Bullish adalah kecenderungan harga yang meningkat secara terus menerus, sedangkan bearish adalah kecenderungan harga yang turun terus menerus. Dalam trading forex ada banyak sekali istilah-istilah yang mungkin terdengar asing di telinga anda.
Nah, sebagai informasi tambahan dalam usaha anda mempelajari seluk beluk trading forex. Maka kali ini kita akan mengulas mengenai Bullish dan Bearish. Kedua istilah ini seharusnya masuk dalam kamus anda, jika memang anda berniat untuk terjun ke dalam trading forex. Yuk kita simak ulasan lebih lengkap mengenai Bullish dan Bearish di sini..
Bearish dan Bullish adalah..
Sebelum masuk ke dalam pengertian kedua istilah ini ada baiknya kita mengulik asal muasalnya. Jadi Bullish adalah sebuah istilah yang diambil dari bahasa Inggris yaitu Bull yang berarti banteng dan Bearish dari kata Bear yang berarti beruang. Bullish adalah kecenderungan harga yang meningkat secara terus menerus dalam satu periode waktu tertentu.
Sedangkan bearish merupakan kecenderungan harga yang menurun secara terus dalam satu periode tertentu. Kecenderungan ini bisa digunakan pada kondisi pasar global secara keseluruhan ataupun parsial. Istilah Bullish dan Bearish sendiri juga biasa dipakai untuk menyebut sentiment di kalangan trader yang optimis dan pesimis pada suatu aset finansial meski harga belum benar-benar naik atau turun.
Jadi misalkan ada pernyataan bahwa mata uang EUR/USD sedang bearish maka ini berarti EUR sedang melemah dan USD menguat meski pada dasarnya harga kedua mata uang ini belum benar-benar naik atau turun.
Bullish adalah suatu kondisi yang bisa terjadi karena beberapa hal mulai dari faktor fundamental hingga euphoria pasar belaka. Perbedaan penyebab terjadinya bullish juga berpengaruh pada durasi ketahanannya. Jadi misalkan bullish terjadi karena faktor euphoria semata maka bullish akan bertahan lebih cepat dibandingkan dengan bullish yang disebabkan oleh faktor fundamental.
Pengaruh Bullish dan Bearish Pada Trading Forex
Saat bullish sedang terjadi biasanya trader akan merasa kesulitan untuk menemukan titik yang tepat dalam melakukan entry. Dalam buliish, meski sudah jelas harga akan naik namun kenaikan ini tidak akan terjadi tanpa henti. Faktanya fasenya seperti naik beberapa kali kemudian mengalami koreksi sedikit (menurun sebentar) dan kembali naik lagi. Terjadinya pergerakan harga yang terus menerus naik atau turun membuat banyak trader kehilangan modalnya atau mengalami kerugian jika tidak memiliki strategi dan teknik yang bagus.
Pola dan Tren pada Bullish atau Bearish
Beberapa pola dan tren pada pasar bullish dan bearish adalah sebagai berikut:
-
Bendera/Flag Bull
-
Panji/Pennant Bull
-
Head dan Shoulder Terbalik
-
Segitiga Naik
-
Bullish Engulfing
-
Bullish Harami
-
Bullish Hammer
-
Morning Star
-
Abandoned Baby
-
Pola Piercing
Strategi pada Bullish dan Bearish yang Menguntungkan
Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa terjadinya bullish dan bearish bisa mendatangkan keuntungan atau kerugian dalam trading mereka. Namun faktanya, selain kedua fenomena ini banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan trading anda.
Pada dasarnya dalam trading forex juga berlaku “kebenaran yang relatif”, di mana keputusan yang benar tidak hanya berkaitan dengan “sell” dan “buy” saja. Lebih dari itu teknik analisa dalam mengambil keputusan yang mampu menghasilkan profit tidak hanya satu jenis saja.
Kondisi pasar bullish dan bearish memang menjadi kondisi yang membuat was-was khususnya untuk trader pemula. Namun perlu anda tahu bahwa dalam trading penentuan level entry dan exit menjadi salah satu hal penting saat kondisi pasar bullish dan bearish. Hal ini dibuktikan oleh sejarah trading forex, di mana saat dua trader forex yang memiliki teknik dan strategi berbeda nyatanya bisa sama-sama mendapatkan profit dalam kondisi bullish ataupun bearish.
Tanpa strategi entry yang tepat, seorang trader hanya akan membuka posisi secara premature dan bisa berakibat pada loss. Kemudian, tanpa strategi exit yang tepat, trader juga seringkali menyesali keputusan yang telah dibuat karena tidak bisa memaksimalkan profit yang diperoleh.
Jadi dalam kondisi bullish ataupun bearish, anda harus memiliki rencana cadangan, memasang stop loss, hingga menjalankan trailing stop. Secara teknikal, anda bisa menggunakan beberapa indikator seperti pivot point, Fibonacci dan lain-lain. Kemudian untuk anda yang berbasis fundamental maka tetapkan level kunci secara psikologis ataupun dengan bantuan indikator.
Selain trader forex, trader CFD (Contract for Difference) juga bisa tetap memperoleh keuntungan dari situasi bearish atau bullish. Sedangkan untuk trader aset finansial lain seperti saham dan komoditas berjangka seringkali akan mengalami kerugian saat pasar bearish.