Valas Online

Pusat Belajar Terbaik tentang Forex dan Broker sejak 2005

Pusat informasi terbaik tentang Forex dan Broker sejak tahun 2005

Klik Disini untuk mencari Broker bila ingin Memulai Trading

trading forex

Belajar Trading dari Rayner Teo

Penulis: Dwiya Freelancer ( - ) Filed Under: Artikel, Kisah Trader Tagged With: , , ,

Untuk belajar trading bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan belajar melalui internet atau seminar. Namun untuk yang masih pemula, tak sedikit dari mereka yang merasa kesulitan mengikuti pelajaran trading dengan baik. Apalagi dalam dunia trading sendiri terdapat banyak sekali jenis indikator yang beragam. Hal ini tentunya akan membuat anda bingung dalam mengambil keputusan. Jika anda merasa binggung, mungkin anda bisa mulai belajar trading dari Rayner Teo.

Belajar Trading dari Rayner Teo

Rayner Teo adalah seorang trader sukses yang berasal dari Singapura. Trader yang satu ini, juga merupakan pendiri dari Trading With Rayner. Di sini anda bisa belajar tips dan cara trading yang sudah terbukti dan ampuh dalam menghasilkan profit dengan penjelasan yang lebih mudah. Langsung saja kita simak cara dan tipsnya berikut ini:

  1. Apabila Range Pasar Semakin Panjang, Maka Semakin Sulit Harga Mengalami Break

Ads Sponsor:

Apabila di pasar sedang terjadi ranging, sebaiknya anda memperhatikan jika support dan resistance semakin panjang yang membentengi pergerakan harga maka batas-batas tersebut akan semakin valid. Dengan ini, anda bisa lebih percaya untuk menjadikan support dan resistance sebagai acuan saat anda melakukan open posisi atau menentukan target stop loss dan take profit.

  1. Meski Sedang Sideaway Tetap Bisa Trading Jika Dibatasi Oleh Harga yang Jelas

Hal ini terjadi apabila harga bersosialisasi atau bergerak di dalam range yang tetap di antara support dan resistance horizontal. Apabila anda ingin mengetahui sideaway tersebut bisa untuk ditradingkan atau tidaknya, anda bisa melihat dengan melakukan zoom out atau melihat pergerakan harga di timeframe yang lebih besar.

  1. Mengambil Kesempatan Entry Saat Terjadi Votalitas Rendah

Meski votalitas pasar dalam keadaan rendah, namun keadaan tersebut sebenarnya juga bisa memberi keuntungan bagi trader. Hal ini karena, biasanya pasar akan bergerak ranging atau sideaway. Dari banyak penelitian, bahkan menyebutkan jika banyak sekali trader yang mendulang keuntungan yang berlimpah dari kondisi ini.

Apalagi jika kondisi votalitas rendah ini terjadi selama seharian penuh, tentunya akan semakin menguntungkan. Alasannya karena saat itu terjadi level support dan resistance lebih cenderung kuat. Akibatnya anda akan lebih mudah dalam melakukan strategi buy pada support atau sell pada resistance.

Hal ini biasanya sering disebut dengan strategi pullback atau buy low sell high. Meski begitu, ada baiknya jika anda tetap memperhatikan bahwa entry pada kondisi votalitas yang sangat rendah sekali, sebaiknya dihindari. Saat-saat tersebut biasanya terjadi ketika perayaan natal dan tahun baru.

  1. Trading Menggunakan Teknik Breakout

Breakout merupakan suatu kondisi, di mana pergerakan harga bisa menembus batas support dan resistance. Banyak sekali trader yang percaya jika mereka bisa mendapatkan profit yang banyak dari kondisi trend yang sedang menguat. Apabila anda trading breakout saat keadaan sedang downtrend, langkah pertama anda harus menentukan level spport terlebih dahulu, lalu level terendah (low) saat ini.

Jika downtrend sedang kuat, harga pasti akan membentuk level terendah yang baru, supaya keadaan downtrend tersebut bisa terus berlanjut. Teknik yang paling aman dan efektif untuk entry saat kondisi tersebut, adalah dengan menggunakan pending order yaitu sell stop atau sell di bawah harga pasar sekarang. Sementara apabila terjadi breakout saat sedang uptrend, carilah level resistance dan high terakhirnya terlebih dahulu. Jika sudah gunakanlah pending order buy stop untuk membuka posisi order buy diatas harga yang sedang terjadi sekarang.

