teknik trading

Mengenal Teknik Harmonic Pattern Dalam Trading Forex

Penulis: Dwiya Freelancer (July 30, 2019 - 3:21 pm) Filed Under: Artikel, Teknik Trading Tagged With: harmonic pattern, pola harmonic, strategi trading, teknik harmonic pattern, teknik trading, trading forex

Di dalam trading banyak sekali teknik dan strategi yang bisa digunakan oleh trader, di mana salah satunya adalah Harmonic Pattern. Teknik ini bahkan bisa disebut sebagai teknik analisis teknikal tingkat tinggi karena sering digunakan oleh para trader profesional

Apa Itu Harmonic Pattern?

Ads Sponsor:

Harmonic pattern merupakan pola-pola geometrik yang ditarik di grafik harga aset pasar finansial dengan patokan angka fibonacci. Teknik trading dengan harmonic pattern ini digunakan untuk memprediksi pergerakan harga. Selain itu harmonic pattern juga bisa membantu dalam menentukan titik-titik pembalikan yang tepat untuk membuka dan menutup posisi. Teknik ini sangat populer dan sering digunakan oleh para trader forex dan CFD atau Contract for Difference.

Teknik ini juga bisa dilakukan di berbagai timeframe dan dianggap lebih akurat jika dibandingkan dengan penggunaan indikator teknikal pada umumnya. Strategi trading dengan harmonic pattern ini penerapannya berdasarkan premise yaitu pola-pola harga atau price pattern yang pernah terbentuk pada histori harga akan selalu mengalami pengulangan. Metodologi ini asalnya dari golden ration yaitu 0.618 atau 1.618 dan turunannya yaitu 0.382 dan 3.618

Golden ration sendiri bisa ditemukan di hampir semua struktur fenomena alam, mahakarya arsitek dan seni. Hal ini diketahui karena level-level fibonacci yang diambil dari pengembangan Golden Ration ternyata dapat menjelaskan jejak pergerakan harga pada aset finansial termasuk forex. Intinya teknik trading harmonic patter ini lahir karena konsep ini

Strategi trading harmonic pattern dikembangkan oleh Scott Carney melalui bukunya yang berjudul “Harmonic Trading”. Meski begitu pola-pola harga yang saat ini disebut sebagai Harmonic Pattern sebenarnya sudah dibahas terlebih dahulu oleh HM Gartley dalam buku yang berjudul “Profits in the Stick Market”. Topik ini juga pernah dibahas oleh Larry Pesavento dalam bukunya yang berjudul “Fibonacci Ratio With Pattern Recognition. Bahkan strategi trading ini juga pernah dibahas oleh sejumlah pakar trading yang lainnya.

Cara Menarik Harmonic Pattern

Sebelum menerapkan ke dalam trading, tentu Anda harus tahu bagaimana cara menarik harmonic pattern yang benar. Simak langkah-langkahnya berikut ini ya..

Pertama-tama bukalah platform trading yang Anda gunakan.
Pilih salah satu grafik dari pasangan mata uang yang anda inginkan.
Atur timeframe trading anda pada timeframe H4 atau D1. Namun anda juga bisa melakukannya di timeframe lainnya sesuai dengan keinginannya. Meski begitu, kebanyakan trader biasanya akan menggunakan salah satu dari time frame H4 atau D1 tersebut, jadi akan lebih baik juga bagi anda apabila mau menggunakan kedua timeframe itu saja, daripada harus mencoba time frame yang lainnya dan belum tentu hasilnya.
Amati chart trading anda dengan seksama. Di situ anda bisa menentukan apakah ada potensi terbentuknya harmonic pattern tertentu atau tidak. Apabila ada maka gambarlah fibanocci retracement dengan swing dari titik satu ke titik yang lainnya.

Berdasarkan polanya, Harmonic Pattern sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu Gartley pattern, Butterfly pattern, Bat pattern, Cyper pattern, Shark pattern dan Crab pattern.

Kenapa Trader Suka Menggunakan Teknik Ini?

