Saham secara formal diartikan sebagai surat berharga yang dijadikan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap seuatu perusahaan. Jika kita membicarakan saham dalam konteks trading, maka saham ini hanyal sebuah objek yang nantinya akan diperjualbelikan untuk menghasilkan keuntungan yang besar.
Para trader saham jangka pendek biasanya tidak memiliki bahwa ia sedang membeli perusahaan. Hal yang mereka fikirkan cenderung mengincar keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli saham. Berbeda dengan para investor yang biasanya memiliki visi jangka panjang, trader saham biasanya lebih menganggap diri mereka sebagai pemilik perusahaan tertentu ketika mereka membeli saham.
Beberapa diantara calon trader ini mungkin ada yang pernah mendengar istilah IHSD. IHSG sendiri merupakan singkatan dari Indeks Harga Sama Gabungan yang merupakan harga rata-rata seluruh saham yang tercatat dalam bursa efek Indoensia. Seperti buku rapor yang dimiliki oleh para siswa, nilai rata-rata siswa itu adalah IHSD, sedangkan semua mata pelajaran yang ada dalam rapor tersebut merupakan jenis saham yang tersedia.
Sejarah Munculnya Saham
Ketika menerbitkan saham, maka akan memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis seperti saham (efek ekuitas) dengan memberikan imbalan uang tunai. Ide dasar saham merupakan pembagian modal yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah usaha yang sudah ada kurang lebih sejak 3 SM dan terus mengalami perkembangan sampai saat ini. Perkembangan saham ini terjadi dalam beberapa periode, diantaranya:
- Tahun ± 3 SM – Aplikasi bagi hasil pertama di Dunia
Pemerintah Roma memiliki wilayah jajahan yang luas meliputi Eropa, Afrika hingga Timur Tengah. Dahulu yang notabene sulit menjangkau wilayah-wilayah ini, Pemerintah Roma meminta sekelompok pengusaha swasta yang menamai dirinya disebut Kaum Publican untuk mengurus perihal penarikan pajak dan sebagainya. Sistem yang berlaku kepada proyek Kaum Publican ini adalah sistem tender yang mana mereka memberikan penawaran harga kepada pemerintah dan dilakukan pembagian hasil diantara kedua belah pihak.
- Tahun 1288 – Dokumen saham pertama dunia
Sejak tahun 850-an di Flaun, Swedia terjadi eksploitasi tembaga yang dikelola oleh penduduk lokal dengan sistem bagi hasil. Sejak tanggal 16 Juni 1288 Raja Swedia, Magnus Biggerson bersama Uskup Kepala Uppsala dan tiga uskup lainnya mengambi alih pengolahan tambang dengan mengeluarkan dokumen yang disebut Deed of Exchange yang isinya perjanjian pembagian hasil dan pemgelolaan tambang. Beberapa dokumen yang dikeluarkan isinya berupa perjanjian bagi hasil kepada pihak yang menguntungkan. Pada saat itu pengelolaan dan administrasi tambang tidak dilakukan secara parsial oleh penduduk, melainkan dilakukan oleh sebuah organisasi yang terorganisir dengan baik.
- Tahun 1602 – Pasar modal pertama di dunia
Pada masa perdagangan Eropa-Asia terjadi persaingan dagang di Eropa sehingga perang antar negara di Eropa tidak terelakkan. Akibatnya harga rempah-rempah pun jatuh. Jatuhnya harga rempah-rempah ini membuat pengusaha Belanda bekerja sama menjadi satu yang salah satunya adalah VOC yang kunci sukses penggalangan modalnya adalah keputusan membuka kepemilikan saham kepada publik oleh pemilik. Jual-beli sertifikat saham VOC dikelola di Amsterdam sebagai kantor VOC yang kemudian dikenal sebagai Pasar Modal pertama di Dunia.
- Tahun 1862 – Saham pertama tanpa campur tangan Pemerintah/Kerajaan
Swedia menjadi negara kuat yang digerakkan oleh tiga komoditi tembaga, besi dan tar pada abad ke-17. Namun pada abad ke-18 pamor tembaga meredup karena pemerintah mulai beralih mengeksploitasi bijih besi. Pada tahun 1862, perusahaan-perusahaan kecil tembaga membentuk satu perusahaan swasta yang diberi nama Aktiebolag (Perusahaan Terbatas milik Publik) yang seluruh sahamnya berjumlah 1200 lembar dikonversi menjadi 8 lembar senilai 1000 crown Swedia. Hal ini membuat nilai perusahaan menjadi 9,6 juta crown Swedia.
