Secara umum kekuatan level support dan resistance dapat dilihat berdasarkan reaksi terhadap kecenderungan harga pada suatu waktu tertentu. Apabila harga mengalami penurunan dan menembus suatu level tertentu pada waktu yang telah lewat, maka kemungkinan besar pada waktu berikutnya harga tetap akan mengalami penurunan dan gagal menembus level tersebut. Selain itu, pengamatan kekuatan level support dan resistance juga bisa anda lakukan dengan menggunakan bantuan indicator teknikal, dan apabila dikonfirmasi indicator tersebut akan semakin kuat.
-
Pengukuhan Kekuatan Level Support Dan Resistance Berdasarkan Indicator Teknikal
Sebagian dari anda mungkin sudah tahu apabila hampir semua indicator teknikal bisa digunakan untuk menentukan level support dan resistance. Akan tetapi, diantara berbagai indicator teknikal garis trend, moving average, Bollinger band merupakan tiga indicator yang mengindikasikan level support ketika garis atau nilai tukar indikator berada di bawah level harga pasar. Tak hanya itu, kondisi tersebut kemudian dianggap sebagai resistance jika kemudian berada diatas level harga pasar.
Setiap indicator teknikal tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. kali ini level Fibonacci retracement ternyata juga memiliki andil untuk menentukan level support pada arah uptrend dan level resistance pada arah downtrendnya. Sebaliknya, ketika level proyeksi Fibonacci yang sering pula disebut ekstensi menunjukkan level resistanci pada arah uptrend dan akan menunjukkan level support pada arah downtrendnya. Cukup mudah bukan.
Selanjutnya, anda bisa mencoba dengan menggunakan indikator pola candlestick serta pin bar pada setup price action. Kedua indikator ini biasanya akan menunjukkan level support atau resistance pada saat yang henting. Semakin banyak dan beragam jenis indikator yang mengkonfirmasi suatu level support atau resistance, maka semakin kuat pula level tersebut.
-
Identifikasi Perubahan Level Support Dan Resistance
Untuk dapat mengukuhkan level support dan resistanci pada posisi yang tepat, anda juga harus memperhatikan perubahan level ini secara berkala. Perubahan level juga merupakan suatu yang tidak bisa ditebak. Semua ini tergantung pada karakteristik pasar dan perilaku trader di seluruh dunia dalam melakukan trading. Meskipun begitu, dalam menentukan perubahan level support dan resistance terdapat aturan tak terlihat yang dipercaya dan diikuti oleh hampir semua trader. Aturan ini berlaku, baik untuk mengidentifikasi perubahan level support menjadi level resistance maupun sebaliknya.
- Garis horizontal pada level support akan berubah fungsi menajdi garis level resistance apabila berhasil ditembus (break), ataupun sebaliknya.
- Garis trend-up yang berfungsi sebagai garis support akan berubah fungsi menjadi garis resistance apabila level ini telah tertembus, dan sebaliknya.
- Garis moving average yang sebelumnya digunakan untuk menunjukkan batas level resistance akan berubah fungsi menjadi penunjuk level support apabila berhasil ditembus, dan sebaliknya.
- Level horizontal yang terdapat pada level Fibonacci retracement arah uptrend sebagai garis support akan berubah menjadi garis resistance apabila harga berhasil menembus support . Hal ini akan berlaku sebaliknya pada Fibonacci retracement arah downtrend.
- Terakhir, level harga bulat yang sebelumnya berperan sebagai level support juga akan berubah menjadi level resiatance yang signifikan apabila harga telah berhasil melewati level ini. Hal ini juga akan berlaku sebaliknya pada level resiatance harga bulat.
Terlepas dari apakah cara-cara diatas bisa berhasil mengukuhkan kekuatan level support dan resistance atau tidak, namun yang pasti anda akan melewati banyak hal untuk bisa mendapatkan pembelajarn baru dalam trading. Mungkin dengan begitu, anda bisa mengidentifikasi cara mana yang lebih ampuh dan aman untuk mengukuhkan kekuatan level support dan resistance.