Trading forex menjadi salah satu kegiatan yang memiliki resiko cukup besar. Tidak hanya trader pemula tapi trader profesional bahkan juga memiliki resiko yang sama. bedanya, resiko pada trader pemula dan trader profesional biasanya memiliki akhir yang berbeda. Perbedaan ending resiko dari keduanya tidak lain karena disebabkan oleh beberapa faktor seperti strategi dan teknik yang digunakan, rencana trading yang dimiliki hingga kemampuan dalam melakukan manajemen resiko dan modal. Manajemen resiko dalam trading forex sendiri merupakan rasio resiko yang anda ambil saat mengambil keputusan tentang seberapa besar modal dan volume transaksi yang dilibatkan.
Apa yang Harus Dilakukan dalam Manajemen Resiko?
Dalam trading forex, ada beberapa hal yang harus ada dalam kendali anda yaitu modal, tipe rekening, ukuran lot, frekuensi dan risk eksposure. Modal sendiri merupakan jumlah nominal uang yang anda investasikan dalam akun forex anda. Kemudian tipe rekening adalah jenis rekening yang anda buka (bisa standard, mikro, mini dll.).
Ukuran lot adalah jumlah lot yang ditransaksikan. Lalu frekuensi merupakan intensitas anda dalam melakukan trading. Risk eksposure adalah seberapa persen modal yang berani anda pertaruhkan dalam tiap transaksi. Kendali penuh anda terhadap hal-hal di atas akan membuat anda bisa mengukur dan meminimalisir resiko yang bisa kapan saja menghampiri anda.
Manajemen Risk Reward Ratio
Dalam trading forex, anda bisa saja cenderung mengarah ke perjudian jika anda tidak menggunakan analisis dan manajemen resiko yang benar. Salah satu cara terbaik dalam manajemen resiko adalah dengan menerapkan RRR atau Risk Reward Ratio. Di mana dalam hal ini anda membuat atau menentukan perbandingan antara resiko dengan hasil yang diharapkan. Rasio yang biasanya digunakan oleh trader adalah 1:3, 1:2 atau bahkan 1:1. Intinya penerapan RRR akan meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Menentukan Exit Plan
Penentuan posisi exit akan mempengaruhi profit atau kerugian yang akan anda peroleh. Selain menggunakan RRR, anda juga harus mampu memasang target secara mental. Ada 3 hal utama yang harus anda kuasai agar manajemen resiko berjalan dengan baik yaitu money, mind dan method. Jangan sekali-kali membiarkan ketakutan menguasai anda dan berakhir dengan perubahan stop loss. Kemudian jangan biarkan juga keserakahan menguasai anda dan membuat anda mengubah target profit. Selanjutnya aturlah trailing stop anda dengan benar.
Strategi dan Teknik Aman dalam Melakukan Trading Forex
Pada dasarnya ada 5 teknik yang bisa anda gunakan sebagai bentuk manajemen resiko dalam trading forex. Kita akan mengulas kelimaya beserta pengertiannya berikut ini:
-
Stop Loss
Stop loss merupakan teknik yang paling mudah dalam manajemen resiko, di mana resiko yang diambil hanya sebatas berapa poin yang telah ditentukan. Untuk menggunakan stop loss sendiri juga tidak sulit, anda hanya perlu memberikan stop order di bawah harga jika anda buy order atau di atas harga jika anda sell order. Jadi misalkan anda beli GBP/JYP 120.00 maka anda bisa meletakkan stop loss di 119.50, jadi jika harga turun drastis maka anda hanya menderita kerugian 50 poin saja.
-
Limit Order
Nah, limit order merupakan teknik di mana anda order posisi di harga yang telah anda tentukan sendiri. jadi misalkan anda menentukan harga untuk masuk posisi jual atau beli, kemudian harga tersebut tidak tercapai maka anda tidak akan mengalami kerugian dan pembebanan biaya. Perlu anda ketahui juga bahwa limit order berlaku sampai waktu penutupan pasar New York, pasar di hari Jum’at dan sampai limit dibatalkan.
-
Hedging atau Locking
Teknik selanjutnya adalah hedging atau locking, di mana teknik ini memiliki resiko mengingat anda harus menganalisa kapan waktu yang tepat untuk membuka hedging atau locking posisi tersebut. Biasanya trader yang benar-benar tidak ingin mengalami kerugian sama sekali cenderung memiliki teknik ini.
Selain itu, jika anda memakai teknik hedging atau locking, maka anda akan dibebankan biaya charge komisi dan bunga swap 2 kali. Untuk itu anda juga harus mempertimbangkan kebutuhan dana tambahan ini.
-
Switching
Sesuai dengan namanya yang berarti melakukan pergantian arah. Teknik ini akan membantu anda melakukan pergantian arah dengan cara menutup posisi (cut loss) yang sedang merugi karena harga bergerak berlawanan dengan prediksi anda. Selanjutnaya teknik ini akan membuka posisi baru mengikuti harga yang bergerak berlawanan tadi. Harapannya tentu keuntungan yang diperoleh di posisi kedua bisa lebih banyak dibandingkan dengan posisi pertama tadi.
-
Average
Nah, average sendiri merupakan teknik koleksi posisi. Jadi anda menambah posisi yang sama di harga yang berbeda-beda. Tujuannya tentu agar keuntungan yang diperoleh lebih besar pula. Namun sebelum memutuskan untuk menggunakan teknik ini, anda harus tahu bahwa teknik average membutuhkan modal yang besar.
Begitulah manajemen resiko dalam trading forex, di mana hal ini tetap harus anda lakukan tidak peduli posisi sedang untung ataupun rugi. Apakah anda siap menguji manajemen resiko yang anda miliki?