Teori Elliot Wave pertama kali diciptakan oleh Ralph Nelson Elliot untuk mengkarakterisasikan pergerakan pasar saham sebagai serangkaian gelombang berulang yang memiliki karakteristik khsuus yang juga berguna untuk memprediksi pergerakan pasar di masa depan. Teori ini kemudian diuraikan oleh para pengikutnya dalam upaya untuk membuatnya lebih sesuai dengan perdagangan saat ini. Jika anda dapat mengenali bagian dari Elliot Wave pada tahap awal saja maka anda sudah dapat meramalkan pasar.
Ralph Nelson Elliot
Teori Elliott Wave ditemukan oleh Ralph Nelson Elliott, investor berkebangsaan Amerika. Elliott ditengah karirnya sebagai seorang akuntan profesional sudah terbiasa dengan angka, data dan statistik. Hal inilah yang kemudian membuat Elliott menemukan sistem analisis pergerakan harga pada saham, forex maupun investasi sejenisnya yang saat ini sering disebut dengan analisa teknikal.
Elliot memulai karirnya dengan menjadi akuntan kereta api di Meksiko dan Amerika Tengah yang berlangsung hingga 25 tahun. Ia menjabat sebagai seorang eksekutif dibeberapa perusahaan kereta api sekaligus mengatur keuangan perusahaan tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip akuntansi baru yang berkembang saat itu seperti pencatatan baru, antisipasi biaya masa depan dan mengalokasikan pendapatan agar lebih efektif. Sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh orang Amerika akan menempatkan Elliot sebagai penanggungjawab karena ia memiliki kefasihan dalam bahasa Spanyol serta memahami budaya yang jalankan di Amerika Latin secara keseluruhan.
Elliot Waves adalah salah satu dari beberapa studi yang digunakan untuk analisa teknikal yang dapat menggambarkan dimanakah saat ini posisi pasar berada dan kemana arah pasar berikutnya. Sehingga dengan menggunakan teori ini maka dapat memberikan kesempatan kepada para pedagang forex online dalam mengambil keputusan dalam perdagangannya.
Teori ini tidak ditemukan Elliott dalam jangka waktu 1 hari. Elliott mengetahui jika gelombang harga ke atas dan ke bawah disebabkan oleh kumpulan psikologi kolektif dari trader. Elliott kemudian menyebut ini sebagai Wave. Hal yang menarik adalah dimana gelombang ini akan terjadi pada pola yang berulang-ulang. Dari sinilah muncul claim bahwa Elliott wave membantu trader memprediksi arah pergerakan harga.
Teori Elliot Wave secara sederhana adalah sebagai berikut:
Wave 1 – biasanya merupakan pergerakan yang paling lemah dari gelombang impuls. Hal ini didasari pada short-covering dari pergerakan bearish sebelumnya.
Wave 2 – diciptakan pada akhir wave pertama dan setelah pasangan mata uang masuk dalam fase jual maka akan berakhir ketika pasar gagal membuat harga terendah baru.
Wave 3 – merupakan wave yang paling panjang dan paling kuat dari gelombang impuls. Biasanya dalam kondisi ini pasar sedang dalam posisi atau keadaan membeli atau menjual. Pergerakan mata uang pada arah trend yang bergerak perlahan namun cenderung cepat ketika berhenti pada harga tertinggi yaitu di atas puncak wave 1.
Wave 4 – fase koreksi akan terjadi terutama setelah trend bergerak menguat. Hal ini juga dimanfaatkan oleh trader untuk mengambil untung dengan membuka jalan untuk harga masuk ke wave 4.
Wave 5 – akan terjadi ketika pasangan mata uang bergerak rally untuk masuk dalam pergerakan rally pada wave 5. Gelombang ini banyak di tunggu oleh trader kecil karena untuk ukuran trader besar dirasa kurang memberikan momentum seperti yang dirasakan pada wave ke 3.
Cara menggunakan teori Elliott Wave untuk trading forex
Contoh praktek penggunaan teori Elliott Wave dalam menentukan entry point, stop loss dan take profit dapat dijabarkan dari skenario trading forex berikut.
Suatu ketika anda menemukan uptrend yang diikuti oleh downtrend sehingga perlu dilakukan koreksi. Untuk menentukan sebuah entry point yang tepat maka kita harus menggunakan tiga aturan teori Elliot Waves yaitu gelombang 2 tidak pernah jatuh di bawah gelombang 1 di dalam Impuls Wave. Kemudian gelombang 2 dan 4 akan lebih sering memantul kembali pada level fibonacco retracement.
Setelah anda menarik garis fibonacci retracement dan ternyata ditemukan bahwa harga telah berada pada level 50% yang mana sekaligus menjadi prediksi bahwa gelombang 3 akan muncul dengan pergerakan trend naik yang kuat. Saat seperti inilah yang menjadi sinyal kuat untuk membeli (strong signal buy).
Berikutnya, karena kita harus membatasi kerugian maka kita bisa menentapkan stop loss sebagai bagian dari manajemen resiko pada perdagangan titik terendah yang mengacu pada teori Elliot Wave yang kedua yaitu dimana gelombang 2 tidak akan pernah jatuh dibawah gelombang pertama dalam Impuls Wave. Hasil inilah yang akan anda peroleh setelah bersusah payah mengguan fibonacco retracement dari Elliott Wave.
Singkatnya, analisis Elliott Wave dapat digunakan untuk mengevaluasi sekaligus menjadi alat yang digunakan para trader forex dalam meningkatkan peluang trading.