Dalam dunia trading setiap hal yang berkaitan dengan manajemen resiko tidak bisa dianggap mudah. Sebab jika penerapannya salah, maka Anda bisa membuat kesalahan juga pada strategi yang sedang dijalankan. Sebelum Anda melakukan penerapan manajemen resiko secara langsung, ada baiknya Anda mengetahui beberapa teori mengenai penerapan manajemen resiko.
Anda bisa coba mempelajarinya dari tokoh-tokoh trading yang sudah terkenal karena keberhasilan menerapkan manajemen resiko pada strategi tradingnya. 2 tokoh yang dapat membantu Anda untuk belajar menerapkan manajemen resiko dengan baik adalah mantan sopir taksi Bruce Kovner dan pria yang pernah rugi sebanyak 4 juta USD, Brian Gelber.
- Bruce Kovner: Mantar Supir Taksi yang Lihai Dalam Analisa
Bruce Kovner, merupakan seorang hedge fund manager legendaris dari Negara Amerika Serikat dan juga Chairman dari Caxton Associates (perusahaan investasi yang masuk dalam 10 jajaran perusahaan besar di dunia). Pada bulan Maret tahun 2011 harta pribadi milik Kovner diperkirakan sudah mencapai angka USD 4.5 milyar, bahkan ia juga dikenal sebagai billioner dermawan dari New York. Kovner lahir pada tahun 1945 di New York, ia besar di Sam Fernando. Pernah berkuliah di Harvard mengambil jurusan Ekonomi, namun memutuskan untuk dropout.
Kovner mulai aktif terjun di dunia trading komoditi pada tahun 1977. Sebelum benar-benar menggeluti aktivitasnya sebagai trader, Kovner hanyalah seorang sopir taksi. Namun akhirnya ia berhasil dikontrak oleh Future Soybeans untuk menjadi trader dengan menggunakan dana pinjamannya dari Master Card sebanyak USD 3,000. Namun, awal karir Kovner tidak berjalan mulus dan ia mengalami kerugian yang menyebabkan dana milikinya hampir habis.
Setelah mempelajari apa kesalahan yang ia lakukan pada strategi tradingnya, ternyata Kovner menyadari bahwa ia kerap mengabaikan penerapan manajemen resiko pada strateginya.
Dalam perjalanan karir selanjutnya, Kovner mulai bekerja kembali sebagai trader di Commodities Corporation (kalau sekarang merupakan bagian dari Goldman). Ia berhasil membukukan profit hingga mencapai jutaan USD. Berkat pengalamannya tersebut, keahlian Kovner mulai diakui oleh banyak orang. Sehingga hal tersebutlah yang membuat Kovner berani untuk membangun Caxton Associates tahun 1983.
Strategi trading yang dilakukan Kovner adalah menggunakan kombinasi analisa fundamental dan juga teknikal. Dalam strategi fundamentalnya, Kovner sangat memperhatikan pada internemarketer dan pengaruhnya. Ia sangat lihai dalam melakukan analisis politik dan ekonomi dunia. Sedangkan dalam analisa teknikalnya, Kovner merupakan trend follower yang cenderung melakukan entry saat kondisi sedang breakout.
Berikut adalah tips trading dari Bruce Kovner:
- Luangkanlah waktu untuk bisa melakukan analisis pada kondisi ekonomi Negara berbeda, meskipun itu rumit tapi tetap harus melakukannya. Lalu buatlah analisis tersebut menjadi gambaran yang bisa dimengerti.
- Usahakan untuk selalu bersikap rasional dan disiplin saat berada dalam tekanan. Gunakanlah strategi kuat dan buat antisipasi untuk resiko yang akan terjadi.
- Jika menggunakan analisa fundamental, jangan terburu-buru. Tunggu sampai ada berita resmi keluar, lalu perhatikan bagaimana reaksi pasar. Dan yang paling utama jangan pernah percaya pada berita yang belum jelas kebenaranya.
- Saat masuk pasar, usahakan untuk selalu memasang Stop Loss.
- Brian Gelber: Dari Broker Ke Trader
Brian Gelber merupakan seorang Chairman, President dan juga CEO dari Gelber Group. Yaitu salah satu perusahaan investasi yang ada di Amerika Serikat. Meskipun namanya tidak terlalu terkenal seperti investor dan trader dunia, namun Gelber juga dianggap menjadi salah satur trader sukses yang menginspirasi karena ia memulai karirnya dari bawah. Saat melakukan trading pada T-bond futures, ia pernah mendapatkan penghargaan sebagai salah satu trader lokal terkemukan, dan ia juga merupakan trader yang cukup di segani di Chicago Board of Trader.
Karir Gelber dimulai pada tahun 1977 di CBOT, ia memulai karir sebagai seorang pekerja broker dan juga trader. Kemudian tahun 1978 ia pernah bekerja di Price Waterhouse sampai tahun 1980. Dan bekerja di Thomson Mc Kinnon Securities tahun 1980-1982. Setelah ia mencapai keberhasilannya mengelola dana yang dimiliki klien dan berhasil memberikan konsultasi mengenai investasi, Gelber mulai melakukan tradingnya menggunakan dana yang ia miliki.
Namun sama halnya seperti Kovner. Trading pertama yang ia lakukan sendiri mengalami kerugian sampai 4 juta USD . Total persiapannya adalah 20% dari semua modal yang sudah ia rencanakan untuk melakukan jangka panjang dan 80% untuk melakukan trading hariannya.
Gelber pernah berpikir bahwa kesalahnya adalah beralih pekerjaan dari yang awalnya broker menjadi trader. Namun, tentunya ia tidak begitu saja menyerah. Sudah terlanjur terjun dengan sangat jauh, akhirnya Gelber memutuskan untuk membuat sebuah tim dan melakukan perubahan pada portofolio tradingnya, 80% pada jangka panjang dan 20% pada jangka pendek.
Akhirnya usaha Gelber untuk kembali melakukan trading setelah mengalami kerugian dapat berhasil di tahun 1987. Ia berhasil mendapatkan profit sebanyak 4 juta USD dalam hitungan 20 menit. Saat itu Gelber dan timnya hanya menggunakan strategi Moving Average. Meskipun begitu, indikator yang paling penting untuknya adalah para pelaku pasar, selain itu sentiment pasar juga akan sangat dipengaruhi oleh pelakunya. Menjadi seorang pendengar dan menerima kerugian yang ia dapat merupakan karakter sikap yang dimiliki Brian Gelber.
Menurut Gelber, kunci dari suksesnya trading adalah mengutamakan manajemen resiko. Gelber adalah orang yang selalu mengajarkan bagaimana penerapan manajemen resiko pada trader di CBOT. Pendekatan trading dengan membuat tim juga bisa menjadi efektif. Gelber membangun tim dengan beranggotakan 5 orang, mereka memiliki spesialisasinya masing-masing. Selain manejemen resiko, ia juga menganjurkan agar para trader jangan terpengaruh dengan pendapat para analis atau pakar, fokus pada pergerakan yang terlihat di layar adalah hal yang ia anjurkan.