Suku bunga tampaknya benar-benar mempengaruhi keputusan setiap orang dalam memperlakukan uangnya. Keputusan ini misalnya menentukan berapa banyak uang yang akan anda simpan di rekening tabungan jika bunganya mencapai 15%? Berapa banyak uang yang akan anda masukkan dalam saham jika anda bisa mendapatkan 15% hanya dari rekening bank biasa? Sebaliknya, anda mungkin akan mengambil kartu kredit baru ketika bunganya hanya 3% atau benar-benar menjauh ketika bunganya mencapai 30% kecuali anda benar-benar perlu.
Bagi pengusaha atau banker, suku bunga mempengaruhi perhitungan profibitabilitas masa depan. Sebagai contoh misalnya, sangat mudah untuk memasuki pasar modal dan membiayai proyek baru ketika suku bunga berada di posisi terendah. Jika di tengah proyek yang sedang berlangsung terjadi kenaikan suku bunga maka ini membuat biaya proyek menggembung akibat kenaikan tersebut. Selain proyek yang dicontohkan, beberapa bidang seperti perekonomian, lapangan pekerjaan dan struktur investasi juga akan terpengaruh dengan perubahan suku bunga ini.
Suku Bunga dan Ekonomi Negara – Koordinasi Suku Bunga
Bunga memiliki fungsi penting dalam pasar ekonomi. Contoh yang paling jelas adalah koordinasi antara penabung dan peminjam. Penabung akan menggunakan bunga untuk menunda konsumsi sampai tanggal yang akan datang, sementara peminjam harus membayar bunga untuk dapat mengkonsumsi lebih banyak di saat itu juga.
Cara kerjanya ialah ketika jumlah tabungan yang menjadi sumber dana pinjaman lebih banyak, maka suku bunga suatu negara akan menurun. Sedangkan jika jumlah peminjam lebih banyak dari jumlah dana tabungan, maka harga uang baru akan didorong naik diikuti dengan suku bunga yang juga melonjak.
Suku bunga yang turut mempengaruhi berapa banyak uang pinjaman bank yang beredar dalam perekonomian negara, maka akan langsung berdampak pada deposit hingga kemungkinan besar terjadinya inflasi. Inilah yang tampaknya sesuai dengan perlakuan The Fed yang menyatakan kenaikan suku bunga merupakan salah satu obat yang mujarab untuk mengendalikan inflasi pada suatu negara.
Tidak ada tingkatan suku bunga yang terjadi secara alami. Suku bunga pastinya bergantung pada pasokan fisik dan karakteristik permintaan untuk setiap pasar. Ada beberapa dasar dari penetapan suku bunga, terutama mereka yang berada di bawah pengaruh bank sentral seperti The Fed. Beberapa tingkat bunga seperti tingkat dana federal atau tingkat diskonto dapat mempengaruhi seluruh kinerja ekonomi suatu negara.
Suku Bunga dan Ekonomi Negara – Hubungannya dengan Geometri Ekonomi
Tingkat suku bunga sangat berpengaruh dalam menentukan geometri ekonomi yang meliputi distribusi tenaga kerja dan sumber daya yang sebenarnya. Sebagai contoh dalam bidang sumber daya, suku bunga akan memantau industri mana yang mengalami pertumbuhan dan mana yang mengalami penyusutan. Dalam hal ini industri menjadi tempat bagi investor untuk menanamkan modal fisik maupun finansial.
Banyak orang yang membicarakan ekonomi dalam pandangan yang luas dan sulit dipahami oleh para awam. Ketika membaca laporan-laporan yang disajikan oleh U.S. Bureau of Labor Statistics (BLS) atau The National Bureau of Economic Research (NBER) hingga CNBC mungkin anda akan banyak menemukan istilah seperti “total belanja konsumen”. Akan lebih baik jika laporan-laporan ini disajikan dalam hal yang lebih sederhana sehingga semua pihak dapat memahaminya.
Masalahnya, ketika laporan ekonomi disajikan secara luas dan rumit, ada beberapa yang malah akan kehilangan fokus terhadap poin pentingnya. Padahal lebih baik jika laporan penting disajikan lebih menyeluruh dan mendetail. Sebagai contoh, ketika Bureau of Economic Analysis (BEA) menyajikan laporan total pertumbuhan PDB Amerika Serikat pada tahun 2014 adalah 3,66%. Hasil ini berbeda jauh di bawah pertumbuhan tahun 2004 yang berada di angka 6,31%. Laporan ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa ekonomi tahun 2004 dua kali lipat lebih kuat.
Suku Bunga dan Ekonomi Negara – Penggelembungan Pasar Perumahan
Perekonomian pada tahun 2004 bisa dikatakan buruk yang salah satunya disebabkan oleh pasar perumahan yang tidak terkendali. AS sendiri melihat rekor penjualan rumah dan nilai properti selama enam tahun berturut-turut mulai dari 2001 saat The Fed menurunkan tingkat dana federal yang ditargetkan dari 5,5% menjadi 1,75%. Tanpa pemotongan suku bunga yang terkesan dramatis ini sangat tidak mungkin pasar perumahan dapat menyelamatkan diri.
Suku bunga yang rendah membuat pinjaman hipotek, proyek padat modal jangka panjang dan housing menjadi terlalu mudah. Para homebuilders dan pembeli rumah akan merajalela dan mengarah pada distorsi bencana dalam kegiatan ekonomi makro seperti PDB yang tidak bisa mengambil resesi pada full swing.
Banyak pertimbangan insentif ekonomi yang diciptakan oleh suku bunga yang rendah seperti banyaknya peminjam, banyaknya proyek jangka panjang, kurangnya nasabah yang menabung dan berinvestasi dalam aset akan mengarah pada terjadinya inflasi. Hal ini seolah menyiratkan bahwa suku bunga tinggi tidak selamanya membawa dampak buruk seperti saat anda akan membuat kartu kredit baru.
Semoga informasi tentang kaitan suku bunga dan ekonomi negara di atas bermanfaat untuk anda..