Hampir 30 tahun yang lalu, pasar forex dicirikan oleh perdagangan yang dilakukan melalui telepon, investor institusi, informasi raw harga yang menghasilkan perbedaan antara trading interdealer dan trading dealer-customer akibat konsentrasi pasar yang rendah. Semakin hari, perkembangan teknologi terus meningkat dan tentunya ikut berdampak pada pasar valas. Kemajuan teknologi mengubah pasar forex. Teknologi membuat trading dapat dilakukan dengan cepat melalui komputer, memungkinkan trader individual untuk memasuki pasar, mendapatkan transparansi harga real-time dan meminimalisir perbedaan antara dealer dan pelanggan.
Perubahan signifikan lainnya terletak pada pengenalan trading algoritmik yang mungkin akan mengarah pada peningkatan fungsi perdagangan valas, sekaligus menimbulkan resiko. Keuntungan dari trading algoritmik telah membawa perdagangan mata uang dengan melibatkan dasar-dasar pasar forex dan trading algoritmik sekaligus menunjukkan beberapa resiko yang mengikutinya.
Dasar-Dasar Pasar Forex
Dalam pasar forex, terdapat pasangan mata uang yang diperdagangkan dalam berbagai volume sesuai dengan harga kuotasi. Base currency akan dihargai dalam bentuk quote currency. Forex merupakan pasar paling likuid dan terbesar dengan perdagangan selama 24 jam sehari dan lima hari seminggu. Volume perdagangan global rata-rata harian forex mencapai sekitar $ 3 triliun per 2017. Bagian terbesar dari perdagangan ini dilakukan dalam dolar AS, Euro dan yen Jepang yang melibatkan beberapa pemain seperti bank swasta, bank sentral, perusahaan, perusahaan keuangan, trader individu serta trader institusi besar seperti dana pensiun.
Alasan utama keberadaan pasar forex ialah keperluan seseorang untuk memperdagangkan mata uang agar dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa asing meskipun penuh dengan perdagangan spekulatif. Aktivitas di pasar valas mempengaruhi nilai tukar riil, output, pekerjaan, inflasi dan aliran modal dari negara tertentu. Inilah mengapa semua pihak baik pembuat kebijakan, publik maupun media semuanya memiliki kepentingan di pasar forex.
Dasar-Dasar Trading Algoritmik Forex
Algoritma pada dasarnya merupakan seperangkat aturan spesifik yang dirancang untuk menyelesaikan tugas yang telah ditentukan. Dalam pasar forex, komputer akan menjalankan algoritma yang ditentukan trader. Aturan ini mencakup waktu, harga atau kuantitas yang akan menentukan jalannya trading. Ada empat dasar trading algoritmik forex:
- Statistical – mengacu pada strategi algoritmik untuk mencari peluang trading yang menguntungkan berdasarkan analisis statistik dari data historis waktu.
- Auto–hedging – merupakan strategi yang menghasilkan aturan untuk mengurangi eksposur trader terhadap resiko yang mungkin akan muncul.
- Algorithmic Execution Strategies – gunanya untuk melaksanakan aturan yang telah dibuat sebelumnya, seperti mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pasar atau mengeksekusi perdagangan dengan cepat.
- Direct Market Access – dasar ini menggambarkan kecepatan optimal dengan biaya yang lebih rendah namun trader dapat mengakses dan terhubung ke beberapa platform trading.
Salah satu fokus trading algoritmik forex adalah trading dengan frekuensi tinggi yang dicirikan oleh kecepatan eksekusi order trading. Trading yang memiliki frekuensi tinggi dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi para trader. Kemampuan ini mencakup melakukan trading dalam milidetik dari perubahan harga tambahan. Sayangnya, kemampuan ini menyisakan resiko tertentu akibat volatilitas pasar.
Trading Algoritmik Dalam Pasar Forex
Sebagian besar pertumbuhan dalam trading algoritmik pasar valas disebabkan oleh kinerjanya yang secara otomatis mengurangi jam yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi valuta asing. Efisiensi yang dibawa oleh otomatisasi ini mengarah pada biaya yang lebih rendah dalam proses trading seperti ketika tengah meminta order. Otomatisasi ini mencakup aturan seperti mengeksekusi order selama jangka waktu dan harga tertentu yang membuatnya lebih efisien daripada eksekusi manual.
Bank juga memanfaatkan algoritmik yang diprogram untuk memperbaharui harga pasangan mata uang pada platform trading elektronik. Algoritmik ini meningkatkan kecepatan dengan cara mengutip harga pasar sekaligus mengurangi jumlah jam kerja manual yang diperlukan untuk mengutip harga. Beberapa program algoritmik bank dapat digunakan untuk mengurangi eksposur resikonya. Algoritmik ini dapat digunakan untuk menjual mata uang yang sesuai dengan trading pelanggan agar dapat mempertahankan jumlah konstan mata uang tertentu.
Selain karena kinerjanya yang memudahkan, algoritmik juga biasanya tidak membutuhkan biaya yang besar. Tidak hanya itu, kombinasi dari frekuensi tinggi dan kemampuan untuk menginterpretasikan data dan melaksanakan perintah dengan cepat memungkinkan para trader memanfaatkan peluang arbitrase yang timbul dari persimpangan kecil harga antar pasangan mata uang.
Resiko Trading Algoritmik
Walau digadang-gadang memberikan banyak keuntungan, namun ada resiko yang perlu dipahami oleh trader. Resiko ini seperti kerugian trading yang dapat mengancam stabilitas dan likuiditas pasar forex. Salah satu downside ini adalah adanya ketidakseimbangan dalam kekuatan perdagangan para pelaku pasar karena tidak semua trader bisa trading menggunakan teknologi yang mumpuni untuk trading algoritmik.
Ketidakseimbangan teknologi ini menyebabkan fragmentasi dalam pasar dan kekurangan likuiditas dari waktu ke waktu. Resiko lainnya ialah adanya kemungkinan crash pasar saham akibat trading dengan frekuensi yang tinggi. Belum lagi dengan algoritmik yang tidak merespon cukup cepat jika pasar berubah secara tiba-tiba karena hanya diprogram untuk skenario pasar tertentu.