Alasan kenapa banyak sekali trader menyukai teknik ini karena kemampuan luar biasanya dalam mengidentifikasi titik-titik pembalikan harga atau reversal. Selain itu teknik ini juga memiliki kemampuan yang sangat handal dalam memprediksi berapa lama suatu tren akan berlangsung. Meski begitu bukan berarti teknik ini tidak memiliki kelemahan. Teknik trading harmonic pattern menuntut adanya ketepatan dan ketelitian. Jadi apabila anda membuat sedikit saja kesalahan, maka akibat yang akan ditimbulkan bisa sangat fatal untuk posisi trading anda.

Tujuan dari ketepatan dan ketelitian yang dituntut oleh teknik Harmonik pattern sendiri adalah untuk bisa menelaah pergerakan harga yang sudah membentuk pola tertentu tetapi belum mencapai level fibonacci yang disyaratkan.

Apabila hal tersebut terjadi, maka pola yang akan muncul belum tentu bisa disebut sebagai harmonic pattern. Bahkan pola tersebut bisa menjadikan anda salah sasaran. Berikut ini adalah hal yang harus dipenuhi dalam menggunakan teknik Harmonic Pattern:

Pemahaman yang cukup mengenai konsep dari timeframe yang ada dalam bertrading
Memiliki money management yang kuat, matang dan sudah teruji secara nyata hasilnya.
Memiliki ketelitian dan kesabaran dalam menunggu pembentukan dari harmonic pattern, karena pembentukan polanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Memiliki pengetahuan yang cukup dan mumpuni mengenai Fibanocci
Adanya platform trading yang nyaman untuk digunakan trader dalam mengambarkan banyak fibo retracement dan extension secara bersamaan.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..

Berkenalan dengan Teknik Trading Forex 7MA

Penulis: Dwiya Freelancer (July 31, 2019 - 3:02 pm) Filed Under: Artikel, Teknik Trading Tagged With: moving average, strategi trading, teknik trading, teknik trading 7MA, teknik trading forex 7MA, trading forex

Dalam trading forex, terdapat banyak sekali jenis indikator yang dapat dijadikan sebagai pilihan untuk trading. Meski begitu, tidak semua indikator sering digunakan oleh trader. Hal ini karena kadang-kadang terdapat indikator yang agak sulit untuk dipahami dan digunakan dalam trading. Salah satu contoh dari indikator yang bisa dibilang cukup mudah untuk digunakan adalah indikator Moving Average. Indikator Moving Average ini merupakan indikator yang paling populer di antara semua indikator yang pernah ada.

Ads Sponsor:

Moving Average sendiri biasanya digunakan oleh para trader untuk mengukur tren dari sebuah pergerakan harga forex secara umum dalam rentang waktu tertentu. Selain itu Moving Average ini juga bisa digunakan sebagai sebuah support dan resistance yang biasa dinamakan dengan dynamic support and resistance. Dinamakan seperti itu karena pergerakannya yang sesuai dengan harga yang sedang terjadi saat itu. Ketika sebuah grafik sedang dalam kondisi uptrend, maka Moving Average sedang berfungsi sebagai support, sebaliknya jika saat itu dalam posisi downtrend Moving Average sedang beralih fungsi menjadi resistance.

Teknik Trading Forex 7MA

Apabila anda sudah mengetahui tentang dasar dari indikator Moving Average, maka selanjutnya kita akan membahas tentang teknik trading Forex 7MA. Ini adalah sebuah teknik sederhana dengan menggunakan 7 indikator MA sebagai indikator utamanya, baik untuk melihat trend ataupun untuk melakukan eksekusi harga. Untuk menggunakan teknik trading forex 7MA ini, pertama-tama anda dapat mengatur 5 MA utama dengan menggunakan metode smoothed dan apply to close, di mana 5 MA ini akan menggunakan periode 8, 24, 72, 200, 480 dan 2 MA tambahan yang menggunakan metode exponensial sebagai minor SR nya dengan memakai periode 24 dan 72.

Teknik trading 7MA ini sendiri bisa dibilang cukup mudah, karena anda hanya perlu menggunakan MA periode 8 sebagai kunci utamanya. Teknik trading yang satu ini akan lebih maksimal jika digunakan trading pada market Eropa dan Amerika. Sebagai tambahan, anda juga bisa memanfaatkan indikator Bollinger Bands dengan periode 72 dan deviasi 2 untuk melihat tingkat break maupun reject nya dengan lebih jelas.