  1. Mengetahui Posisi Sinyal Terbaik untuk Open Posisi

Jika ada higher low yang mengarah ke resistance, artinya kondisi tersebut menunjukan sinyal yang kuat untuk posisi buy. Pada posisi ini, kekuatan beli akan melemah dan sebaliknya kekuatan jual akan menguat. Apabila para trader sudah menganggap level harga saat ini terlalu tinggi,biasa mereka akan mengakhiri aksi buynya dengan melakukan profit-taking.

Sebaliknya saat lower high sedang mengarah ke support, maka sinyal lemah untuk sell. Hal ini terjadi karena kekuatan jual di pasar sedang melemah, sedangkan kekuatan dari beli sedang menguat. Potensi harga yang menguat, biasanya disebabkan karena adanya tekanan yang terlalu besar pada sisi bullish. Akibatnya saat harga menyentuh support maka harga akan naik dengan pesat.

  1. Mengetahui Cara Menentukan Low Risk dan High Reward Saat Trading

Posisi yang dekat dengan level support dan resistance adalah posisi terbaik untuk entry. Jika anda trading dengan mengandalkan support dan resistance, anda bisa melakukan buy saat harga selesai tertutup di atas support. Sebaliknya jika anda ingin membuka posisi sell, maka pastikan jika harga selesai dan tertutup di bawah resistance. Selain itu, pastikan anda tidak memasang posisi take profit dan stop loss terlalu dekat dengan jarak entry anda. Malah akan lebih baik jika jarak entry dan take profit diperbesar.

  1. Trading Mengikuti Trend

Cara trading dengan mengikuti tren, dipercaya dapat memberi keuntungan dalam jangka yang panjang apabila diimbangi dengan kemampuan mengelola posisi yang baik. Apabila anda ingin trading dalam jangka yang panjang, sebaiknya anda mengikuti siklus trend dan bukan sebaliknya. Jika trend sedang naik, anda bisa mengikutinya dengan open posisi buy. Sebaliknya jika trend sedang turun, anda bisa mengikuti dengan membuka posisi sell. Meski begitu, ada baiknya anda juga belajat cara mengkonfirmasi kelanjutan dari arah tren.

Apa itu Indikator GMMA Long Short?

Penulis: Dwiya Freelancer ( - ) Filed Under: Artikel, Teknik Trading Tagged With: , ,

Moving Average merupakan indikator yang memiliki banyak sekali jenisnya, salah satunya seperti indikator GMMA (Guppy Multiple Moving Average) Long Short. Indikator GMMA ini merupakan indikator teknikal yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan trend, penembusan dan peluang perdagangan dalam harga, dengan cara mengabungkan dua kelompok Moving Average dengan periode waktu yang berbeda. Indikator ini dikembangkan dan digunakan oleh Daryl Guppy seorang pedagang Australia, selama lebih dari dua puluh tahun di segala kondisi pasar dan instrument keuangan.

Indikator GMMA ini dibuat berdasarkan dari dua pengamatan dari Moving Average. Pengamatan pertama dalah tentang kurangnya pentunjuk dari Moving Average tentang perilaku harga di masa depan. Kedua karena keterlambatan atauu lagging yang ada pada persilangan Moving Average. Tak heran jika indikator GMMA ini disebut sebagai indikator hasil turunan dari Moving Average.

Ads Sponsor:

Meski begitu, dengan settingan long dan short nya menjadikan indikator ini mampu mendeteksi jangka pendek dan jangka panjang. Indikator GMMA Long Short ini berbeda dengan settingan dari indikator Moving Average pada umumnya, indikator ini dilengkapi juga dengan masing-masing periode dan dapat mendeteksi signal dengan akurat dan tepat. Indikator ini terdiri dari dua indikator sekaligus di mana dari masing-masing indikator tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Pada indikator GMMA long mempunyai ukuran periode yang besar. Hal ini dapat diketahui setelah menggunakan indikator ini dalam waktu yang lama dan bisa mengetahui trend dalam jangka yang panjang secara konsisten. Sebaliknya GMMA Short mempunyai ukuran periode yang lebih kecil, jika dibandingkan dnegan GMMA Long. Hal ini bisa diketahui dengan menggunakan indikator ini di waktu yang singkat, dan dimanfaatkan pada saat jangka waktu cepat, bisa mengetahui pergerakan dari harga dengan lebih cepat, sehingga bisa menghasilkan jumlah pips yang lebih banyak

