Banyak yang menemukan proposisi rumit dalam trading yen Jepang terhadap dolar AS (USD/JPY). Namun ketika yen Jepang masuk dalam lingkaran obligasi, catatan dan tagihan AS, hal ini membuatnya menjadi kurang kompleks. Pergerakan utama pasangan mata uang ini bukan hanya Treasuries, namun juga suku bunga di Jepang dan AS. Suku bunga bisa menjadi ukuran resiko yang menentukan kapan waktu untuk sell atau buy.
Partner Mayor Unik – Pasangan USD/JPY dan Hubungannya dengan Treasuries
Pasangan USD/JPY memiliki hubungan erat dengan Treasury AS. Ketika obligasi Treasury, nota dan tagihan naik, harga USD/JPY akan melemah. Logika berinvestasi dalam pasangan USD/JPY ialah AS tidak akan pernah gagal memenuhi kewajiban obligasinya untuk memberikan status safe heaven yang aman hingga mencapai alokasi long position.
Sebaliknya, ketika suku bunga bergerak lebih tinggi selama perdagangan atau diprediksi akan naik di kemudian hari, maka USD/JPY akan menguat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasar sedang mencari imbal hasil dari perdagangan Treasury dan harga USD/JPY yang lebih rendah (short position). Secara garis besar instrumen Treasury AS ini memiliki hubungan terbalik dengan harga obligasi.
Partner Mayor Unik – Trend Pasar yang Timbul oleh Pair USD/JPY
Pasangan USD/JPY juga bisa menjadi penentu resiko pasar. Seperti yang dikatakan sebelumnya jika obligasi Treasury memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga. Korelasi terbalik di antara keduanya menunjukkan volatilitas kemampuan pasar untuk berubah dengan cepat ketika terjadi kepanikan. Jika panik dan takut mengenai pasar, maka obligasi Treasury akan naik, imbal hasil dan harga dolar AS menurun sehingga pasangan USD/JPY akan lebih bernilai.
Salah satu contohnya adalah ketika trader menjual mata uang dengan imbal hasil lebih rendah yang terjadi pada yen di bawah mitra dagang utamanya (Inggris, AS, Kanada, Swiss, Australia dan Selandia baru) sehingga trader dapat mencari instrumen suku bunga yang lebih tinggi dalam mata uang utama yang menjadi tujuan trading.
Carry trade menjadi sumber pendanaan utama bagi investor. Ketika trader menjual USD/JPY untuk dolar AS dan menggunakan dolar tersebut untuk mendapatkan instrumen dengan hasil yang lebih tinggi seperti obligasi Treasury, maka return yang diterima trader akan lebih tinggi.
Sebagai contoh, misalnya seorang trader menjual USD/JPY pada tingkat bunga 0,5% di Jepang lalu membeli obligasi Treasury dengan bunga 3% dan imbal hasil 5%. Hal ini bisa dianggap sebagai hasil positif dari carry trade karena memiliki tingkat resiko yang lebih rendah. Karena pasar saham AS dan USD/JPY memiliki hubungan terbalik, maka ketika saham naik, obligasi jatuh, imbal hasil meningkat dan USD/JPY sering dijual karena memiliki peluang return yang lebih tinggi.
Hal penting lain yang perlu diingat bahwa USD/JPY ditradingkan di Asia, mitra, saham dan korelasi dolar yang juga berlaku dalam obligasi pemerintah Jepang (JGB). Ketika harga JGB menurun dalam perdagangan Asia, USD/JPY juga menurun dan berarti imbal hasil obligasi dan pasar saham akan naik.
Partner Mayor Unik – Memantau Peluang USD/JPY
Trader short-term dan long-term mungkin menggunakan strategi yang berbeda ketika trading USD/JPY. Biasanya trader short-term akan memantau obligasi Treasury dalam jangka 2 tahun, sementara trader long-term akan mendapatkan manfaat dari obligasi dalam jangka 10 dan 30 tahun. Anda bisa mempelajari korelasi USD/JPY ke pasar saham dan obligasi dari indeks S&P agar terhindar dari kemungkinan perubahan korelasi.
Perubahan korelasi ini biasanya terjadi karena beberapa alasan seperti ketika AS memiliki lebih banyak hutang akibat penjualan obligasi Treasury dan menambahkan uang ke sistem. Harga obligasi dapat mencair dan memiliki efek yang berbeda-beda pada pasangan USD/JPY. Lalu, bagaimana jika AS membeli kembali obligasi Treasury dan menambahkan uang ke sistem? Apakah ini akan menjadi korelasi positif pasangan USD/JPY? Jawabannya tergantung pandangan ekonomi dan lingkungan resesi.
Ketika mengevaluasi hubungan antara USD/JPY, hukum ekonomi supply dan demand pada akhirnya akan berfungsi sebagai faktor penguat harga dan juga saling berkaitan dengan harga obligasi masing-masing negara. Salah satu cara trader melihat pasangan mata uang ini adalah dengan menggunakan carry trade. Carry trade ini biasanya dilihat pasar sebagai keadaan negatif untuk ekonomi Jepang akibat mata uang yang mengempis. Namun, jika Jepang kembali memulangkan yen, maka ini akan menjadi indikator positif USD/JPY.
Berani mencoba partner mayor unik yang satu ini?