Cara Open Posisi Trading dengan Teknik Trading 7MA

Setelah tahu tentang dasar-dasarnya, sekarang kita akan mencoba cara open posisi menggunakan teknik ini. Simak langkah-langkahnya berikut:

Lakukan open buy apabila Moving Average periode 8 sudah mulai mengarah kearah atas dan usahakanlah untuk open posisi di posisi yang sangat dekat garis Moving Average.
Untuk masalah target take profitnya anda dapat menggunakan band yang paling atas dari Bollinger bands pada periode 72 yang merupakan batas dari level break atau reject.
Sejauh-jauhnya jarak antara chart dari Moving Average, maka sudah pasti akan ditarik kembali ke garis Moving Average yang biasa disebut dengan balancing.

Zona Profit dari Teknik Trading Forex 7MA

Untuk bisa memprediksi ke mana arah harga akan bergerak dengan akurat, merupakan hal yang paling sulit dalam trading forex. Namun anehnya dalam forex sendiri sebenarnya hanya ada dua posisi saja yaitu BUY dan SELL. Pergerakan candlepun kadang-kadang akan menipu dan mengecoh trader yang membuat sebagian trader akan sedikit terpengaruh dalam mengambil keputusan. Untuk membantu Anda mengambil keputusan yang tepat saat menggunakan teknik ini, maka akan diulas mengenai Zona profit dalam teknik trading 7MA.

Zona Profit Buy

Misalnya, chart ada di time frame H1 biasanya akan jelas terlihat jika ada reaksi candle pada Moving Average. Lalu biasanya akan terjadi bullish dengan batas resistance yang selanjutnya dapat anda gunakan sebagai Take Profit pada area resistance Moving Average. Hal tersebut biasanya akan didukung dengan terbukanya dari suatu ekor bull yang tidak terhalang oleh ekor atau pun badan candle yang selanjutnya. Dengan begitu artinya akan terbuka kesempatan yang sangat besar harga yang sama akan terulang lagi.

Zona Profit Sell

Misalnya, chart anda di time frame H1. Biasanya akan terlihat dengan jelas jika terdapat reaksi candle bearish pada sebuah Moving Average. Lalu selanjutnya yang terjadi adalah bearish dengan batas support tersebut dapat digunakan sebagai Take Profit pada area support.

Dengan mengetahui dan memahami mengenai zona profit buy dan sell tersebut, akan sangat membantu anda dalam memahami lebih jauh lagi tentang teknik trading 7MA dan bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari teknik ini tentunya.

Yuk Kenalan dengan Pola Candlestick Piercing Line

Penulis: Dwiya Freelancer (March 9, 2019 - 3:08 pm) Filed Under: Artikel, Teknik Trading, Tips Trading Tagged With: candlestick, pola candlestick, pola candlestick piercing line, pola piercing line, teknik trading, trading forex

Candlestick adalah suatu teknik yang berfungsi untuk memetakan dan membaca pergerakan harga. Teknik ini termasuk dalam kelompok analisis teknikal dan merupakan teknik tertua yang pernah diciptakan. Candlestick sendiri merupakan komponen dari analisis teknikal yang termasuk paling sering digunakan oleh para trader karena memiliki visual yang sangat menarik.

Selain itu, candlestick juga dianggap bisa memberikan sinyal untuk mengambil keputusan selanjutnya di dalam trading. Candlestick sendiri banyak sekali memiliki pola-pola. Misalnya seperti hanging man dan doji dalam candlestick single atau engulfing sebagai candlestick double dan morning star yang termasuk ke dalam kelompok candlestic triple. Namun selain pola-pola di atas, tentunya anda juga pernah mendengar tentang pola lain seperti pola candlestick piercing line.

Pola Candlestick Piercing Line

Ads Sponsor:

Piercing line merupakan salah satu pola dari candlestick yang dibentuk dari dua candle, pola ini disebut juga dengan double candle. Candle pertama biasanya adalah candle bearish yang selanjutnya akan disusul oleh candle Bullish. Pola candlestick piercing line, bisa juga disebut sebagai suatu pola yang menunjukan terjadinya reversal yang bisa anda jadikan sebagai pertimbangan sebelum melakukan open posisi.

