Oleh: Wahyu Utama
Dalam dunia forex dikenal ada 3 jenis trader yang melakukan investasi. Pertama adalah Swing Trader, lalu Day Trader, dan terahir Scalper. Setiap tipe trader tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Seperti apa?
Ini penjelasannya untuk Anda.
1.Swing Trader
Swing Trader merupakan orang yang cenderung memutuskan untuk menahan posisi sampai berhari-hari bahkan berbulan-bulan lamanya.
Mengapa begitu lama?
Apa alasan mereka?
Swing Trader memiliki pola trading dengan menunggu sampai harga berada di posisi yang terbaik. Barulah mereka membuka sejumlah lot dan menargetkan keuntungan yang cukup besar.
Biasanya mereka akan membuak posisi pada situasi yang sangat ekstrim. Sebagai contohnya, saat harga sudah sangat tinggi atau sudah sangat rendah menurut sejarah pergerakan harga beberapa minggu terakhir.
Dikarenakan kondisi yang dicontohkan di atas sangat jarang terjadi, maka saat mendapatkan kesempatan mereka akan mengejar target yang sangat besar dan tentunya diimbangi dengan dana yang besar agar mampu menahan pergerakan harga.
Hal itulah yang menyebabkan Swing Trader memulai trading dengan dana yang sangat besar yaitu sekitar USD 3.000 untuk sebuah trading yang kecil.
Berapa target keuntungan yang mereka ingin dapatkan?
Rata-rata Swing Trader akan mengejar keuntungan di atas 100 points, sehingga mereka membutuhkan beberapa minggu untuk mencapainya.
Kelebihan yang didapatkan saat trading dengan model seperti ini adalah analisa yang relatif lebih mudah untuk Anda lakukan. Swing Trader menggunakan time frame yang besar, sehingga mereka akan semakin mudah untuk memprediksi pergerakan harga.
Bandingkan apabila time frame yang digunakan adalah kecil, maka hal tersebut akan membuat Anda akan kesulitan untuk memprediksi pergerakan harga dengan benar.
Saat menggunakan time frame yang lebih kecil akan membuat grafik seringkali bergerigi atau whipsaw.Hal ini akan membuat Anda merasa kesulitan untuk membaca trend utamanya.
Adakah kekurangan dari Swing Trader?
Tentu saja ada, kekurangan swing trader yang paling dasar adalah pada permasalahan modal. Saat memilih untuk menggunakan model ini dalam melakukan trading, Anda tidak dapat hanya menggunakan modal sebesar USD 500. Hal tersebut dikarenakan Stop Loss yang dikenakan cukup panjang, maka Anda tidak bisa menggunakan sedikit modal saat menggunakan model ini.
Jumlah modal yang harus Anda persiapkan saat menggunakan model ini adalah sekitar USD 2.000 itu pun jumlah yang minimal. Artinya modal yang harus Anda siapkan bisa berkali-kali lipat dari jumlah tersebut.
2.Day Trader
Selanjutnya ada Day Trader yang merupakan trader model harian. Trader jenis ini biasanya akan membuka dan menutup posisi pada hari yang sama. Paling lama mereka akan berada dalam kisaran beberapa hari dan sangat jarang melewati beberapa minggu. Artinya mereka akan berusaha untuk menutup posisi sebelum awal minggu berikutnya dimulai.
Sebagai contohnya mereka membuka posisi pada hari Rabu, maka sebelum hari Sabtu pagi mereka akan menutup posisi. Hal ini mereka lakukan karena mereka tidak suka untuk menunggu hari Senin disaat pola dan trend baru sedang terjadi.
Time Frame dan waktu trading yang dimiliki Day Trader sangatlah singkat, oleh karena itu target keuntungan mereka tidak terlalu besar. Sebagian besar target keuntungan yang mereka bidik dibawah 100 points atau berkisar antara 30-50 points saja.
Manfaat atau keuntungan yang bisa Anda dapatkan saat menggunakan model ini adalah modal awal yang dibutuhkan. Day Trader dapat memulai hanya dengan modal sebesar USD 1.000 saja, bahkan untuk trader yang telah mahir mampu memulai hanya dengan modal USD 500.
