Bagi Anda yang baru berkecimpung ke dalam pasar forex pasti sering mendengar istilah bullish dan bearish. Meskipun Anda sering mendengar istilah tersebut, namun Anda tidak mengetahui apa arti dari kedua istilah di atas.
Seorang pemula yang baru memulai trading pada pasar forex sudah seharusnya memahami dengan baik istilah yang ada di atas. Hal ini bermanfaat agar Anda bisa dengan mudah mendapatkan profit yang lebih besar di kemudian hari.
Kali ini kami akan membahas secara lengkap kedua istilah yang telah disebutkan di atas agar Anda memahaminya dengan baik.
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Sejarah Istilah Bull dan Bear
Bear merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya beruang, sedangkan Bull merupakan istilah yang merujuk pada sapi jantan dalam bahasa Inggris. Kedua jenis hewan ini dihubungkan dengan pola pergerakan harga yang ada di pasar dan sangat erat kaitannya dengan cara kedua hewan tersebut menyerang lawannya. Saat seekor beruang sedang menyerang lawannya biasanya ia akan membanting lawannya ke arah bawah, sedangkan sapi jantan akan menanduk lawannya ke atas.
Apakah sudah cukup jelas?
Serangan yang dilakukan oleh kedua hewan di atas sangat mirip dengan pergerakan harga pasar yang ada di forex. Dengan demikian saat pergerakan harga pasar sedang menurun, maka dalam kondisi tersebut sedang Bearish, karena kondisi ini mirip gerakan beruang yang sedang membanting lawannya. Di sisi lain, saat harga pasar sedang melonjak tinggi, kondisi tersebut dinamakan Bullish, karena sangat mirip dengan cara sapi jantan menanduk lawannya.
Kondisi Pasar yang Sedang Bearish
Saat pasar sedang ada didalam kondisi Bearish, maka hal tersebut merupakan indikator yang menunjukkan bahwa pelaku pasar sangat pesimis. Saat Bearish terjadi, maka gejala awal yang terjadi adalah harga yang terus merosot dengan tajam. Meskipun dalam faktanya, kondisi tersebut akan mengalami koreksi harga dan naik. Hal yang menjadi permasalahan adalah trend utama pergerakan harga cenderung turun lebih kuat dibandingkan penguatan harganya.
Kondisi pasar yang sedang berada dalam kondisi Bearish menunjukkan bahwa perekonomian sedang dalam keadaan lemah. Selain itu dalam kondisi seperti ini tingkat pengangguran akan meningkat dan akhirnya pengeluaran konsumen akan menurun karenanya. Saat keadaan ini terjadi, aliran investasi akan berkurang bahkan bisa berhenti sama sekali.
Selain digambarkan berdasarkan pola serangan yang dilakukan oleh seorang beruang, ternyata ada cerita yang lain mengapa kondisi seperti di atas dikatakan sebagai Bearish. Hal tersebut dikarenakan, Beruang sangat identik dengan hewan yang kuat, namun memerlukan waktu di muim dingin untuk melakukan hibernasi atau tidur panjang. Jadi perekonomian atau saham yang terlhat kuat, tetap memiliki kelemahan dalam beberapa waktu tertentu dan hal ini sangat wajar dalam dunia pasar modal dan keuangan.
Kondisi Pasar yang Sedang Bullish
Kali ini kita akan masuk ke dalam pembahasan tentang kondisi pasar yang sedang Bullish. Saat kondisi ini terjadi, maka itu pertanda pelaku pasar sedang optimis. Ciri utama yang menunjukkan kondisi pasar yang sedang Bullish adalah peningkatan harga yang sangat tajam yang terjadi. Saat kondisi ini terjadi pergerakan harga cenderung mengalami peningkatan, meskipun bisa saja terjadi koreksi harga dan mengalami penurunan.
Saat kondisi pasar sedang mengalami Bullish, maka saat ini kondisi perekonomian suatu negara sedang baik. Tingkat pengangguran dalam kondisi yang rendah dan tingkat pengeluaran konsumen akan meningkat. Selain itu, aliran dana berupa investasi yang baru juga akan meningkat dan para investor mulai berani mengeluarkan modalnya.