Pola pierching line ini terbentuk ketika terjadi downtrend karena banyaknya seller yang mendominasi pasar dengan melakukan transaksi jual. Akibatnya selama trend tersebut banyak sekali ditemukan candlestick dengan warna merah atau bearish. Saat sesi berikutnya kemudian terjadi gap turun karena harga dibuka sedikit di bawah penutupan harga yang kemarin.

Namun setelah sesi perdagangan dibuka, ternyata banyak sekali buyer yang mendominasi pasar. Akibatnya harga akan bergerak naik secara perlahan. Sampai akhir dari sesi penutupan pasar harga bisa didorong ke atas meski belum bisa ditutup di atas harga pembukaan hari sebelumnya. Kondisi inilah yang mendasari pembentukan dari pola candlestick piercing line.

Syarat Candle Penyusun Pola Piercing Line

Untuk proses terbentuknya pola candlestick ini sendiri ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh dua candle penyusun seperti:

Candle penyusun pola harus candle bearish kemudian diikuti dengan bullish, tidak boleh terbalik atau jenis candlenya sama. Hal ini karena pola piercing line terbentuk dengan diawali keadaan downtrend yang kemudian muncul satu buah candle bullish sebagai penanda awal terjadinya reversal.
Level open dari candle yang kedua harus memiliki gap dengan level open di candle pertama. Maksudnya nilai dari open antara candle yang kedua dan candle yang pertama harus memiliki selisih seperti selisih 50 pips, dengan begitu akan terjadi gap.
Panjang body candle yang kedua, haruslah bisa masuk setidaknya setengah dari body candle yang pertama. Apabila salah satu dari candle tersebut tidak memenuhi syarat, maka pola yang terbentuk tersebut tak akan bisa disebut sebagai pola piercing line

Tips Menggunakan Pola Piercing Line dalam Eksekusi Buy

Apabila anda menemukan pola candlestick pierching line, anda bisa menerapkannya untuk mengambil posisi buy. Saat itu juga pastikan anda langsung melakukan buy. Namun selain itu, anda juga bisa menggunakan pending order dengan buy limit atau buy stop. Apabila anda menggunakan bantuan pending order, anda tidak perlu lagi berada di depan layar komputer secara terus menerus. Untuk melakukan eksekusi buy secara langsung, ada beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk bahan pertimbangan seperti:

Pastikan kemunculan pola pierching line berada pada akhir downtrend atau lembah paling bawah. Untuk mengetahui keberadaan trend apakah benar-benar akan berakhir, anda bisa memanfaatkan indikator momentum seperti menggunakan Moving Average Convergen Divergen (MACD). Selain MACD anda juga bisa menggunakan indikator RSI atau Relatif Strength Index untuk mengetahui kondisi oversold atau jenuh jual yang terjadi di pasar.
Kondisi oversold ini, terjadi karena adanya penurunan harga sampai di level tertentu. Akibatnya trader akan terus berusaha melakukan aksi buy untuk bisa menaikan harga pada saat itu juga. Apabila indikator RSI atau MACD sudah menunjukan momentum jual jenuh atau oversold, lalu muncul candle yang berpola pierching line, anda bisa bersiap-siap untuk melakkan open posisi buy.

Tunggu sampai candle bullish berikutnya muncul (candle ketiga) dengan high yang bisa melebihi candle yang pertama. Pastikan anda tidak lupa untuk mengatur take profit dan stop loss sesuai dengan rencana trading yang telah anda buat.

Selamat mencoba..

Yuk Ketahui Indikator Populer untuk Scalping

Penulis: Dwiya Freelancer (January 28, 2019 - 8:50 pm) Filed Under: Artikel, Teknik Trading, Tips Trading Tagged With: scalper, scalping, strategi forex, teknik trading, trading forex

Teknik scalping adalah teknik dalam mendapatkan profit dari pergerakan harga yang kecil dan selalu terjadi sepanjang hari. Meski tidak langsung bisa mendapatkan profit dalam jumlah yang besar, namun jika dilakukan berkali-kali tentu saja profitnya akan menjadi besar. Namun untuk menggunakan teknik ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena anda harus sangat hati-hati jika menggunakan teknik scalping, mengingat tingkat resiko yang sangat tinggi.

