Black Swan merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kejadian yang di luar dugaan dan bisa berdampak pada pasar keuangan. Sedikitnya ada 3 syarat yang membuat sebuah kejadian disebut sebagai black swan yaitu kemungkinan terjadi rendah, memiliki dampak siginifikan di pasar keuangan, kejadian tidak bisa diperkirakan oleh banyak orang.
Berikut ini 7 kejadian black swan yang pernah terjadi di dunia.
1.Krisis Finansial Asia Tahun 1997
Salah satu faktor yang menjadikan krisis kauangan Asia terjadi adalah keputusan Thailand untuk melepas patokan nilai tukar Baht terhadap USD. Keputusan yang dilakukan ternyata memiliki dampat berantai dan akhirnya terjadi devaluasi mata uang di seluruh negara di Asia Tenggara dan Asia Timur. Pada saat itu sebagain besar mata uang Asia anjlok sampai 38% dan pasar saham di dunia menurun sampai 60%.
2.Turunnya Harga Saham Indeks NASDAQ Tahun 2000
Dengan semakin berkembang dan luasnya penggunaan internet di dunia, bisnis online yang ada terus mengalami kenaikan yang pesat. Harga saham yang dimiliki perusahaan terus menunjukkan kenaikan dan hal ini terlihat dari indeks NASDAQ, sebuah indeks yang fokus pada perusahaan sektor teknologi, mengalami penguatan dari 1,000 poin pada tahun 1995 menjadi 5,000 pada tahun 2000.
Saat indeks NASDAQ berada di puncak, kemudian ada beberapa perusahaan seperti Dell dan Cisco yang melakukan aksi jual atas saham yang mereka miliki. Hal ini memicu panic selling dan akibatnya hanya dalam waktu satu bulan saja indeks NASDAQ terjun bebas ke level 1114.11.
Meskipun sampai saat ini banyak perusahaan teknologi yang terus sukses sampai sekarang, seperti Amazon, eBay, dan Netflix. Akibat peristiwa di atas banyak perusahaan teknologi yang hancur pada saat itu.
3.Bangkrutnya Lehman Brothers Tahun 2008
Lehman Brothers merupakan perusahaan jasa keuangan yang telah lama berdiri dan menempati posisi sebagai bank investasi terbesar yang ada di Amerika Serikat. Hal yang tidak terduga terjadi pada tahun 2008, dimana Lehman Brothers mengungkapkan kebangkrutan. Pada saat itu Lehman Brothers memiliki aset dengan jumlah USD 639 Milyar dan utang yang sebesar USD 619 Milyar.
Bangkrutnya perusahaan jasa keuangan kawakan ini mengungkap keburukan praktik sertifikasi utang sektor properti dalam sistem keuangan Amerika Serikat.
Dengan adanya peristiwa ini membuat tingginya kekhawatiran dari para investor atas lembaga keuangan besar yang lain akan ikut hancur.
Hal yang melegakan adalah dampak berantai dari peristiwa ini berhasil dihindari, karena pemerintah Amerika Seikat mulai menyalurkan dana untuk melakukan bail out terhadap perusahaan keuangan yang bermasalah.
Namun ,masyarakat memandang tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat ini tidaklah baik. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang menganggap dana pajak yang mereka bayarkan diberikan kepada orang-orang kaya yang tidak berhak menerimanya.
4.Krisis Utang Yunani Tahun 2010
Di tahun 2010 yang lalu saat pasar keuangan dunia sedang berjuang pulih dari krisis keuangan yang sebelumnya. Yunani memberikan pengumuman bahwa negara mereka memiliki defisit anggaran yang disembunyikan. Sehingga menjadikan keyakinan pasar mulai menurun dan pada tahun 2012, Yunani mendeklarasikan pernyataan gagal bayar utang pemerintah terbesar yang pernah terjadi di dunia.
Situasi di atas terus memburuk pada tahun 2015 yang lalu, dimana Yunani menjadi negara maju yang pertama kali mengalami kegagalan membayar cicilan utang kepada International Monetary Fund (IMF). Kejadian ini membuat pasar keuangan melakukan aksi spontan yang berdampak pada anjloknyanya pasar saham yang ada di Hongkong dan London.
