Dalam trading forex, banyak alasan trader untuk mendapatkan profit, namun juga tidak habis batas kemungkinan mengalami loss. Mungkin istilah semakin besar keuntungan maka semakin besar resiko sudah tidak asing lagi di telinga anda. Hal inilah yang terjadi pada trader. Ini adalah salah satu pengecoh bagi trader yang trading dengan time frame rendah. Tingginya volatilitas pasar membuat banyak peluang yang tercipta sehingga frekuensi tradingnya juga semakin tinggi. Akibat trading dengan time frame rendah inilah biasanya frekuensi semakin tinggi dan resiko semakin tinggi pula.
Trading dengan Frekuensi Tinggi
Kita tidak bisa menghakimi jika trading dalam time frame yang rendah merupakan kesalahan yang penuh dengan resiko kerugian. Kendati begitu, kita juga tidak bisa memungkiri jika salah satu penyebab kerugian adalah time rendah itu sendiri. Lalu, apa yang harus kita lakukan ketika trading dalam time frame rendah dan menemukan banyak peluang? Mungkin beberapa hal di bawah ini akan membuat anda menyadari hal yang terjadi ketika trading dengan time frame rendah.
-
Mengatur Frekuensi Trading Forex – Peluang = Resiko
Ini yang sempat kita singgung sebelumnya, setiap peluang yang muncul pasti diikuti oleh potensi resiko yang besar pula. Jangan sampai anda memiliki mainset setiap peluang menjamin profit. Ingat, para profesional sekalipun tidak bisa menjamin strategi atau pasar yang kita masuki bergerak sesuai dengan harapan. Semua hanya tentang prediksi.
-
Mengatur Frekuensi Trading Forex – Tidak Wajib Trading Setiap Hari
Walaupun peluang yang muncul menggiurkan, namun tidak ada yang mewajibkan anda untuk trading setiap hari. Bahkan jika anda memilih trading forex sebagai pekerjaan utama anda, anda tidak boleh asal mengambil posisi. Disinilah kegunaan analisa yang selalu di sarankan sebelum open posisi, jadi anda tahu mana saat yang tepat untuk anda masuk pasar.
-
Mengatur Frekuensi Trading Forex – Balas Dendam Menjadi Alasan
Psikologi trading menjadi salah satu faktor besar keberhasilan trading. Ketika trader mengalami kerugian, biasanya emosionalnya memotivasi trader untuk balas dendam demi membayar kerugian yang di alami. Padahal balas dendam ini membuat psikologi trading menjadi tidak sehat. Tidak jarang trader akan terjebak dalam kerugian berulang yang lebih besar. Jika sudah begini, akan sangat sulit membuat trader berani kembali masuk ke pasar.
-
Mengatur Frekuensi Trading Forex – Trading bukan Gambling
Jika tujuan anda adalah untuk gambling, maka silahkan trading dengan cara yang asal, tanpa strategi dan hanya bergantung dengan keberuntungan. Cara ini bukan yang diterapkan oleh trader profesional. Trader profesional akan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan sekecil apapun.
Frekuensi Trading Forex Pilihan
Jika anda adalah salah satu yang hobi menggunakan trading dengan time frame yang rendah maka kemungkinan anda sudah kecanduan dan sulit terlepas dari sistem trading ini. Hal ini karena otak sudah terstimulus untuk merasa puas trading dengan cara ini. Karena sudah mengetahui kerugian dari time frame rendah, lebih baik jika anda mencoba trading dengan time frame yang lebih tinggi yaitu daily trading. Mengapa demikian? Berikut alasan mengapa anda perlu melirik frekuensi daily trading.
-
Gambaran pasar lebih jelas
Time frame rendah akan memicu banyak noise hingga kesalahan sinyal. Ketika menggunakan daily trading anda bisa menggambarkan secara lebih jelas pergerakan pasar sehingga kemampuan analisis anda semakin meningkat. Daily chart ini akan lebih sensitif terhadap sentimen pasar.
-
Risk/ratio yang lebih rendah
Besarnya resiko memang ditentukan dengan rencana yang telah anda buat sebelumnya. Namun, jika anda masuk dengan menggunakan daily trading maka presentasi risk anda akan lebih besar dan posisi sizenya lebih masuk akal.
-
Kualitas bukan kuantitas
Ketika anda menggunakan daily trading maka frekuensi masuk pasar anda akan berkurang dan membuat hasil trading anda lebih baik dari time frame rendah yang juga biasanya kurang berkualitas akibat keterlibatan emosi.
Hal lain yang harus dihadapi oleh trader yang “hijrah” dari trading time frime rendah ke daily trading adalah balance yang tidak mencukupi. Daily trading memang membutuhkan balance yang lebih besar karena harus memasang stop loss yang lebih besar juga. Cara mengatasinya adalah dengan mengatur size posisinya. Hal yang pasti harus diingat adalah menghilangkan keinginan untuk mendapat profit dalam waktu singkat.