Kenali Lebih Jauh Indikator OSMA Dalam Trading Forex – Trading Forex merupakan salah satu investasi yang banyak dilirik oleh banyak orang belakangan ini. Foreign Exchange atau yang biasa disebut Forex adalah investasi yang dilakukan dengan cara melakukan pertukaran uang asing yang satu dengan mata uang lainnya dengan tujuan pembayaran luar negeri. Orang yang melakukan trading forex ini disebut dengan trader. Keuntungan yang diperoleh trader adalah berasal dari perbedaan suply dan demand pada waktu tertentu dan berakibat pada fluktuasi nilai-nilai mata uang tersebut.
Banyaknya cerita keberhasilan trader dalam melakukan trading forex memunculkan banyak investor pemula yang juga berniat untuk terjun ke dalam bisnis ini. Bagi para pemula mungkin memang dibutuhkan usaha ekstra dalam menjalankan trading forex karena bisnis ini bukan hanya tentang menerka nilai saja namun ada teknik dan strategi yang juga harus di ketahui. Ingat, ini bisnis! Salah satu hal yang bisa digunakan oleh pemula trader forex dalam memprediksi nilai adalah Indikator OSMA.
Indikator OSMA (Moving Average Of Oscilator) dapat digunakan untuk untuk mengetahui arah pergerakan pada pasangan mata uang yang ditampilkan dengan sederhana sehingga mudah untuk dimengerti. Bahkan bagi pengguna platform trading MT4, trader bisa langsung menggunakannya tanpa harus mendownload terlebih dahulu.
Indikator OSMA juga merupakan indikator teknikal bertipe osilator yang dikalkulasikan dari perbedaan Moving Average periode panjang dan Moving Average periode pendek. Indikator OSMA ini bisa membaca trend dengan keakuratan yang cukup tinggi. Pada teknisnya, OSMA akan dihitung berdasarkan perbedaan antar garis MACD dengan garis sinyal MACD dan akan ditampilkan seperti bar histogram pada MACD.
Trader akan terbantu dengan adanya osilator yang mengidentifikasi kondisi jenuh jual atau oversold dan kondisi jenuh beli atau overbought juga memberikan konfirmasi kapan trend mulai berubah arah. Dinamika pergerakan garis osilator yang naik turun dari center-line (0) adalah kunci utamanya. Semakin dekat osilator OSMA pada batas teratas maka semakin besar kondisi pasar mendekati oversold begitu pula ketika osilator OSMA mendekati batas bawah maka akan terjadi overbought.
Bagi anda trader pemula, Indikator OSMA ini sudah cukup untuk mengetahui kondisi sinyal untuk open selama trend berlangsung sebagai fungsi dasarnya atau juga sebagai sinyal divergen.
Kondisi downtrend juga mulai terlihat berubah ketika osilator mulai bergerak melewati center-line dari bawah yang mana juga terkonfirmasi ketika candlestick melonjak (breakout) dari batas atas trendline channel.
Cara Menggunakan Indikator OSMA
OSMA merupakan sebuah tools teknikal yang akan mencerminkan perbedaan antara Oscilator (MACD) dan moving average (garis sinyal). Rumus OSMA adalah:
OSMA = MACD – signal
Cara memasang OSMA pada software trading Metatrader 4 dan Metatrader 5
- Masuk melalui menu Insert – pilih oscillator – kemudian pilih Moving Average of Oscillator.
- OSMA kemudian akan ditampilkan sebagai histogram naik atau turun dengan patokan utama center-line atau garis 0
- Jika MACD berada di atas garis (naik) berarti nilai OSMA positif dan fokuskan pada transaksi buy
- Sedangkan jika MACD di bawah garis sinyal (turun) maka nilai OSMA negatif dan fokuslah pada transaksi sell
- Ingat, ketika sinyal berada posisi yang tidak jelas antara naik atau turun lebih baik untuk tidak open posisi. Hal ini dikarenakan transaksi dengan volume besar sangat berbahaya. Juga time frame yang valid digunakan adalah H1, namun jika anda menghitung pergerakan jangka panjang lebih baik gunakan time frame yang lebih besar.
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..