Kisah trader kali ini akan membahas tentang seorang yang bernama Livermore. Tidak peduli status Anda sebagai trader pemula atau profesional pasti nama Jesse Livermore tidak asing. Yah Livermore yang satu ini sangat melegenda dalam dunia trading forex. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisahnya ini.
Jesse Lauriston Livermore adalah seorang trader aktif selama crash pasar saham yang terkenal dari tahun 1907 dn 1929. Dia mengumpulkan kekayaan pribadi lebih dari $ 100 juta pada tahun 1929, dan hanya beberapa tahun kemudian dia kehilangan semuanya. Total dalam perjalanan karirnya di forex, dia kehilangan jutaan dollar secepat dia mendapatkannya. Meskipun puluhan tahun setelah bunuh diri, dia masih cukup disegani bahkan ada beberapa orang yang merujuk Livermore sebagai seorang jenius, intuitif dan berbakat di pasar saham.
Kisah Trader Jesse Livermore
Pada usia 14 tahun, Jesse Livermore melihat bagian dalam dari Paine Weber & Company untuk pertama kalinya. Sebagai seorang pegawai rendahan di tahun 1891, pekerjaannya hanya menyalin harga saham dari pita ticker ke papan yang sebenarnya. Menebak berbagai profitabilitas trading melalui intuisinya, akhirnya ia mulai bertaruh di perdagangan saham sebenarnya dan pada usia 15 tahun dia mendapatkan $ 1000 pertamanya.
Jesse Livermore meninggalkan Paine Weber namun tetap bertaruh pada saham. Pada usia 20 tahun ia berhasil mendapatkan $10.000. Lalu saat usia 21 tahun, ia bergabung dengan New York Stock Exchange, namun dia sama sekali tidak mendapatkan perdagangan yang menguntungkan. Pada usia 22 tahun, ia kehilangan semua uangnya dan harus melakukan pinjaman untuk terus bertaruh. Di usia 23 tahun, dia memulai trading dengan $ 50.000 dan akhirnya dia kehilangan semuanya. Livermore menyalahkan lambatnya ticker atas kematian fiskalnya.
Setelah tahun-tahun ini, Jesse Livermore mulai mengandalkan firasatnya dibandingkan dengan pita ticker dan melalui penjualan pendek yang cerdas di tahun 1907 dia menghasilkan $ 1 juta dan di tahun 1908 dia kembali pecah. Setelah kebangkrutan pada tahun 1914, Livermore kembali ke trading dan pada tahun 1916 dia menghasilkan $ 3 juta. Karirnya terus berlanjut hingga di tahun 1929 dia berhasil membuat keuntungan hingga $ 100 juta. Namun sayangnya dia harus bangkrut untuk kedua kalinya di tahun 1934. Kemudian 6 tahun setelahnya Jesse Livermore menghakhiri hidupnya sendiri.
Trader saham saat ini melihat Livermore sebagai seorang trader yang klasik dan gigih dalam mencapai tujuannya. Dia tidak berinvestasi pada program yang mahal atau pendidikan tinggi melainkan belajar saham dari pekerjaannya. Sama anehnya dengan frekuensi kemenangan dan kekalahannya, trader saham modern menerima kenyataan bahwa kerja keras, intuisi dan juga studi intensif dapat memberikan kesempatan bagi siapapun untukk menghasilkan keuntungan.
Ketertarikan khususnya adalah kemampuan bawaan dari Livermore untuk menghasilkan keuntungan selama tahun 1907 dan 1929. Jika trader bisa menampilkan ketrampilan ini maka akan sangat membantu portfolio para trader. Aspek penting lainnya dari filosofi trading Livermore adalah pelajaran untuk tidak melihat ke dalam tips sebagai saranan jitu dalam membaca pasar. Jesse Livermore berusaha untuk melakukannya beberapaka kali dan berakhir dengan kerugian.
Beberapa dari trader saat ini telah pergi jauh untuk mempelajari karir Jesse Lauriston Livermore sebagai bentuk pembelajaran. Salah satu hal penting yang pasti diingat para trader dari kisah Livermore adalah kesadaran untuk belajar dari kesalahan dan mengakui kesalahan tersebut. Hal ini akan membantu kita semua untuk selangkah lebih maju dalam berkarir di trading. Keberhasilan seperti multi juta keuntungan trading dollar Livermore tidak memberikan kesempatan belajar secara nyata untuk dirinya sendiri. Itulah sedikit kisah trader dari Livermore yang bisa Anda jadikan sebagai motivasi.