Perbedaan Golden Cross Dan Death Cross Pada Trading – Bagi anda yang saat ini tengah menjadi seorang trader, tentu banyak strategi yang telah anda lakukan. Beberapa diantaranya seperti scalping, daily trading dan swing adalah istilah strategi yang sering digunakan dalam trading forex. Khusus untuk teknik scalping, sinyal death cross dan golden cross tidak cocok digunakan. Hal ini dikarenakan sinyal perpotongan dari indikator moving average ini lebih bersifat lamban. Golden cross dan death cross ini lebih cocok untuk daily trading dan swing.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang tekniknya, mari kita telaah terlebih dahulu perbedaan Golden Cross dan Death Cross.
Death Cross & Golden Cross
Death Cross – adalah sebuah sinyal downtrend (penurunan) yang dihasilkan oleh perpotongan antara moving average periode panjang dan periode pendek dengan posisi indikator moving periode panjang berada diatas periode pendek.
Golden Cross – kebalikan dari Death Cross, sinyal uptrend (kenaikan) dari suatu pergerakan pertukaran uang dimana terjadi kala perpotongan antara moving average periode panjang dan periode pendek dengan posisi indikator moving periode panjang berada dibawah periode pendek.
Perpotongan indikator moving average ini maksudnya adalah perpotongan antara indikator moving average periode panjang dengan periode pendek. Dalam kasus ini perpotongan yang digunakan adalah Eksponensial Moving Average (EMA) 8 dan EMA 21. Nilai periode bisa disesuaikan dengan pengalaman asal dapat menghasilkan sinyal yang lebih baik.
Ketika trading forex menggunakan sinyal death cross dan golden cross harus memperhatikan beberapa rambu yang dapat digunakan sebagai pembatas pengurangan resiko nilai kekeliruan. Rambu tersebut diperlukan karena sinyal dari golden cross dan detah cross belum menunjukan kondisi yang valid.
Sinyal death cross dan golden cross memang sangat mudah dikenali. Hal ini terjadi ketika ada perpotongan moving average periode panjang dan periode pendek berarti momen death cross atau golden cross telah terjadi. Akan tetapi dalam kondisi nyatanya sinyal tersebut kadang bersifat semu dan kurang begitu valid sehingga ada kemungkinan harga akan kembali naik atau turun.
Level Support & Resistance
Langkah yang digunakan untuk menghindari kesalahan sinyal dan mempertegas arah pergerakan harga dari golden cross dan death cross ini dengan menggunakan alat bantu berupa level suport dan resistance. Hal yang kita ketahui selama ini cara kerja indikator ini bersifat sebagai sinyal penanda awal pergerakan. Kegunaan dari level support dan resistance ini adalah sebagai pembatas yang akan menegaskan trend pergerakan harga.
Ketika harga tidak bisa menembus support maka harga akan kembali keatas. Jika harga tidak menembus resistance maka harga akan kembali turun ke bawah. Jadi ketika terjadi moment detah cross atau golden cross namun tidak dapat menembus support atau resistance maka sinyal akan mentah kembali. Ini yang mendasari death cross dan golden cross lebih cocok untuk daily trading dan swing daripada scalping.
Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, kesalahan trading adalah melakukan trading dalam jangka waktu pendek sehingga ketika harga terpantul muncul kecemasan akan munculnya stop loss dimana harga berbalik lebih jauh. Oleh karenannya untuk mengurangi resiko ini sangat perlu diperhatikan rambu-rambu seperti support dan resisitance.
Nilai Stop loss
Karena trading ini cocok jika digunakan untuk daily trading dan swing maka kekuatannya terletak pada stop loss (batas resiko). Pada pemain daily trading maupun swing hal yang perlu ditekankan adalah tidak terlalu memperhatikan bentuk candlestick satu demi satu ketika open posisi sudah terjadi yang akan berakibat pada kecemasan luar biasa dan berakhir pada cut loss (kerugian).
Langkah awal yang perlu diambil adalah menentukan nilai resiko yang sudah pasti siap ditanggung. Nilai resiko tersebut bisa diatur dengan menghitung jarak antara open posisi dengan area ideal stop loss dan penentuan besaran lot yang digunakan.
Setelah open posisi
Hal yang perlu dilakukan setelah open posisi adalah meninggalkan layar metatrader. Ini karena daily trading dan swing butuh waktu setup harga dan bergerak sesuai prediksi. Mengapa? Karena jika kita terpaku pada komputer berjam-jam dan menggunakan time frame yang rendah maka akan berakhir pada emosi dan psikologi yang tertekan. Ini bisa saja menghasilkan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Anda bisa memperhatikan bentuk candlestick dalam periode H4 keatas agar analisis pergerakan harga dapat terbaca lebih akurat.
Moment Fundamental vs Psikologi Market
Jangan lupa untuk memperhatikan momen fundamental tetapi juga jangan terlalu terpaku jika data fundamental tidak begitu baik karena sifat fundamental adalah sementara. Jika momen fundamental sudah tidak baik, maka gunakan Psikologi Market. Psikologi Market dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah pelaku pasar yang melakukan sell atau buy. Ketika jumlah buy tinggi maka harga akan naik, jika jumlah sell tinggi maka harga akan turun.
Psikologi Market sifatnya lebih dominan daripada momen fundamental. Walaupun terkadang Psikologi Market dipengaruhi oleh momen fundamental. Namun pada jangka waktu yang lebih panjang, momen naik-turun akan bersifat sementara dan akhirnya trend tetap dipengaruhi oleh Psikologi Market.
Untuk mengetahui momen sell atau buy yang ada dalam psikologi market adalah dengan memperhatikan apakah harga dapat menembus level support atau resistance yang telah dijelaskan sebelumnya. Momen tembus level support dan resistance ini disebut momen break out. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa sinyal death cross dan golden cross cocok dipadukan dengan sinyal break out level support dan resistance yang tepat digunakan untuk swing dan daily trading.