Saat peristiwa ini terjadi banyak para investor dan trader global yang memburu emas dan obligasi saat kabar mulai menyeruak. Hal ini dikarenakan emas dan obilgasi dianggap sebagai safe heaven atas dana yang mereka miliki.
Walaupun pada saat ini pasar keuangan global mulai membaik dari krisis utang Yunani. Hal yang memprihatinkan adalah Yunani masih bergantung dengan utang untuk menangani masalah keuangannya. Perekonomian Yunani mengalami resesi dan terjadi pengangguran dimana-mana.
Sampai saat ini banyak trader yang memperdagangkan mata uang Euro di pasar forex terus berhati-hati jika terjadi rapat renegosiasi utang Yunani dalam berita ekonomi.
5.Bencana Nuklir Fukushima Tahun 2013
Jepang merupakan negara yang memiliki posisi geografis yang menjadikannya sering mengalami gempa bumi dan juga tsunami. Gempa bumi yang terjadi pada tahun 2013 yang lalu mengakibatkan bocornya instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di Fukushima.
Saat hal ini terjadi masyarakat mulai trauma dengan adanya insiden Chernobyl pada tahun 1986 yang menghancurkan kawasan Eropa Timur dan kontaminasi radiasi yang masih membekas sampai saat ini.
Pada saat peristiwa ini terjadi NIKKEI 225 mengalami anjlok sampai 14 persen dan hal ini merupakan penurunan terburuk dalam 40 tahun terakhir. Bukan Cuma itu saja sebab Dow Jones yang ada di Amerika Serikat mengalami penurunan sampai 1.15 persen.
Saat ini Jepang mulai menonaktifkan sebagian besar instalasi nuklir untuk sementara waktu. Hal yang lebih buruk lagi adalah bocornya instalasi nuklir di Fukushima belum seratus persen tertanggulangi sampai saat ini.
6.Dicabutnya Pegging Franc Swiss Pada Tahun 2015
Sebelum tahun 2015, nilai tukar Franc Swiss sama dengan 1.20 per Euro. Swiss National Bank yang bertindak sebagai bank sentral Swiss mendadak mencabut pegging tersebut dan menurunkan suku bunga deposit.
Pengumuman dari Bank Sentral Swiss ini sangat menggemparkan dunia keuangan dan membuat Franc Swiss melesat sebesar 30% dibandingkan Euro dan melonjak 25 persen dibandingkan Dollar Amerika.
Langkah yang dilakukan oleh Bank Sentral Swiss ini ternyata menghantam pasar saham yang ada di Eropa dan membuat indeks saham Swiss terus merosot sebesar 10 persen dalam waktu singkat saja.
Jika dibandingkan dengan kejadian yang lain, kebijakan yang dilakukan bank sentral Swiss ini memiliki dampat terburuk yang dirasakan oleh para trader forex. Peristiwa ini membuat banyak trader forex yang mengalami kebangkrutan dan broker forex yang merugi dan akhirnya gulung tikar.
Baca Juga: Kesabaran adalah Sifat Baik Seorang Trader
7.Keluarnya Inggris Dari Uni Eropa Tahun 2016 yang Lalu
Pada saat sebelum hasil referandum Brexit diumumkan, banyak analis yang menilai Inggris akan tetap berada di dalam Uni Eropa. Mereka juga beranggapan masih banyak masyarakat Inggris yang setuju untuk tetap berada di dalam Uni Eropa.
Ternyata prediksi yang diperkirakan di atas meleset, banyak masyarakat Inggris yang lebih setuju untuk keluar dari Uni Eropa dibandingkan bertahan. Saat ini terjadi Poundseterling mulai menurun dan berada di level terendah sejak 31 tahun terakhir dibandingkan dengan USD.
Sampai saat ini para pelaku pasar masih terus mengamati setiap perkembangan yang ada dengan seksama dan hati-hati. Mereka terus waspada atas lancarnya negosiasi Brexit dan Uni Eropa dan kesehatan perekonomian Inggris.
Itulah 7 peristiwa Black Swan yang sangat berdampak pada pasar keuangan dunia.
Semoga menginspirasi!