Karaktersitik Indikator GMMA Long-Short

GGMA Long Short merupakan indikator yang dapat digolongkan ke dalam Lagging indikator. Hal ini karena, sifatnya yang selalu menunggu harga terjadi, setelah itu baru indikator ini akan meberikan sinyal sesuai dengan hasil dari pergerakan yang terjadi tersebut. Indikator GMMA Long Short ini merupakan indikator yang mempunyai ciri khusus yang bisa dibilang tidak dimiliki oleh indikator yang lainnya. Dimana indikator GMMA Long Nya sendiri mempunyai warna dasar yang berwarna merah sedangkan GMMA Short nya memiliki warna dasar kuning.

Kelebihan GMMA Long Short

  1. Indikator GMMA Long Short ini bisa menjelaskan tentang karakter dari sebuah trend dan Korelasinya diantara dua pergerakan pasar yang dominan yaitu trader dan investor. pergerakan grup trader yang selalu memimpin dari perubahan trend dan selalu lebih awal dalam mengetahui perubahan trend, tapi trend yang kuat haruslah tetap di topang oleh grup investor. Sebaliknya pergerakan dari grup investor juga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengidentifikasi perubahan dari trend, dan grup ini biasanya selalu saja mengikuti petunjuk yang diberikan oleh grup trader.
  2. GMMA Long Short ini dapat memberikan pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan sebuah trend, aktivitas dan perilaku trading dan mengevaluasi pergerakan harga yang tidak normal. Dengan begitu anda bisa memilih strategi mana yang akan sesuai dengan situasi yang sedang anda hadapi.

Memanfaatkan GMMA Long Short Dalam Trading

Indikator GMMA Long Short ini sangat direkomendasikan untuk digunakan pada saat pasar sedang dalam keadaan trending. Hal ini karena, pergerakan dari pasar yang besar bisa memberikan signal yang lebih valid pada indikator ini. Biasanya Pergerakan harga yang besar ini akan terjadi pada saat terhitung mulai adanya rilis news, ataupun pada saat pembukaan sesi market. Hal ini bisa dihitung berdasarkan dari kebiasaan harga ketika market sedang dalam keadaan bergejolak di saat pembukaan pasar baru dimulai.

Kesimpulannya GMMA Long Short ini merupakan indikator variasi yang terbaru dari Moving Average. Hal ini karena, mengindikasikan adanya signal yang lebih cepat dan bisa memprediksi dalam jangka panjang secara akurat. Anda bisa menggunakan indikator GMMA Long Short ini, sesuai dengan yang cara diatas supaya mendapatkan hasil profit yang diinginkan.

Trading Forex Dengan Pola Megaphone

Penulis: Dwiya Freelancer ( - ) Filed Under: Artikel Tagged With: , ,

Dalam dunia trading, tentunya anda pernah berada dalam posisi terjebak, dimana harga mengalami naik turun secara drastis dengan arah trend yang tak menentu. Jika mengalami posisi seperti itu, tentunya akan membuat anda merasa kebingungan untuk mengatasinya. Hal ini karena, jika tidak hati-hati dalam memutuskan bisa saja akan menyebabkan kerugian yang tidak diinginkan.

Seperti yang kita tahu, jika trading ini merupakan bisnis yang memiliki resiko yang cukup besar jika anda tidak hati-hati. Namun jika memang anda sedang dalam kondisi pasar yang seperti itu, jangan bingng dahulu, karena bisa jadi anda sedang mengalami pola Megaphone. Nah, apabila anda tahu caranya, anda bisa memanfaatkan price pattern langka ini untuk mendapatkan keuntungan yang besar seperti cara dibawah ini.

