Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang keluar dari trading dengan posisi loss ataupun profit. Walaupun kita tidak bisa memungkiri jika keadaan pasar merupakan salah satu faktor penentu, namun money managemen ternyata memiliki peran penentu yang tak kalah pentingnya juga. Salah satu contoh kasusnya adalah ketika seseorang mengalami loss padahal sudah masuk pasar dengan strategi yang benar serta menghasilkan profit, namun tetap keluar dengan kondisi loss. Jika ini terjadi, maka trader sudah saatnya melihat dari money management yang digunakan.
Money management ini nantinya akan menjadi pengatur setiap transaksi yang anda lakukan. Dalam money management kita akan mengenal fitur take profit yang berguna untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang didapatkan setelah melakukan open posisi. Hal lainnya yang didapatkan dalam money management adalah menentukan berapa modal yang dibutuhkan dalam satu periode open posisi. Jadi ketika nantinya mengalami kerugian, akan dapat ditutupi dengan profit dari trading di hari lainnya. Tidak hanya modal dan profit yang perlu diatur, money management juga akan membantu trader menangani bagaimana jika terjadi loss dengan menggunakan fitur stop loss.
Stop Loss Plus
Stop loss merupakan cara trader untuk menjaga agar modal yang anda gunakan dalam sekali trading tidak habis dalam sekali open posisi. Stop loss digunakan trader untuk close posisi ketika pergerakan harga dianggap tidak sesuai dengan prediksi yang jika di teruskan maka akan berakibat pada kerugian. Stop loss ini merupakan hal yang tidak diinginkan oleh trader, karena jika stop loss sudah digunakan maka artinya trader diambang kekalahan. Hal ini membuat sebagian trader menganggap stop loss sebagai kejadian yang harus di hindari. Namun, pernahkah anda berfikir memanfaatkan moment stop loss ini untuk memperbesar provit trading anda?
Strategi ini tentunya patut dicoba. Sekarang bukan hal mustahil menggunakan stop loss sebagai strategi profit. Strategi ini di sebut dengan SL Plus (Stop Loss Plus). Cara kerja SL Plus dapat digunakan ketika sedang dalam posisi plus namun belum menyentuh take profit. Bsanya ini terjadi ketika trader sudah memasang stop loss karena melihat pergerakan harga mengarah pada kerugian. Namun kemudian, harga justru bergerak ke arah yang sesuai dengan prediksi awal trader sebelum pasang stop loss. Jika hal ini terjadi maka trader tinggal menggeser stop loss di atas open posisi buy atau menggeser ke arah open posisi sell yang telah dibuka sebelumnya.
Sepintas memang menyerupai trailing stop, namun lebih fleksibel dan bisa dilakukan secara manual. Trader yang ingin mengamankan posisi atau menggunakan level-level khusus seperti pivot, trend line dan fibonacci tentunya sangat diuntungkan dengan adanya SL Plus ini. Trader tinggal menarik stop loss jika selanjutnya harga sudah dianggap aman untuk provit sesuai prediksi, daripada harus menunggu kemungkinan harga tiba-iba berbalik akibat pasar yang tidak stabil.
Stop Loss Plus yang Bisa Digunakan oleh Trader
Berbeda dengan stop loss yang ditakuti oleh trader, Stop Loss Plus memiliki beberapa jenis yang bisa digunakan oleh trader yang tentunya akan memperbesar kemungkinan provit trader. Macam-macam Stop Loss Plus ini ditentukan berdasarkan posisi di gesernya stop loss oleh trader.
-
Stop Loss Plus digeser ketika kondisi profit
SL Plus bisa dianggap sebagai penyelamat dari pada rugi oleh para trader. Berapapun profit yang di peroleh maka SL Plus bisa dilakukan diatas open posisi buy atau di bawah ketika open posisi sell. Trader yang mengambil kesempatan ini biasanya karena mudah puas dan jika akhirnya bisa take profit maka akan dianggap sebagai bonus.
-
Stop Loss Plus digeser ketika mencapai suatu level
Trader yang biasa menggunakan SL Plus ini adalah trader yang memiliki keyakinan jika analisis harga (setelah stop loss) tidak akan berbalik. Jadi, ketika harga sampai pada level yang diperkirakan maka SL Plus baru di lakukan.
-
Stop Loss Plus digeser tanpa take profit
Trader yang menggunakan SL Plus ini biasanya memiliki keyakinan bahwa harga akan tetap trend jangka panjang tanpa tahu pasti sampai kapan harga akan meneruskan trendnya. Trader dalam kasus ini menggunakan SL Plus sebagai prosedur money management TANPA tidak mengambil keuntungan apapun.