Ads Sponsor:

Tak hanya membutuhkan pengalaman namun teknik ini juga membutuhkan ketangkasan dalam membuka dan menutup posisi secara cepat. Selain itu dalam menggunakan teknik scalping, anda juga dituntut memiliki sistem trading yang bisa diandalkan. Misalnya seperti menggunakan indikator-indikator yang tepat dalam scalping. Nah, berikut ini adalah indikator yang sering digunakan dan populer untuk scalping di kalangan para trader:

Indikator Populer untuk Scalping – Parabolic SAR

Indikator parabolic SAR (Stop and Reverse) bisa dibilang sangat populer di kalangan para trader scalper. Parabolic SAR adalah indikator yang mudah digunakan, karena trader bisa lebih leluasa dalam mendapatkan keuntungan dengan menggunakan indikator ini. Indikator ini merupakan indikator teknikal yang bisa dijadikan penanda tempat berhenti dan berbaliknya arah market.

Parabolic SAR sangat cocok untuk scalping karena bisa digunakan dalam sesi pasar manapun. Bahkan anda tetap bisa trading dengan indikator ini meski pasar sedang sideaway maupun sedang trending. Parabolic SAR juga bisa digunakan untuk open posisi dalam strategi trading scalping. Namun, jika menggunakan indikator ini pastikan anda tidak open posisi minimal 15 menit ketika news high akan segera dirilis.

Indikator Populer untuk Scalping – Moving Average

Moving average merupakan indikator paling simple yang pernah ada di platform trading. Tak heran jika banyak sekali trader yang menjadikan indikator ini sebagai indikator favorit termasuk para scalper. Bahkan bagi pemula indikator ini sangat mudah untuk digunakan dan ditempatkan.

Anda hanya perlu memilih timeframe untuk trading, menaruh kombinasi beberapa garis moving average, mengujinya dan mengoperasikannya. Indikator moving average ini, bisa digunakan untuk mengidentifikasi trend yang kuat untuk buy mapun sell, sekaligus memperkirakan kapan tren akan berbalik arah. Meski begitu dalam menggunakan indikator ini untuk scalping, anda tetap harus hati-hati. Hal ini karena, moving average memberikan banyak sekali fake signal sehingga ada baiknya jika anda selalu siap untuk exit kalau harga bergerak ke arah yang salah.

Indikator Populer untuk Scalping – Bollinger Bands

Di kalangan para scalper, indikator Bollinger Band juga merupakan salah satu indikator yang cukup populer. Untuk diaplikasikan dengan teknik scalping, indikator ini termasuk indikator yang cukup simple. Anda hanya perlu menerapkan indikator ini dengan periode 12 dan Deviation atau devaul 2 pada timeframe 5 menitan lalu jalankan.

Apabila harga sudah menyentuh lower band, anda bisa melakukan buy, sebaliknya apabila harga menyentuh upper band maka pilihlah sell. Untuk memasang celah take profit dan stop loss lakukan tipis-tipis saja antara SL:TP = 10:5 pips.

Sayangnya, moving average hanya bekerja di pasar yang ranging atau sideaway. Jadi tidak dianjurkan untuk digunakan di harga yang sedang trending karena bisa mendatangkan petaka. Selain itu, indikator ini juga seringkali gagal dalam mendeteksi penembusan salah satu band. Untuk itulah, pastikan anda teliti dan jeli jika mengunakan indikator ini untuk scalping.

Indikator Populer untuk Scalping – Stochastic

Penggunaan indikator ini dalam scalping bisa dibilang sedikit berbeda dari indikator lain seperti moving average atau bollinger bands. Kebanyakan trader tidak menggunakan indikator ini sebagai indikator tunggal, namun stochastic lebih berfungsi sebagai indikator pelengkap dalam satu sistem. Indikator ini biasanya dikombinasikan dengan indikator lainnya seperti moving average dan lainnya

Indikator Populer untuk Scalping – Indikator CCI

Selanjutnya ada indikator CCI atau Comodity Channel Index. Indikator yang satu ini juga sering sekali digunakan dalam teknik scalping untuk menentukan kapan entry posisi yang tepat. Selain itu, indikator CCI juga bisa digunakan untuk menentukan arah trend. Mengetahui arah tren adalah yang paling penting dalam trading dengan time frame yang rendah. Indikator ini lebih efektif jika digunakan untuk scalping di tkmeframe 15 menitan.

