Berkenalan dengan Teknik diversifikasi dalam trading forex – Trading forex saat ini telah menjadi trend baru untuk mendapatkan penghasilan. Banyak para orang yang sukses dalam bisnis ini. Namun yang perlu anda tahu jika menjadi sukses itu bukanlah hal yang mudah. Anda memerlukan waktu yang bisa dibilang tidak sebentar, untuk mendapatkan keuntungan. Jika anda ingin berbisnis trading forex, tentu saja anda harus belajar mengenai berbagai teknik dalam trading forex. Salah satu yang bisa anda pelajari adalah teknik diversifikasi yang akan kita bahas dibawah ini:
Sekilas tentang Teknik Diversifikasi Dalam Trading Forex
Diversifikasi adalah sebuah teknik yang bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya kerugian dibeberapa bidang. Dalam forex sendiri, tujuan pengunaan diversifikasi adalah untuk mencegah hilangnya seluruh modal yang anda miliki. Terutama saat adanya, keadaan krisis dan mengalami penyusutan nilai yang ekstrim. Teknik diversifikasi ini pada umumnya, lebih dikenal dalam trading saham. Hal ini karena strategi, tersebut memang ideal dengan aset-aset saham yang terbagi dalam berbagai sektor. Dimana masing-masing dari sektor saham tersebut, memiliki dasar fundamental yang berbeda satu sama lain.
Meski demikian dalam trading forex ,teknik diversifikasi juga bisa dilakukan. Meskipun jika kita menggunakannya akan lebih bersifat opsional. Penyebabnya karena faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan pair tidak terlalu kompleks. Selain itu, pair dalam forex masih saling berkaitan satu sama lainnya. Misalnya yang bisa dijadikan contoh seperti pair-pair mayor. Beranggotakan USD bisa dianalisa dengan teknik diversifikasi. Dengan catatan faktor fundamentalnya sama, yaitu pertumbuhan ekonomi dan kebijakan bank sentral AS. Diversifikasi dalam forex memiliki keterkaitan seperti itu, jadi harus berpatokan pada ilmu pair.
Korelasi antar pair
Korelasi pair-pair dalam forex terdapat dua yaitu negatif dan positif. Pair dengan korelasi yang positif biasanya mempunyai base atau quote currency yang sama. misalnya seperti EUR/USD,EUR/GBP,EUR/JPD, dll/. Sedangkan pair yang mempunyai korelasi negatif dihubungkan oleh satu mata uang yang posisinya tidak sama. misalnya sebagai contoh yaitu EUR/USD relative berkorelasi negatif dengan USD/JPY. Meskipun keduanya adalah sama-sama pair mayor dan berpatokan pada USD, namun mata uang tersebut berada di posisi yang berbeda. Maksut dari berbeda disini adalah yang satu sebagai quote currency di EUR/USD dan satunya base currency USD/JPY.
Cara membedakan korelasi positif dan negatif sendiri cukup sederhana. Apabila anda buy EUR/USD artinya anda membeli Euro dan menjual USD. Apabila anda buy dengan EUR/GBP, anda pun juga akan membeli Euro. Intinya dari kedua pembelian buy ini sama-sama melihat potensi kenaikan pada mata uang tersebut. Namun di sisi lain, jika anda buy USD/JPY, artinya anda membeli USD dan menjual JPY. Nah apabila anda melakukannya tentu saja transaksi seperti itu bertentangan dengan buy EUR/USD yang dilakukan dengan cara menjual USD. Satu hal yang perlu anda catat adalah bahwa sifat korelasi antar pair forex ini tidak bersifat statis.
Penggunaan korelasi pair dalam teknik diversifikasi
Seperti yang kita bahas sebelumnya inti dari penggunaan diversifikasi dalam forex adalah membatasi resiko. Maksutnya dalam setiap trading tentunya anda memiliki batas kerugian, maka anda bisa saja memakai pemahaman korelasi untuk tujuan tersebut. Misalnya dalam setiap trading anda memiliki batas resiko minimal sebesar 5% dan ekuitas yang bernilai $50. Artinya anda bisa menggunakan $25, untuk membuka 1 posisi sell dan 1 posisi buy, di dua pair yang berkorelasi positif. Bisa juga anda membaginya dengan cara $25 tersebut, untuk membuka 2 posisi buy di 2 pair negatif.
Contohnya adalah sebagai berikut:
- 1 posisi buy untuk EUR/USD dan 1 posisi sell untuk EUR/GBP , atau bisa juga
- 2 posisi buy untuk EUR/USD dan USD/JPY
Dalam trading forex, diversifikasi bisa dianggap memiliki resiko yang lebih tinggi. Hal ini karena anda harus membuka lebih dari 1 posisi. Maksutnya jika anda memiliki 2 posisi trading, anda akan dikenai spread dan margin 2 kali lipatnya. Untuk itulah sebisa mungkin usahakan untuk mengakumulasi posisi dari diversifikasi. Dengan begitu anda tidak akan melebihi batas minimal resiko per trade. Selain itu, pastikan juga anda menghitung resiko ekstra dari margin dan biaya trading seperti komisi ataupun spread.