Mengenal Pola Megaphone

Ads Sponsor:

Pola Megaphone, merupakan pola harga atau price pattern dengan ciri khasnya rangkaian Swing High dengan nilai yang tinggi akan mendaki (Higher High), dan Swing Low dengan nilainya yang rendah menurun, atau Higher Lows yang mengakibatkan terbentuknya pola harga yang terlihat seperti instrument pengeras suara. Pola ini akan nampak dari pergerakan harga, ketika keadaan pasar bergejolak tinggi tanpa arah trend yang jelas. Sedangkan dari bentuknya yang khas pola Megaphone ini sering dikenal juga sebagai pola Broadening Wedge atau pola harga melebar.

Hal ini karena, bentuknya yang sekilas terlihat mirip dengan pola triangle, hanya saja arahnya terbalik atau melebar dan lebih jarang muncul. Namun meski jarang muncul di chart, peluang trading dengan pola harga melebar megaphone ini bisa dibilang cukup menjanjikan. Hal ini karena, trader akan mendapatkan sinyal yang bagus untuk membeli pada harga terendah dan menjual pada harga tertinggi atau reversal.

Strategi Trading Dengan Pola Megaphone

Strategi trading dengan menggunakan pola Megaphone ini, hampir mirip dengan strategi trading menggunakan pola Triangle. Perbedaanya, sinyal trading dnegan pola Megaphone tak hanya difokuskan untuk memprediksi letak dari titik breakout yang akan terjadi saja. Namun pola Megaphone ini, juga dapat digunakan untuk memprediksi pengulangan reversal Swing. Sinyal trading Megaphone sendiri, biasanya akan muncul setelah harga berbalik arah dari swing yang ketiga menuju ke swing yang ke empat. Apabila hal ini terjadi biasanya akan terjadi dua scenario seperti dibawah ini:

  1. Swing Reversal

Pada scenario ini, harga diharapkan bisa berbalik arah setelah menyentuh Trendline Divergent. Misalnya di titik Swing yang keempat, posisinya bisa dibuka setelah harga mulai menyentuh level Swing yang sebelumnya. Setelah posisi terbuka, anda bisa memasang Take Profit di dekat Midline, atau lebih jauh lagi pada titik Swing yang berikutnya. Sedangkan Stop Lossnya, bisa anda letakkan di beberapa pip di atas Swing yang terakhir.

Sebagai contoh misal pada pasangan pair GBP/JPY. Peluang trading untuk melakukan Sell saat harga mengalami pembalikan arah yang terjadi pada Swing yang terakhir. Sebaliknya anda bisa melakukan Buy, apabila harga menyentuh level rendah dari Swing yang sebelumnya. Selanjutnya harga kemudian akan terus mengalami kenaikan dari targer profit di Midline, lalu akan menembus sampai mencapai Swing yang berikutnya.

  1. Breakout

Setelah Swing yang keempat mengalami pembalikan arah, biasanya Swing yang berikutnya akan berpotensi untuk breakout atau bisa juga menembus batas dari Trendline. Untuk skenario ini, anda dapat melakukan open posisi setelah harga ditutup di batas luar dari Trendline Divergent. Setelah anda melakukan Open posisi, anda dapat meletakkan Stop Lossnya di beberapa pip di sisi dalam dari Trendline sesuai dengan High atau Low Swing yang sebelumnya. Untuk masalah dari Target profit yang anda inginkan, bisa anda sesuaikan dengan Rasio Risk/Reward dan penggunaan Money management yang baik.

Jadi, pola yang biasa disebut dengan pola harga melebar ini, memang terlihat sangat mirip dengan pola Triangel. Perbedaanya,,pola Triangel hanya bisa anda gunakan untuk sinyal breakout saja. Berbeda dengan pola Megaphone yang bisa digunakan sebagai sinyal breakout sekaligus reversal juga. Dari segi kemunculannya pun, bisa dibilang Pola Megaphone ini relatif lebih langka dan jarang, jika dibandingkan dengan pola Triangle. Namun meski kemunculannya langka, dari segi peluang trading dengan pola Megaphone, bisa dibilang cukup dapat diandalkan selama anda menggunakan Money Management yang baik juga.

Apa Itu Pola Candle Dark Cloud Cover?