Teknik Manajemen Keuntungan dan Kerugian Pada Forex, Sudahkah Anda Menerapkannya?

Penulis: Wahyu Utama (September 18, 2018 - 12:18 pm) Filed Under: Forex Pemula, Pengetahuan Tagged With: mata uang, strategi trading forex, teknik trading

Manajemen resiko kerugian atau sering disebut dengan istilah Risk Management merupakan hal terpenting yang perlu Anda ketahui dalam dunia trading forex. Hal ini perlu Anda pahami dengan baik, karena trading forex merupakan aktivitas dengan resiko yang sangat tinggi.

Hal yang luput menjadi perhatian adalah banyak sekali trader yang terburu-buru untuk terjun langsung melakukan trading di pasar forex, tanpa memperhitungkan resiko yang akan didapatkan.

Ads Sponsor:

Manajemen resiko perlu Anda lakukan untuk melindungi diri dari kerugian dan membuat Anda bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Forex yang Anda lakukan merupakan suatu permainan probabilitas yang artinya Anda harus menggunakan setiap faktor dengan sebaik-baiknya agar bisa memperbesar kemungkinan menang dan berhasil.

Perhatikan Faktor Modal Saat Anda Melakukan Trading di Forex

Saat Anda akan melakukan trading di pasar forex, agar bisa menghasilkan untung, Anda membutuhkan modal keuangan. Jika Anda memiliki modal yang terbatas, maka hal ini akan sangat berbahaya dan membuat Anda bisa mengalami kerugian karena ketidakmampuan untuk bertahan menghadapi gejolak aktivitas di pasar.

Apabila Anda belum mampu untuk membuka akun dengan jumlah modal yang cukup besar, sebaiknya Anda bersabar dan kumpulkan uang terlebih dahulu sembari mempelajari trading forex sampai benar-benar siap secara finansial.

Memahami Drawdown dan Kekalahan Beruntun

Misalnya saja Anda memiliki modal sebesar USD 1.000 dan mengalami kerugian sebesar USD 500. Hal ini artinya Anda telah kehilangan uang sebesar 50%. Dalam dunia trading forex, hal ini dikenal dengan istilah drawdown. Drawdown merupakan kondisi dimana modal yang Anda miliki berkurang akibat mengalami kekalahan beruntun dan nilainya biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase.

Saat Anda terjun dan melakukan trading di pasar forex, maka Anda harus memiliki keunggulan dalam menghadapi pasar. Agar bisa menang menghadapi kondisi pasar, Anda perlu menggunakan sistem trading yang handal.

Sistem trading yang handal dan unggul biasanya memiliki persentase 70% yang artinya dalam setiap 100 transaksi yang dilakukan, Anda mendapatkan kemenangan 70 kali. Sebelum mendapatkan kemenangan sebanyak 70 kali, bisa jadi Anda akan menghadapi kekalahan sampai 30 kali secara berturut-turut. Hal yang menjadi kekhawatiran adalah apakah modal yang Anda miliki masih cukup untuk terus melakukan trading apabila sudah mengalami kekalahan beruntun.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, sebaiknya Anda menerapkan manajemen resiko yang benar agar saat mengalami kekalahan beruntun, Anda tetap memiliki modal yang cukup untuk bisa bertahan.

Hal yang penting untuk diperhatikan selanjutnya adalah semakin besar kekalahan yang dialami, maka akan semakin sulit juga untuk mengembalikan modal yang Anda miliki. Dengan demikian, Anda perlu berhati-hati dalam menerapkan manajemen keuangan.

Berhubungan dengan resiko yang ada di atas, maka diperlukan kiat-kiat khusus agar Anda bisa memperkecil resiko kerugian yang bisa terjadi. Jika memungkinkan, Anda harus membalikkan posisi menjadi positif dan akhirnya bisa mendapatkan keuntungan.

Pada penjelasan selanjutnya, kami akan mencoba untuk menjelaskan kepada Anda semua tentang 2 teknik sederhana yang diperlukan untuk mengurangi resiko kerugian atas trading forex yang dilakukan.

