Pola candlestick sangat beragam. Semakin lama jenisnya semakin bervariasi, mulai dari satu batang, dua batang dan seterusnya. Banyak bermunculannya jenis candlestick ini tentu dari pengembangan trader yang mencari cara yang paling efektif dalam membaca peluang. Dari jenis candlestick yang ada, pernahkah anda mendengar Candlestick Jepang atau Japanese Candlestick?
Candlestick Jepang
Candlestick Jepang terbentuk dari open, close, high dan low candlestick. Candle ini ditandai dengan perbaduan warna. Warna hijau atau putih dan garis hitam akan menunjukkan bullish dengan penutupan di atas pembukuan. Sedangkan warna merah dan hitam berarti akan menunjukkan bearish bar dengan penutupan di bawah pembukaan. Jika anda melihat garis yang berada di bagian atas dan bawah, maka itulah yang disebut dengan sumbu. Sumbu ini memiliki fungsi menunjukkan arah pergerakan harga dalam satu periode. Sumbu ini juga turut menunjukkan ketinggian pergerakan harga.
Candlestick biasanya muncul dengan ukuran yang bervariasi, baik melebar maupun menyempit. Ketika candle menyempit berarti harga tidak jauh bergerak dari periode sebelumnya dan ketika candle melebar maka harga akan bergerak naik turun dengan cepat. Disinilah tugas dari Candlestick Jepang yang akan memberikan petunjuk penting tentang sesi trading seperti memberikan indikasi perubahan perilaku. Candlestick Jepang yang seperti ini memiliki sumbu yang panjang namun badannya lebih kecil.
-
Pola Hammer
Pola candlestick ini akan muncul di akhir sebuah trend dan menjadi pola pembalik bullish. Ketika pola ini muncul maka akan ada indikasi penjual tengah memegang kendali dan di satu sisi buyer juga menekan harga untuk naik. Jika hammer muncul di downtrend maka anda harus menunggu hingga candle menunjukkan sinyal bullish untuk open posisi.
-
Spinning Top
Jika anda menemukan sumbu panjang baik di atas maupun di bawah badan maka itu dinamakan spinning top. Jika pola ini muncul maka dapat diindikasikan jika buyer dan seller sama-sama mengalami keraguan. Ketika spinning top terbentuk di uptrend biasanya buyer kehabisan modal dan harga akan berbalik arah, sedangkan ketika terbentuknya di downtrend maka seller yang kehabisan modal dan harga akan berbalik ke atas.
-
Shooting Star
Pola ini merupakan puncak trend yang setelah pergerakan panjang akan membentuk pembalikan bearish. Ketika buyer memegang kendali maka harga akan naik, namun ketika seller yang memegang kendali maka harga akan turun. Jika shooting star muncul di uptrend maka yang bisa anda lakukan adalah menunggu hingga perubahan perilaku terjadi.
Pola Candlestick Paling Menguntungkan
Candlestick merupakan metode chart kuno dari Jepang yang memiliki akurasi tinggi sejak lama. Kendati sudah lama digunakan namun ia memiliki kepopuleran yang sangat tinggi dan menjadi satu analisa teknikal yang populer dikalangan para trader. Semakin hari semakin banyak jumlah candlestick yang bisa digunakan. Kendati begitu, mungkin beberapa candlestick berikut bisa dikatakan paling menguntungkan.
-
Pola Pin Bar
Pola ini merupakan salah satu yang menguntungkan. Pin Bar ini mudah dikenali karena bentuknya shadownya yang lebih panjang daripada ujung shadow lawannya yang menandakan semakin tingginya kemungkinan terjadinya penurunan trend dan reversal. Ketika candlestick ini muncul maka tandanya sentimen pasar sedang menuju ke satu arah, namun kemudian berbalik yang meninggalkan jejak shadow yang panjang.
-
Pola Inside Bar
Pola Inside bar sering muncuk saat trend sedang naik ke titik tertinggi ataupun titik terendah. Pola ini berbentuk dengan dua batang candlestick, dimana batang yang satu lebih kecil dan letaknya berada di range Mother Bar. Jika pola ini muncul artinya sedang ada konsolidasi antara buyer dan seller ketika keduanya tengah saling tarik hingga salah satunya mendominasi dan terbentuk trend baru.
-
Pola Three Outside Up dan Down
Kedua pola ini merupakan pengembangan dari pola inside bar. Hal yang membedakan adalah candle pertama lebih kecil atau berada pada candle berikutnya yang menandakan tekanan yang di hasilkan antara penjual dan pembeli semakin besar. Sedangkan pada inside bar candlestick pertama lebih besar dari yang kedua. Singkatnya, ketika three inside up muncul menandakan reversal bearish sedangkan three inside down menandakan reversal bullish.
Tidak ada yang membedakan pola-pola ini secara spesifik, hanya tinggal trader saja yang pandai-pandai memilih candle mana yang tepat untuk digunakan.