trading forex sangatlah penting. Hal ini karena anda tidak boleh lupa, industri ini adalah industri profesional, bukan main-main. Bahkan berbagai perusahaan besar dan bank besar bertransaksi juga dalam pasar ini. Pengetahuan dasar dan pengetahuan lanjutan sangat diperlukan untuk sukses dalam bisnis ini.
-
Tidak menggunakan stop loss
Kebanyakan para trader pernah melakukan kekeliruan atau kesalahan ini. Tidak menggunakan stop loss, apalagi dikombinasikan dengan analisa time frame kecil (dibawah 1 hour). Ini hanya menjadi sebuah kebiasaan yang sangat berbahaya dan dapat segera mematikan akun anda, karena kehabisan dana. Dimana anda yang tidak menggunakan stop loss, biasanya didasari oleh harapan terhadap berbaliknya arah market menuju keinginan anda, sedangkan floating minus yang didapat sudah sangat besar (mengendalikan harapan termasuk kemampuan dalam psikologi dalam trading). Stop loss pada platform trading anda diciptakan untuk membantu anda mengambil batas resiko secara otomatis dan melindungi and adari loss besar akibat kesalahan dalam menganalisa. Jadi jangan mencoba trading tanpa stop loss, karena itu berbahaya dan mengacu pada pola pikir gambling
-
Menambah posisi saat loss (Averaging)
Biasanya mereka yang tidak menggunakan stop loss akan menggunakan harapannya lebih besar dari logika analisanya. Saat harga masih bergerak minus mereka akan menambah posisi lagi (entry lagi) dengan harapan mendapat harga terendah (dalam kasus buy) dan harga kembali naik menuju targetnya. Namun tanpa disadari hal ini hanya akan segera mempercepat habisnya balance anda saat harga masih bergerak melawan posisi anda. averaging bila dilakukan saat posisi anda sudah biru/profit (dengan syarat kondisi tertentu) maka akan menghasilkan profit yang lebih maksimal.
-
Selalu melawan arah trend ketika masuk pasar
Saat anda masuk ke pasar dengan asumsi bahwa trend saat ini sudah mencapai puncaknya dan akan segera berbalik arah. Setelah anda membuka posisi lengkap dengan stop loss-nya ternyata trend berlanjut dan menyentuh stop loss hingga anda mengalami kerugian. Kadang-kadang hal ini terjadi karena anda sangat optimis dengan perasaan anda tentang arah pergerakan harga pasar. Tanpa anda sadari dalam pikiran bawah sadar memang ada sifat alami untuk melakukan perlawanan. Sifat melawan ini kemudian bercampur dengan optimisme sehingga menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan. Jika anda termasuk dalam kategori ini, maka anda perlu mengetahui kembali berapa kali anda mengalami loss yang disebabkan masuk pasar dengan melawan trend. Tanpa analisa yang cukup dan hanya mengandalkan perasaan, setiap trend pasti akan berbalik arah dalam sebuah siklus pergerakan harga pasar yang selalu terjadi. Yang paling penting adalah kemampuan anda untuk mengetahui titik atau level dimana akan terjadi pembalikan arah, bukan hanya karena mnegandalakan perasaan saja
-
Membuka posisi sesuai arah trend, tapi terlambat
Arah suatu trend pergerakan harga tentu tidak bisa diprediksi ataupun ditentukan dengan pasti. Jadi sebenarnya tidak ada yang terlambat atau tidak terlambat suatu posisi dalam hubungannya dengan trend harga pasar. Hal ini hanyalah perasaan anda yang keliru tentang pasar, dan sifat alami anda untuk mencoba mengontrol pasar. Yang paling penting untuk dilakukan adalah menerapkan management resiko dengan optimal. Selain itu, kemampuan analisa sangat diperlukan untuk mengantisipasi trend arah pergerakan harga pasar agar anda tidak terlambat masuk pasar.
-
Level stop loss terlalu dekat atau terlalu lebar
Ketika menetapkan stop loss terlalu dekat dengan level posisi harga yang anda buka karena anda ingin memperkecil kerugian yang terjadi. Bisa juga sebaliknya stop loss yang terlalu lebar bisa terjadi karena anda berharap, harga akan bergerak ke arah yang berlawanan, tetapi anda tidak ingin stop loss anda kena sebelum arah pergerakan harga berbalik sesuai dengan yang diharapkan. Kedua kasus ini terjadi kerena kita menentukan level stop loss dengan mengabaikan kondisi pasar yang sesungguhnya dalam artian anda tidak obyektif dan hanya berdasarkan perkiraan. Walaupun tidak ada metode yang baku. Stop loss yang obyektif pada umumnya ditentukan berdasarkan level support terdekat (untuk posisi buy atau resistance terdekat (untuk posisi sell).
-
Level target profit yang sempit
Kasus ini hampir sama dengan menentukan stop loss, tetapi biasanya trader pemula cenderung menetapkan risk/reward ratio dibawah 1, atau stop loss lebih besar dari take profit. Maksutnya meskipun untung sedikit tidak apa-apa asal tidak rugi. Namun jika cara ini dilakukan dalam waktu panjang tentu tidak akan menguntungkan bagi anda. Cara trading yang realistis minimal adalah menentukan risk/reward dengan ratio 1:1 atau besarnya stop loss sama dengan target profit. Sementara yang umumnya menghasilkan profit secara konsisten dalam jangka panjang adalah dengan risk/rewar antara 1:1.5 sampai 1:2. Cara menentukan level reard biasanya berdasarkan level support untuk posisi sell atau resistance untuk posisi buy. Selain itu untuk memperbesar risk.reward ratio anda perlu tetap mempertahankan probabilitas profit, yaitu dengan melihat pergerakan harga pada time frame yang lebih rendah. Semakin kuat level support/resistance maka stop loss atau target profit tentu akan semakin kuat
Nah itu dia beberapa kekeliruan dalam trading forex yang harus anda kenali. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah informasi mengenai trading untuk anda.