Cara Mengurangi Resiko Kerugian Pada Trading Forex

1.Cut Loss

Teknik yang pertama adalah Cut Loss yang mengharuskan Anda untuk menutup posisi yang bergerak berlawanan dengan harga pasar. Teknik ini bermanfaat untuk membatasi kerugian yang sedang dialami, sehingga Anda tidak perlu menderita kerugian yang lebih besar lagi di masa depan.

2.Switching

Teknik ini hampir sama dengan Cut Loss yang kami sampaikan sebelumnya. Hal yang menjadi perbedaan adalah saat Anda menutup posisi yang merugi, Anda membuka posisi baru yang bergerak ke awarh yang sama dengan pergerakan pasar.

Sebenarnya masih ada beberapa teknik untuk mencegah kerugian yang bisa Anda terapkan, namun pada penjelasan kali ini kami hanya memaparkan tentang 2 teknik sederhana yang bisa dilakukan. 2 teknik di atas sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan oleh para trader pemula.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah 2 teknik yang ada di atas tidak bisa memastikan Anda untuk tidak menderita kerugian atau loss. Anda juga harus memiliki kemampuan untuk menganalisa pergerakan harga di pasar. Sebab, manajemen resiko yang dilakukan tidak akan pernah menjadi efektif, jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk menganalisa harga dengan benar dan akurat.

Dengan demikian, memiliki kemampuan analisa merupakan suatu keharusan agar Anda bisa memulai aktivitas trading dan menghasilkan keuntungan.

Kesimpulan

Trading forex merupakan sesuatu aktivitas dengan resiko yang sangat tinggi dan membutuhkan keahlian untuk mengelola keuangan dengan baik dan cermat. Tanpa kemampuan untuk mengelola kerugian dan keuangan, maka modal yang Anda miliki akan menguap dan tidak akan memberikan apapun kepada Anda.

Teknik manajemen resiko dan kerugian yang kami sampaikan di atas diharapkan bisa membantu Anda agar bisa mendapatkan keuntungan pada trading yang sedang dilakukan. Jangan lupa untuk mengelola resiko kerugian dengan menerapkan teknik sederhana yang kami sampaikan di atas.

Hal yang tidak kalah penting adalah jadilah orang yang mampu menganalisa pergerakan harga dengan baik dan tepat. Sebab, hal inilah yang akan sangat menentukan keberhasilan Anda untuk mendapatkan untung atau rugi di pasar forex.

Demikianlah penjelasan yang bisa kami sampaikan berkaitan tentang teknik dan tips manajemen resiko kerugian dan keuntungan. Semoga bisa memberikan banyak manfaat dan inspirasi kepada Anda semua yang telah membacanya.

Jika masih ada pertanyaan berkaitan dengan topik manajemen untung dan resiko kerugian di atas, silahkan bertanya kepada kami melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Kami akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang masuk.

Teknik Bisnis Valas yang Menguntungkan Untuk Pemula Sampai Mahir

Penulis: Dwiya Freelancer (August 10, 2018 - 11:41 am) Filed Under: Artikel Tagged With: teknik bisnis valas, teknik trading, trading forex

Saat ini trading forex masih menjadi salah satu ladang penghasilan bagi banyak orang. Selain faktor kemudahan dalam proses belajar, modal yang bisa disesuaikan dengan kemampuan setiap orang membuat trading forex terus-terusan dilirik sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan keuntungan atau mengembangkan uang. Anda tertarik bergabung dengan trader lain di dunia valas untuk mencoba peruntungan? Berikut ini ada beberapa teknik bisnis valas yang bisa anda aplikasikan dalam trading forex:

Teknik Bisnis Valas – Trading Otomatis

Nah, salah satu teknik bisnis valas sederhana yang bisa anda coba adalah teknik trading otomatis. Teknik yang satu ini keseluruhan aktivitasnya dilakukan oleh robot atau komputer. Jadi anda sebagai trader hanya perlu memantau perkembangannya secara berkala. Teknik trading yang satu ini cocok sekali untuk anda yang memiliki kesibukan atau pekerjaan utama lain di mana anda tidak bisa sepenuhnya berada di depan komputer 24 jam.