Namun meskipun Anda dapat memulai trading dengan modal awal USD 500, kami sangat tidak menyarankan untuk Anda lakukan. Hal ini dikarenakan resiko yang bisa saja terjadi ,apalagi jika Anda seorang pemula dalam dunia forex.
Lalu, adakah kekurangan dari tipe trader yang satu ini?
Setiap tipe trader memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan Day Trader. Jika Swing Trader memiliki keunggulan berupa kemudahan untuk mengontrol posisi dan harga, maka hal tersebut justru menjadi kendala bagi Day Trader.
Seorang Day Trader harus mampu untuk memantau pergerakan harga beberapa kali dalam setiap harinya. Jika hal ini tidak mereka lakukan, maka mereka akan kehilangan kesempatan dalam pembukaan posisi.
Hal di atas tentu akan berimbas pada mental seorang Day Trader, dimana mereka sangat besar memiliki kemungkinan terkena tekanan psikologis akibat pegerakan harga dari detik ke detik.
3.Scalper
Tipe Trader yang akan kita bahas terakhir adalah Scalper. Scalper berasal dari bahasa inggris “scalp” yang memiliki arti kutu loncat. Tipe trader yang menggunakan model ini kurang lebih memiliki paham yang demikian saat melakukan trading.
Scalper seringkali memanfaatkan momen pergerakan harga yang sangat kecil dan tidak memiliki arti bagi seorang Swing Trader. Bagi seorang scalper mendapatkan keuntungan sekitar 10-15 points dalam sehari cukup penting untuk mereka lakukan.
Bagaimana maksudnya?
Jadi, seorang scalper memiliki pandangan bahwa mendapatkan keuntungan dalam jumlah kecil lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan harus mengejar keuntungan 100 points dalam satu kali trading.
Cara mereka melakukan trading adalah dengan mengambil lot dalam jumlah yang jauh lebih banyak untuk satu kali pembukaan dibandingkan dengan trader yang lain.
Baca Juga: Bagaimana Mekanisme Forex? Ini Dasar yang Perlu Anda Pahami
Sebagai contohnya dengan modal sekitar USD 2000, maka seorang Swing Trader akan membuka hanya sebanyak 2 lot dalam satu kali transaksi. Di lain sisi, seorang scalper dapat membuka posisi sampai 5 lot.
Saat profit yang mereka targetkan sekitar 10 points tercapai, maka keuntungan yang akan mereka dapatkan sekitar 50 points (10 points x 5 lot). Keuntungan yang mereka dapatkan tersebut hampir sama dengan seorang Day Trader. Namun perbedaannya terletak pada kemudahan untuk mendapatkan 10 points tersebut.
Saat menggunakan model trading yang satu ini, maka Anda dapat mendapatkan keuntungan berupa kemudahan untuk memperoleh profit yang ditargetkan. Pergerakan harga sebesar 10 points dapat kamu capai saat pasar sedang sepi dan bursa Newyork dan London sedang tutup. Keaktifan untuk membuka posisi harus kamu lakukan saat menggunakan model yang satu ini.
Belum lagi, kamu tidak terlalu membutuhkan banyak modal untuk menggunakan model trading yang satu ini. Modal sebesar USD 1000 sudah lebih dari cuku, bahkan dengan modal USD 500 pun tidak menjadi masalah untuk dilakukan.
Kekurangan yang ada pada tipe trader ini adalah untuk menentukan titik stop loss yang harus Anda ambil. Dengan terget keuntungan yang sekitar 10 points, maka posisi stop loss pun harus sama besar jika Anda mau yang seimbang.
Kekhawatiran muncul karena target 10 points dapat Anda capai dengan mudah yang artinya batas stop loss sebesar 10 points pun demikan.
Itulah 3 tipe trader yang bisa kamu sampaikan untuk Anda semua. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.
Selamat Berinvestasi!
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Indikator OsMA Dalam Trading Forex