Rising Wedge Dan Falling Wedge – Mempelajari pola yang ada di dalam trader forex merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh para trader. Pola-pola yang ada di dalam forex merupakan dasar yang perlu dipahami oleh para pemula yang berniat untuk terjun dan melakukan trading forex. Tanpa adanya dasar yang baik, maka akan sangat sulit sekali Anda mendapatkan keuntungan yang akan didapatkan.
Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan kepada Anda semua tentang pola rising wedge dan falling wedge.
Apa itu?
Berikut ini penjelasannya lengkapnya untuk Anda.
Rising Wedge
Rising Wedge memiliki fungsi sebagai sinyal pembalikan arah atau reversal atas pergerakan harga pasangan mata uang. Apabila pola rising wedge terbentuk setelah terjadinya pergerakan harga yang cenderung naik, maka besar kemungkinan adanya sinyal pembalikan arah yang kuat.
Pola Wedge terbentuk diawali dengan kecenderungan pola naik dari pergerakan harga pasangan pair mata uang dan selanjutnya membentuk harga tertinggi. Selanjutnya saat sudah menyentuh level resistance akan terjadi pembalikan arah setelah terjadi konsolidasi harga dalam rentang yang terus naik dan menyempit seolah-olah membentuk pola wedge.
Dengan adanya penjelasan di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa pola rising wedge akan menunjukan adanya pembalikan arah atas pergerakan harga pasangan mata uang.
Saat rising wedge terbentuk setelah terbentuknya pola pergerakan yang cenderung naik, maka bisa dikatakan Rising Wedge memiliki fungsi sebagai sinyal pembalikan arah. Tapi, jika didahului dengan pola pergerakan yang menurun, maka Rising Wedge memiliki fungsi sebagai sinyal yang berkelanjutan.
Falling Wedge
Sama seperti pola rising wedge, pola falling wedge juga bisa digunakan sebagai sinyal pembalikan arah atau berkelanjutan. Hanya saja yang membedakan adalah fungsinya yang berkebalikan dan dikelompokan ke dalam Bullish Chart Pattern.
Pola falling wedge sebagai sinyal pembalikan arah selalu diawali dengan pergerakan harga yang cenderung menurun. Selanjutnya akan diikuti dengan konsolidasi harga dalam rentang yang menurun dan menyempit di dalam range. Saat semakin ke bawah sampai level support, maka harga siap-siap untuk breakout dan meningkat.
Selanjutnya ada juga pola falling wedge yang digunakan sebagai sinyal yang berkelanjutan dengan terlebih dahulu terbentuk pergerakan harga yang cenderung naik atau uptrend.
Saat terjadi konsolidasi harga dalam rentang yang menurun dan menyempit dalam range. Apabila sudah semakin ke bawah sampai level support, maka harga siap-siap untuk breakout meningkat dan melanjutkan pola pergerakan sebelumnya.
Dengan demikian bisa dikatakan terbentuknya pola falling wedge ini merupakan kecenderungan menunda atas pola pergerakan yang cenderung naik yang sebelumnya terbentuk.
Target take profit bisa didapatkan dengan cara mengukur ketinggian pola dan selanjutnya memproyeksikannya ke titik breakout sampai level resistance.
Hal yang harus selalu diingat adalah saat Anda menggunakan teknik analisis sebagai alat trading forex, maka Anda harus selalu ingat untuk menerapkan manajemen resiko dan tidak terlalu serakah saat mengejar keuntungan.
Baca Juga: Biar Tidak Tertipu, Ketahui 6 Cara Broker Forex Saat Melancarkan Aksi Curang
Kesimpulan
Secara sederhana pola rising wedge bisa diartikan sebagai pola yang menggambarkan harga yang bergerak dalam rentang yang sempit dan dibatasi oleh garis support dan resistance. Saat dihubungkan antar titik tertinggi dan terndah akan membentuk segitiga dengan arah ke atas dan bersifat positif.
Semakin sempit range yang terjadi atau semakin runcing sudut yang terbentuk, maka hal ini akan mengindikasikan harga akan segera melakukan break out yang sifatnya reversal.
Dengan pengertian di atas, maka bisa disimpulkan bahwa akan adanya breakout support sehingga harga akan bergerak turun. Dapat disimpulkan bahwa pola falling wedge akan valid saat harga berhasil breakout resistance dan pola rising wedge akan valid saat harga berhasil breakout support.
Dalam pola rising wedge, cara melakukan eksekusi adalah dengan menempatkan pending order dibawah garis support dengan menempatkan stop loss pada bagian ujung resistance dengan target profit pada support sebelumnya. Atau Anda bisa juga menggunakan tools yang lain misalnya saja Fibonacci.
Para trader agresif biasanya akan memanfaatkan pola rising wedge untuk melakukan scalping dimana mereka akan mengambil profit yang sedikit dan berdurasi singkat selama harga berada dalam rentang segitiga.
Demikianlah penjelasan lengkap yang bisa kami sampaikan berkaitan tentang pola rising wedge dan falling wedge. Semoga penjelasan yang sudah kami sampaikan di atas bisa memberikan banyak inspirasi kepada Anda semua yang sudah membacanya.
Melalui penjelasan di atas, semoga informasi yang sudah kami sampaikan bisa Anda terapkan pada trading forex yang dilakukan. Tujuan akhirnya adalah agar Anda bisa mengambil keputusan yang berkaitan dengan forex lebih baik dibandingkan sebelumnya. Selanjutnya Anda bisa mendapatkan profit yang lebih baik dan konsisten dalam trading yang dilakukan.
Baca Juga: Jangan Terlalu Lama Belajar Trading di Akun Demo! Ini 3 Bahayanya
Jika masih ada pertanyaan yang berkaitan dengan topik di atas, silahkan saja bertanya kepada kami melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Kami akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaann yang masuk untuk Anda semua.
Jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini melalui media sosial yang ada agar semakin banyak orang yang mengetahui penjelasan yang ada di atas.
Baca juga informasi lain dan pengetahuan berkaitan dengan dasar dan teknik forex lainnya yang sudah kami sampaikan di valasonline.
Semoga menginspirasi!