Trading forex yang fluktuatif tentu tidak akan bergerak sesuai prediksi kita. Ada kalanya ketika membuka posisi ternyata kita merugi. Tetapi, dalam kondisi yang merugi ini kita bisa mengupayakan menjadi untung dengan melakukan switching. Secara harfiah kata ini berarti mengganti. Switching dalam trading forex merupakan strategi pergantian arah dengan menutup posisi yang sedang rugi lalu membuka posisi baru dengan arah berlawanan dari posisi yang telah ditutup. Harapannya keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari posisi pertama yang telah ditutup.
Misalnya, saat ini harga GBP/USD 1.550. Anda memprediksi akan naik menuju 1.560. Kemudian Anda membuka posisi buy. Selang beberapa waktu, ternyata turun; bergerak berlawanan dengan prediksi Anda. Setelah dianalisa lebih dalam ternyata GBP/USD semakin turun menuju angka 1.5450. Artinya, posisi buy anda rugi 50 poin. Agar tidak semakin merugi, Anda harus menutup posisi buy dan membuka posisi sell. Market bergerak ke arah bagus kini berada di angka 15372. Setelah merasa profitnya cukup, Anda disarankan menutup posisi sell dengan pofit 75 poin. Dari akumulasi kedua transaksi tersebut, Anda memperoleh profit sebesar 25 poin, yang diperoleh dari selisih antara 75 dan 50 poin.
Penerapan Strategi Switching
Anda lalu bertanya bagaimana caranya melakukan switching agar tidak salah membuka dan menutup posisi. Pertama, Anda harus menangkap momen dengan jeli. Jika harga tidak naik, sudah pasti turun. Begitu pun sebaliknya. Secara teori, saat trader bisa menangkap momen pembalikan harga dengan tepat dan cermat, dipastikan akan terus-menerus menemukan peluang trading. Kedua, dalam melakukan switching Anda bisa melakukannya dengan indikator teknikal: parabolic SAR (Stop and Reverse). Indikator ini merupakan salah satu indikator dalam analisis teknis yang diperkenalkan oleh J. Welles Wilder. Teknik ini merupakan ukuran yang dapat digunakan untuk membuat order penghentian kerugian berdasarkan gejala harga yang berada diantara rentang kurva parabolik selama gejala yang tampak amat kuat.
Ketiga, Anda perlu melakukan switching dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama. Hal ini dilakukan apabila Anda memprediksi keuntungan dari pembukaan posisi yang baru akan melebihi posisi pertama. Keempat, ada baiknya Anda melakukan switching saat tren besar mulai terbentuk. Untuk mengetahui munculnya tren besar, Anda harus memanfaatkan trendline (alat yang paling sederhana untuk mengenali arah tren), lalu memperhatikan scenario non-failure dan failure swing, serta mengenali reversal pattern. Atau pola pembalikan arah.
Sebagai trader, Anda harus yakin dengan prediksi posisi yang kedua. Jika Anda tidak yakin, maka sebaiknya Anda melakukan cut loss pada posisi pertama dan tidak perlu meneruskan dengan strategi switching. Kekeliruan dalam memprediksi dan ketidakyakinan Anda akan pembukaan posisi yang baru akan membuat Anda terombang-ambing dan akhirnya bisa memperoleh kerugian yang lebih besar. Mental dan keyakinan Anda diuji dalam teknik switching ini.
Dalam strategi switching, trader akan berulang kali membuka-tutup posisi trading pada pasangan mata uang, tetapi juga dengan mengganti-ganti arahnya. Misalnya, saat ini anda buy EUR/USD, kemudian setelah harga bergerak sesuai prediksi dan muncul sinyal retracement atau reversal, Anda sesegera mungkin close lalu ganti buka sell EUR/USD. Setelah itu, jika sudah mencapai target lagi, lalu close posisi dan buka buy EUR/USD. Begitu seterusnya yang Anda lakukan jika ingin menerapkan teknik switching ini.
Keuntungan dan Kerugian Strategi Switching
Teknik switching ini melatih kejelian trader dalam menangkap perubahan arah pergerakan harga. Selain itu mampu memaksa trader untuk mempraktekkan manajemen resiko yang baik, serta melatih kedisplinan trader dalam mengikuti aturan trading. Di sisi lain kelemahan switching adalah membutuhkan waktu yang banyak, tidak cocok bagi trader yang paruh waktu. Dengan mencuri-curi waktu di sela kesibukan pun tidak memungkinkan karena hasilnya tidak akan maksimal dan dapat memicu kerugian yang fatal. Kelemahan lain adalah, trader akan merasa terbebani terus-menerus, karena jika switching diterapkan pada frekuensi rendah maka akan sangat menyita energi. Jika Anda menggunakan strategi ini, ingatlah, beristirahat sewaktu-waktu termasuk salah satu cara menghindari kerugian.