Penulis: Dwiya Freelancer ( - ) Filed Under: Artikel Tagged With: , , ,

Candlestick adalah salah satu chart yang paling banyak digunakan trader untuk membantu trading mereka. Hal ini karena, fungsi utama candlestick yang mampu mengamati pergerakan harga berdasarkan body dan shadow yang terbentuk, sangat penting untuk para trader. Meski begitu ,secara umum pola candle ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui perubahan tren ataupun untuk pertimbangan dalam open posisi. Selain itu, pola dari candle juga bisa digunakan untuk membantu anda dalam mengambil keputusan trading seperti Pola Candle Dark Cloud Cover.

Pola Candle Dark Cloud Cover

Dark Cloud Cover sendiri merupakan salah satu jenis dari candlestick double. Disebut sebagai candlestick double karena pola ini tersusun dari dua candle yang berbeda. Candle yang pertama berupa candle Bullish yang kemudian dilanjutkan oleh candle Bearish. Terbentuknya pola ini bisa terjadi apabila, open candle kedua berada di atasnya Close candle pertama, lalu Close candle kedua melewati Close candle yang pertama.

Ads Sponsor:

Sebuah pola candle Dark Cloud Cover ini benar-benar dianggap valid, jika pergerakan harga pada candle yang kedua ditutup melewati setengah dari body candle pertama. Terjadinya pola candle tersebut diakibatkan karena tekanan buyer yang terlalu tinggi. Para buyer tersebut terus melakukan aksi buy, dengan tujuan untuk menaikan harga supaya menjadi lebih tinggi yang akhirnya membentuk candle Bullish. Namun untuk periode berikutnya, harga tidak akan bisa bergerak lebih tinggi lagi karena banyaknya tekanan dari seller. Akibatnya harga akan bergerak turun dan secara volume akan sama seperti candle yang pertama.

Perubahan harga yang gagal naik ini, biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal misalnya seperti adanya berita fundamental yang mempengaruhi sentiment pasar yang signifikan. Karena candle kedua adalah candle Bearish, maka kita bisa melihat jika sentiment pasar bergerak karena berita negatif. Berita negatif tersebut, menyebabkan Seller mengambil alih pasar dari kendali Buyer.

Syarat Terbentuknya Dark Cloud Cover

Untuk proses terbentuknya pola Dark Cloud Cover ini, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi seperti:

  1. Dark Cloud Cover disusun dari dua cande yaitu candle Bullish yang kemudian diikuti oleh Bearish. Jadi harus tersusun dari dua jenis candle yang sama dan tidak boleh terbalik. Hal ini karena, pola tersebut terbentuk dalam rangkaian tren naik atau Bullish candle yang kemudian akan muncul satu buah Bearish candle yang berfungsi sebagai sinyal awal terbentuknya reversal
  2. Terdapat jarak yang terbentuk antara level open candle kedua dengan close candle yang pertama. Dengan catatan harga dari pembukaan pada candle kedua haruslah lebih tinggi dari penutupan candle pertama
  3. Candle kedua ditutup haruslah melewati minimal dari setengah panjang body candle pertama atau candle Bullish. Apabila level close dari candle kedua tidak sampai setengahnya body candle yang pertama, artinya kedua candle tersebut tidak bisa disebut sebagai pola Dark Cloud Cover.

Apabila anda bertemu dengan pola candle Dark Cloud Cover ini, posisi yang baik yang bisa anda pasang adalah Sell. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan, jika anda menggunakan pola candle ini untuk posisi sell:

  • Kemunculan dari pola ini harusnya pada akhir trend Bullish atau paling puncak. Untuk mengetahui trend akan mengalami pembalikan arah atau koreksi, anda bisa mengukur kekuatan momentum dengan bantuan indikator. Salah satu indikator populer yang bisa anda gunakan adalah Moving Average Convergence Divergence atau MACD. MACD ini dapat membantu anda mengetahui apakah tren akan tetap berlanjut atau akan segera berakhir.
    Selain itu, anda juga bisa menggunakan indikator konfirmator Oversold dan Overbought yang dibantu dengan indikator RSI atau Relative Strength Index. Range angka yang bisa anda gunakan dari RSI adalah 30 untuk Oversold dan 70 untuk Overbought. Apabila harga yang ditunjukan indikator RSI sudah menyentuh Overbought, lalu candle dengan pola Dark Cloud Cover muncul, artinya anda bisa bersiap untuk melakukan Sell
  • Pastikan anda harus menunggu dahulu sampai munculnya candle Bearish berikutnya atau candle ketiga yang mencetak Low lebih rendah dari candle yang pertama. Jangan lupa juga selalu perhatikanlah level Take Profit dan Stop Loss anda yang sudah ditetapkan. Hal ini bermanfaat untuk mencegah dan menghindari resiko yang tidak diinginkan.

