Memulai bisnis forex membutuhkan berbagai persiapan. Forex merupakan bisnis yang melibatkan mata uang yang memiliki nilai baik di pasar. Oleh sebab itu, trader harus mampu menentukan mata uang mana yang baik untuk dijadikan aset. Selain aset, trader juga harus mampu melakukan analisis agar prediksi pergerakan aset yang dimiliki dapat diketahui sebelum open posisi.
Strategi dalam forex ini biasanya meliputi cara analisis yang tepat. Analisis yang dilakukan adalah analisis fundamental yang melibatkan berita dan peristiwa yang sehubungan dengan aset yang dimiliki dan analisis teknikal yang melibatkan chart pergerakan aset. Jika trader sudah selesai menganalisis dan mengetahui open posisi yang baik, maka trading bisa dilakukan. Jika prediksi anda benar maka profit bisa anda dapatkan yang berarti anda tengah meraup untung.
Lalu, apakah trading yang anda lakukan cukup sampai disini?
Salah satu hal yang penting dilakukan namun cenderung sering dilupakan oleh trader adalah mengatur keuangan atau yang lebih sering disebut dengan manajemen keuangan. Manajemen keuangan merupakan hal yang sangat vital dalam dunia pertradingan. Seorang trader yang melakukan trading tanpa memiliki manajemen keuangan yang baik sama saja dengan berjudi.
Ingat, trading dilakukan untuk berbisnis demi memperoleh keuntungan, bukan berjudi. Judi hanya akan menghasilkan keuntungan jika pelaku tengah beruntung. Namun trading profitnya bisa di perkirakan dengan melakukan analisis dan manajemen keuangan.
Manajemen Keuangan dalam Forex
Manajemen keuangan merupakan salah satu usaha untuk melindungi akun yang anda miliki. Cara kerja manajemen keuangan adalah melindungi akun dengan mengelola resiko. Sebelum masuk dalam perdagangan forex anda harus menentukan berapa persen resiko aset maksimal dari aset yang anda miliki. Hal inilah yang kadang membuat manajemen keuangan dalam forex juga disebut dengan manajemen modal. Manajemen modal ini merupakan proses menempatkan modal di masa kini sekaligus perencanaan modal untuk masa mendatang.
Seiring berjalannya waktu proses penempatan manajemen modal akan mengalami banyak evolusi dan variasi. Inilah akhirnya muncul berbagai tipe manajemen modal. Berikut adalah beberapa manajemen modal yang bisa anda gunakan.
- Manajemen Keuangan dalam Forex – Model Martingale
Martingale merupakan manajemen modal yang probabilitasnya memungkinkan adanya kesamaan nilai dengan yang pernah terjadi sebelumnya akibat prinsip penggandaan. Metode ini pertama kali di populerkan oleh Paul P. Levy pada abad ke-18 yang sekaligus menjadi salah satu metode betting di Perancis.
Martingale diartikan sebagai sebuah proses untuk mendapatkan keuntungan dan juga secara bersamaan mampu menutup kerugian dari transaksi sebelumnya melalui penggandaan modal. Sehingga jika sewaktu-waktu manajemen modal menurun maka ukuran transaksi selanjutnya otomatis meningkat.
Kesimpulannya Martingale ini memiliki karakter dasar yaitu meningkatkan resiko sesuai dengan meningkatnya kerugian. Jika seorang trader mengalami kerugian dalam satu kali perdagangan maka ukuran lot perdagangan juga akan berganda.
- Manajemen Keuangan dalam Forex – Model Anti-Martingale
Dari namanya metode ini berlawanan dengan Martingale. Selain namanya, sistem dari metode ini juga berbeda yaitu tidak menggandakan posisi ketika mengalami kerugian. Resiko manajemen modal ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya keuntungan. Penambahan hanya terjadi jika posisi untung sehingga tujuan untuk meningkatkan keuntungan dapat tercapai.
Potensi keuntungan yang dihasilkan oleh anti-martiangale menerapkan prinsip bola salju. Semakin tinggi perjalanan maka semakin besar keuntungan. Hal yang perlu diperhatikan adalah membatasi jumlah transaksi agar trade tidak menghasilkan kerugian yang lebih besar.
- Manajemen Keuangan dalam Forex – Cost Averaging
Metode ini memiliki kemiripan dengan Martingale karena keduanya menitikberatkan pada penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian. Secara garis besar metode ini adalah menambah pada posisi rugi.
- Manajemen Keuangan dalam Forex – Pyramiding
Model ini merupakan kebalikan dari metode Cost Averaging yaitu menambah pada ketika berada pada posisi untung. Pyramiding memiliki logika jika pasar bergerak sesuai dengan yang diharapkan maka bisa jadi saat itu trend sedang terjadi. Tambahan posisi juga perlu dilakukan dengan harapan akan dapat meneruskan arah yang sesuai dengan trend.
Manajemen ini memiliki kekuatan untuk menciptakan keuntungan. Akan tetapi, sama halnya dengan metode lain, Pyramiding memiliki kelemahan yang terjadi ketika harga bergerak tidak sesuai dengan perkiraan trader sebelumnya.
-
Manajemen Keuangan dalam Forex – Fixed Fractional Position Sizing
Manajemen modal ini yang paling banyak direkomendasikan oleh para trader profesional. Bahkan bisa jadi anda telah menggunakan metode ini sejak lama. Sederhananya manajemen modal ini akan menentukan ukuran posisi tetap berdasarkan presentase manajemen modal tertentu dari jumlah modal yang ada.
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda semua…