Pembatas Bullish dan Bearish yang Perlu Anda Pahami Dengan Baik
Di dalam pasar forex, ada pembatas antara kondisi Bullish dan Bearish dan hal ini biasanya terlihat dari kurva garis Moving Average selama 200 hari atau sering dikenal dengan sma-200 day. Indikator ini akan menunjukkan tren yang terjadi dalam jangka panjang dan hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh para investor.
Di saat harga terus mengalami pergerakan di bawah sma-200 day, maka bisa dikatakan kondisi tersebut sedang Bearish atau dengan kata lain sedang mengalami kelesuan dan penurunan. Begitu juga sebaliknya, disaat pergerakan harga bergerak melewati garis sma-200day dan terus naik ke atas, maka kondisi tersebut bisa dikatakan dalam kondisi Bullish. Artinya kondisi pasar sedang optimis dan bergairah.
Dengan pemahaman istilah dasar yang berkaitan dengan Bullish dan Bearsih, maka Anda sudah mempunyai ilmu dasar yang berkaitan dengan pasar forex. Dengan mengenal dan memahi kondisi Bullish dan Bearish, maka Anda bisa lebih sial menghadapi setiap pergerakan pasar yang terjadi di forex. Selain memahami kondisi pasar yang sedang terjadi, ada faktor pendukung lain yang perlu Anda pahami dengan baik agar bisa menghasilkan profit yang optimal.
Pertanyaan Lebih Lanjut Berkaitan Dengan Kondisi Bullish dan Bearish
Hal yang perlu Anda ketahui adalah, meskipun kondisi Bearish mencerminkan penurunan yang terjadi di pasar saham, namun bukan artinya Anda tidak bisa mendapatkan keuntungan dari kondisi tersebut. Pada beberapa pasar yang melakukan short selling, para trader bisa mendapatkan keuntungan saat kondisi sedang menurun.
Meskipun demikian, di Indonesia tidak ada perusahaan yang mengizinkan nasabahnya untuk melakukan short selling dari kondisi di atas. Padahal tidak ada larangan sama sekali untuk melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Resiko Forex yang Perlu Anda Pahami Sebelum Memulai Berinvestasi
Kondisi Bullish Merupakan Kondisi yang Tepat Membeli Saham?
Pertanyaan selanjutnya adalah benarkah kondisi pasar yang sedang Bullish menjadi momen yang tepat untuk membeli saham atau valas. Saat Anda ingin melakukan hal ini, kami sangat menyarankan Anda untuk mencatat setiap pergerakan yang ada di pasar dan memahami tren dengan baik. Anda harus mempelajari tren yang sedang terjadi dan ambil keputusan dengan bijak dengan mempertimbangkan hal tersebut. Jika memungkinkan ajak konsultan keuangan untuk bersama-sama mengambil keputusan.
Dalam kasus yang dialami oleh banyak orang, dimana mereka membeli saat naik dan menjual saat kondisi pasar sedang buruk dan secara kebetulan mereka bisa mendapatkan keuntungan dari strategi tersebut. Jadi mereka melakukan pembelian di saat pasar sedang Bullish dan menjualnya saat kondisi sedang Bearish.
Meskipun menunjukkan hasil yang baik, Anda tetap harus mempertimbangkan sendiri berdasarkan berbagai faktor yang lain untuk membeli dan menjual saham atau valas yang dimiliki. Hal ini dikarenakan tren yang terjadi belum tentu bisa membawa Anda menghasilkan keuntungan yang optimal.
Selain kedua istilah di atas, ada juga Sideways yang ada di dalam pasar forex. Kondisi Sideways merupakan kondisi pasar yang sedang datar, karena sedang terjadi keraguan para pelaku pasar. Dalam hal ini kondisi pembeli dan penjual sama kuat, sehingga membuat kondisi pasar menjadi datar dan flat.
Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan Anda menjadi lebih baik.
Selamat berinvestasi!