Berkenalan Dengan Shadow Candle Forex

Penulis: Dwiya Freelancer ( - ) Filed Under: Artikel Tagged With: , ,

Candlestick pertama kali dipopulerkan oleh Steven Nison. Dalam kalangan analisis forex candlestick ini sangat populer dan representatif. Hal ini karena, candlestick ini memiliki informasi tentang harga tertinggi, terendah, pembukaan dan harga penutupan. Apabila anda memperhatikan, bentuk dari candlestick ini mirip dengan lilin. Mungkin hal itulah yang membuatnya dinamakan dengan candlestick. Candlestick terdiri dari dua bagian yaitu body dan ekor. Untuk bagian ekor sendiri biasanya lebih sering disebut sebagai shadow. Shadow ini bentuknya hampir mirip dengan sumbu.

Penggunaan shadow tak akan bisa lepas dari yang namanya gaya candlestick. Terlepas dari ciri khas dari Shadow dapat dijadikan sebagai cerminan harga untuk mengetahui kekuatan buyer atau seller yang selalu mendominasi. Tanpa adanya Shadow, kekuatan dari trend bisa semakin menguat dan tekanan trendnya tidak akan bisa dihentikan. Bagaimana hal ini bisa terjadi, untuk menjelaskannya, ada baiknya kita perlu memahami tentang apa yang dimaksud Shadow lebih dahulu

Ads Sponsor:

Shadow Candle Forex adalah suatu garis-garis yang terbentuk pada bagian atas dan bagian bawah dari candlestick. Berdasarkan posisinya Shadow dalam anatomi candlestick terdapat dua jenis yaitu Upper Shadow dan Lower Shadow. Ujung dari Upper shadow akan memberi petunjuk tentang tanda dari harga tertinggi, sedangkan ujung dari Lowed Shadow memberi gambaran harga terendah dalam suatu periode tertentu.

Terbentuknya Shadow 

Penyebab terbentuk Shadow adalah karena adanya perubahan sentiment pasar. Apabila anda melihat suatu candlestick yang masih dalam proses pembentukan (belum tertutup), maka Upper Shadow biasanya akan terbentuk setelah para buyer berusaha untuk mendorong harga ke atas, namun harga kemudian bergerak turun lagi dan melewati level pembukaan. Kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh dorongan seller atau karena kekuatan buyer yang mulai lemah.

Pergerakan harga yang tadi sempai menyentuh level tinggi biasanya akan menyisakan satu garis panjang di atas candlestick, garis tersebutlah yang pada umumnya disebut dengan Upper Shadow. Sebaliknya terbentuknya Lower shadow diakibatkan karena para seller ingin menarik harga ke bawah, namun para buyer kemudian berhasil menarik harga ke atas. Jarak dari harga terendah yang diakibatkan oleh sempat tercapainya seller dengan harga saat inilah yang akan menyebabkan kemunculan dari Lower Shadow.

Apa Arti Di Balik Ukuran Shadow Candle Forex?

Dengan adanya tarikan para buyer, saat harga turun adalah penyebab dari lower Shadow atau tarikan seller saat harga sedang naik yang menyebabkan Upper Shadow ini, disebabkan oleh adanya perubahan sentiment pasar. Dari sini, bisa disimpulkan jika semakin panjang Shadow Candle Forex yang tercipta, artinya akan semakin kuat juga perubahan dari sentiment pasar yang sedang terjadi. Pemahaman tersebut juga sejalan dengan telah dari kekuatan tren yang semakin berkurang.