Teknik Bisnis Valas – Trading Jangka Panjang

Ads Sponsor:

Salah satu teknik trading yang cukup aman dan disarankan khususnya bagi anda yang bukan trader pemula adalah trading jangka panjang. Teknik yang satu ini mengharuskan anda melihat trading forex dalam gambaran besar, di mana gambaran besar ini memperhitungkan semua informasi yang berkaitan dengan pasangan mata uang. Suku bunga, analisa fundamental, analisa teknikal dan chart mingguan adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam menjalankan teknik ini.

Teknik Bisnis Valas – Hedging

Hedging adalah suatu teknik atau strategi trading yang berfungsi untuk melindungi dana anda dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Teknik ini biasa disebut dengan istilah locking dan dilakukan saat posisi yang anda buka mengalami kerugian. Hedging dilakukan agar kerugian yang anda alami tidak membesar. Jadi misalkan anda melakukan hedging, maka anda akan membuka dua posisi yang berlawanan sehingga saat harga naik atau turun, nilai floatingnya tetap.

Teknik Bisnis Valas – Scalping

Teknik ini merupakan teknik trading forex yang dilakukan untuk mendapatkan profit yang sedikit namun dilakukan secara berulang-ulang. Beberapa orang menyebut teknik ini sebagai trading jangka pendek, karena trader yang menggunakan teknik scalping akan keluar masuk pasar dengan sangat cepat. Biasanya teknik ini digunakan saat pasar dalam kondisi sepi karena pasar sedang stabil. Beberapa kelebihan teknik ini adalah tidak adanya aturan waktu khusus dan tidak terikat.

Teknik Bisnis Valas – Martingale

Teknik ini memanfaatkan lipatan volume dalam trading forex. Martingale banyak digunakan trader profesional yang berani merogoh modal yang besar karena dalam teknik ini, trader mendapatkan profit sekaligus menutup total kerugian dari transaksi sebelumnya melalui penggandaan modal. Ketika akan menggunakan teknik ini, maka anda harus menghitung terlebih dahulu ketahanan modal yang anda miliki. Hal ini agar anda bisa memaksimalkan profit sebelum transaksi berakhir.

Teknik Bisnis Valas – Moving Average

Moving Average sendiri termasuk dalam indikator teknikal dan ini bisa membantu anda mengenali potensi pergerakan harga. MA bisa mempermudah anda dalam mengenali trend dan arah pergerakan harga secara umum. Teknik yang satu ini terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu Simple Moving Average dan Exponential Moving Average. Dalam menjalankan teknik ini, anda harus ingat bahwa jika harga secara umum bergerak di atas Moving Average, maka tren yang sedang berlangsung adalah uptrend. Sebaliknya, jika harga bergerak di bawah Moving Average, maka tren yang berlangsung adalah downtrend. Saat uptrend, maka strategi terbaik adalah buy dan saat downtrend sebaiknya anda melakukan sell. Mudah bukan?

Teknik Bisnis Valas – News Straddling

Teknik yang satu ini merupakan teknik yang berpatokan dengan berita forex yang berdampak tinggi. Teknik ini fokus untuk mencari peluang proft dari pergerakan besar setelah berita dirilis. Beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika menggunakan teknik ini adalah fokus pada pasangan mayor, gunakan time frame intraday, tentukan support dan resistance yang membentuk channel harga, hingga lakukan entry hanya pada level yang diinginkan.

Teknik Bisnis Valas – Overbought dan Oversold

Overbought dan oversold menjadi dua strategi yang masuk dalam trading jangka pendek. Anda harus ingat bahwa dalam suatu tren harga, pergerakannya tidak mungkin akan lurus terus. Anda bisa menggunakan overbought dan oversold untuk memanfaatkan ayunan harga atau koreksi harga dalam tren yang sedang berlangsung.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda semua..

Mengenal Teknik Harmonic Pattern Dalam Trading Forex

Apa Itu Harmonic Pattern?

Cara Menarik Harmonic Pattern

Kenapa Trader Suka Menggunakan Teknik Ini?

Berkenalan dengan Teknik Trading Forex 7MA

Teknik Trading Forex 7MA

Cara Open Posisi Trading dengan Teknik Trading 7MA