Lower Shadow yang semakin panjang pada umumnya mencerminkan dari kekuatan Downtrend yang semakin melemah, dan sebaliknya untuk candlestic Upper Shadow. Apabila Lower shadow panjang di suatu candlestick tidak diimbangi dengan Upper shadow yang panjang, hal ini bisa jadi salah indikasi reversal kearah Upside. Sebaliknya, jika terdapat Upper shadow panjang dan tidak diimbangi dengan Lower shadow yang panjang, juga seringkali jadi salah satu sinyal reversal ke arah Downside.

Kegunaan Shadow Candle Forex

Shadow Candle dapat merefleksikan harga tertinggi dan terendah dalam sutu periode tertentu yang bisa anda manfaatkan untuk melakukan analisa teknikal seperti:

  • Menjadi tumpuan penarikan Swing harga yang bisa digunakan untuk mengambar Fibanoccy
  • Bisa dijadikan sebagai dasar penarikan trendline dan trend Channel
  • Merupakan salah satu dari parameter Stop Loss atau Take Profit yang terdekat

Meski begitu, anda perlu memperhatikan jika Shadow Candle ini dapat digunakan hanya jika candlestick telah selesai terbentuk atau tertutup. Menggunakan dasar dari analisa candlestick yang belum selesai dan masih dalam proses pembentukan sangat tidak direkomendasikan, terutama apabila anda menggunakan strategi breakout. Hal ini karena, Shadow Candle ini sering sekali menampilkan False breakout dari level-level yang penting dan bisa juga dijadikan sebagai instrument para Stop Loss Hunter untuk menyesatkan para trader kecil.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda..

Jenis-Jenis Sinyal Forex yang Perlu Anda Ketahui

Penulis: Dwiya Freelancer ( - ) Filed Under: Artikel, Forex Pemula Tagged With: , , ,

Dalam dunia trading, pemahaman tentang sinyal trading sangatlah penting. Pemahaman ini sangat bermanfaat untuk mengkonfirmasi kebenaran sinyal trading yang anda terima. Sinyal trading sendiri adalah rekomendasi yang dibuat oleh para analis forex yang bisa saja berupa manusia, software trading atau robot trading.

Sinyal forex ini biasanya berisi tentang informasi kunci untuk masuk trading dengan mata uang tertentu juga dengan waktu dan harga yang sudah ditentukan oleh pengirim sinyal. Dengan sinyal tersebut, anda bisa memutuskan langkah apa yang akan anda ambil buy atau sell.

Jenis Sinyal Forex

Ads Sponsor:

jenis sinyal forex

Sinyal forex biasanya akan berjalan secara real time dan disampaikan dengan beragam metode. Cara yang paling sederhana dalam menyampaikan sinyal trading biasanya lewat sms. Namun terkadang bisa juga dikirim melalui website, email atau media sosial.

Metode penyampaian ini biasanya didasari dari kesepakatan pengirim dan penerima sinyal. Sinyal-sinyal ini diperoleh dari analisa pergerakan pair-pair mata uang yang berdasarkan pada strategi tertentu. Analisa yang digunakan untuk mendapatkan sinyal tersebut biasanya menggunakan analisa teknikal, namun ada juga beberapa sinyal yang dikombinasikan dengan analisa fundamental. Secara umum sinyal dalam trading forex dibagi menjadi tiga jenis yaitu

  1. Sinyal dengan Proses Eksekusi Otomatis dan Tidak Otomatis

Untuk anda yang ingin menggunakan sinyal trading yang diseksekusi secara otomatis, anda hanya perlu berlangganan sinyal, memasang setting sesuai petunjuk kemudian menyewa jasa VPS. VPS ini berfungsi untuk memastikan komputer anda bisa online salama 24 jam. Selanjutnya, anda santai menonton sinyal-nya bekerja melakukan entry dan exit dan memanen pips demi pips. Sinyal trading ini akan secara langsung dieksekusi di platform trading, jadi anda hanya perlu membiarkan komputer anda menyala atau memantaunya sesekali saja.

Kelemahan dari eksekusi otomatis ini adalah tentang ketahanan koneksi internet dan aliran listrik yang anda miliki. Komputer yang anda gunakan harus benar-benar hidup dan bisa online selama 24 jam selama 7 hari seminggu. Hal ini karena, open ataupun close posisi dilakukan secara terus menerus tanpa mengenal waktu. Apabila platform trading anda mati ditengah-tengah, resiko yang bisa anda dapatkan adalah posisi yang open tidak akan ter close atau anda akan ketinggalan open posisi yang menguntungkan. Untuk itulah jika anda menggunakan sinyal trading forex yang menggunakan eksekusi otomatis akan lebih baik jika anda menyewa VPS.

Sedangkan untuk sinyal yang tidak tereksekusi secara otomatis biasanya akan dikirim via email, sms atau alarm langsung di platform trading anda. Sinyal yang anda dapatkan tersebut akan anda eksekusi sendiri dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

  1. Sinyal dari Software yang Sudah Diinstal Di Komputer Trader dan Sinyal Melalui Pihak Ketiga

Sinyal yang dikirim dengan software biasanya sering disebut sebagai EA atau expert advisor. Ada beberapa EA yang ditawarkan secara gratis di internet, namun ada juga yang ditawarkan dengan harga tertentu. Meski begitu sebenarnya anda bisa membuat EA sendiri dengan memanfaatkan generator EA, MQL44 atau MQL5. Kelemahan utama dari Expert Advisor adalah ketergantungannya pada analisa teknikal.

Pada dasarnya EA dibentuk dari analisa teknikal, maka tak heran jika EA ini cenderung mengabaikan faktor-faktor fundamental. Karena itu, ada beberapa broker yang bahkan melarang penggunaan EA dengan alasan akan mengganggu sistem di waktu tertentu. Namun akhir-akhir ini ada juga beberapa EA komersil generasi baru yang memiliki fitur otomatis yang bisa menghentikan trading saat ada berita yang berdampak besar di kalender fundamental.

Disisi lain, sinyal yang dikirim oleh pihak ketiga tidak bersumber dari software. Salah satu contoh sinyal yang dikirim oleh pihak ketiga adalah sinyal yang dikirim penyedia sinyal independen melalui sms atau email. Sinyal yang dikirim oleh pihak ketiga bisa saja bersumber dari analisa personal dari trader yang telah berpengalaman.

  1. Sinyal Yang Terbuat Dari Analisa Personal Seseorang Dan Sinyal Yang Terbuat Dari Algoritma Tertentu

Beberapa sinyal yang beredar di jaringan social trading adalah sinyal yang berasal dari analisa personal seorang lead trader. Para lead tersebut, melakukan transaksi buy dan sell membuka dan menutup order lalu tindakan-tindakan tersebut akan tercopy secara otomatis oleh trader pengikutnya. Kelemahan dari sinyal ini adalah adanya dampak pengaruh emosional dari penyedia signal. Hal ini karena sinyal ini adalah hasil analisis personal atau perseorangan.

Sementara itu sinyal yang dibuat berdasarkan algoritma memang terbebas dari emosi maupun perasaan individual karena kondisinya yang sebagai robot trading. Sinyal ini sering disebut sebagai algo trading atau robot trading. Resiko dari menggunakan sinyal ini adalah kurangnya kemampuan dalam mendeteksi kapan harus berhenti. Jadi robot trading ini akan terus mengikuti instruksi awal secara otomatis. Akibatnya saat terjadi krisis maka robot tersebut akan cenderung mengalami kegagalan. Bahkan sejmlah penelitian memperingatkan jika algo trading ini tidak bisa mendeteksi kegagalan pasar atau market crash.

Anda ,lebih nyaman dengan jenis sinyal forex yang mana?

Layanan Informasi

Email : [email protected]

Tools Forex dan RSS Widget

+ Tools untuk website anda

Media Sosial

Artikel Baru

Referensi Sumber

Potensi Resiko

Forex, Gold, CFD adalah suatu metode perdagangan (trading) beresiko tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Investor ataupun bagi yang belum berpengalaman. Sebelum masuk pada trading yang sebenarnya, harap belajar dengan demo dan menguasai dasar-dasar forex terlebih dahulu.

Informasi yang disajikan di dalam web Valas Online ini adalah sebagai bahan pengetahuan dan pusat pembelajaran, khususnya tentang dunia finansial derivatif. Resiko daripada perusahaan broker dan tindakan trading adalah berada di tangan masing-masing Pengguna.

×