- Tahun 1792 – Pembentukan pasar modal Amerika
Sistem perdagangan saham di Amerika diperkenalkan oleh Inggris di wilayah kolonial. Alexander hamilton selaku Sekertaris Bendahara pertama Amerika melihat urgensi pendirian pasar modal dan mulai berencana membangun pasar modal Amerika. Mulai tahun 1792 hingga 1863 pasar modal beserta perangkatnya sibentuk. Setelah mengalami krisis besar-besaran tahun 1929, NASD memperkenalkan NASDAQ yang sepenuhnya menerapkan prinsip pasar modal elektronis untuk pertama kalinya pada tahun 1971.
Menghasilkan keuntungan dari saham
Saham dipilih sebagai salah satu investasi tentu karena dapat menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. Trader bisa mendapatkan keuntungan saham dari selisih harga jual akhir dan harga beli awal. Misalnya harga saham ABC dihargai 500. 1 tahun kemudian saham ABC berada di harga 600, sehingga trader mendapat keuntungan 100 per lembar dari saham yang dimiliki. Metode ini disebut dengan Long atau beli rendah-jual tinggi dan paling populer di Indonesia.
Selain Long, ada juga Short atau jual tinggi-beli rendah. Metode ini jarang digunakan di Indonesia karena pemerintah memiliki regulasi yang ketat seperti trader yang harus memiliki modal besar dan banyak persyaratan lainnya yang harus dipenuhi. Pada esensinya, Short merupakan kebalikan dari Long. Cara kerja Short adalah dengan memprediksi harga saham akan jatuh di masa depan. Sebagai trader anda melakukan tindakan jual terlebih dahulu dengan mengutang kepada broker saham anda pada saat harga masih tinggi, lalu membelinya di masa depan saat harganya rendah. Metode ini dilarang di Indonesia. Garis besarnya, metode yang banyak digunakan di Indoensia adalah metode Long.
Tips Belajar Saham untuk Pemula
Belajar trading saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan besar. Inilah salah satu alasan mengapa banyak orang yang memilih trading saham. Cara menghasilkan keuntungan dari trading saham pada metode Long memang sekilas terlihat sederhana. Namun untuk trader saham pemula anda tentu perlu memperhatikan berbagai hal sebelum mulai bertransaksi. Jika anda masih bingung bagaimana cara terbaik berinvestasi saham, berikut beberapa tips berinvestasi saham bagi investor pemula.
-
Mulai dengan modal tidak terlalu besar
Ketika memulai investasi saham, lebih baik jika anda menggunakan dana yang minim melihat anda yang belum mengenal pasar saham. Tujuannya, jika anda salah langkah, kerugian yang ditanggung tidak terlalu besar. Tujuan lainnya adalah trading pertama dapat digunakan sebagai proses belajar. Anda perlu waktu untuk membiasakan diri dengan software jual-beli saham, belajar analisis saham dan sebagainya. Jika anda sudah yakin dengan kemampuan yang anda miliki, maka anda bisa menambah modal trading anda.
-
Membeli saham yang fundamentalnya tinggi
Saham yang berfundamental tinggi biasanya disebut dengan saham blue chip. Ciri perusahaan ini adalah dikenal oleh publik, memiliki usaha yang jelas, produknya laku di pasar, tidak memiliki banyak hutang, memiliki manajemen yang transparan dan sebagainya. Jangan tergiur dengan saham gorengan yang pergerakan harganya tidak jelas. Salah satu penguat mengapa anda harus membeli saham blue chip adalah saat pasar saham terkoreksi, maka saham blue chip juga akan terkoreksi. Namun ketika pasar saham pulih, saham blue chip juga ajan bergerak naik lebih dulu dan lebih cepat dari jenis saham lainnya.
-
Lakukan diversifikasi
Belilah beberapa jenis saham untuk membagi resiko trading. Memiliki banyak saham berarti memiliki resiko kerugian yang lebih kecil dari pada hanya membeli saham sejenis. Jika satu saham kinerjanya turun maka kemungkinan saham lain memiliki kemungkinan naik.
-
Belajar melakukan analisis
Trader perlu mengetahui cara untuk menganalisi saham agar dapat menentukan keputusan jual atau beli saham. Ada dua jenis analisis saham yang bisa anda gunakan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Kedua analisis ini akan membantu anda mengetahui kemana anda harus membawa modal anda agar tidak mengalami kerugian.
-
Fokus pada jangka panjang
Pasar saham akan sangat beresiko jika dilakukan dalam jangka pendek karena sifatnya yang fluktuatif. Agar lebih aman sebaikanya anda memilih trading jangka panjang. Semakin lama investasi maka semakin besar keuntungannya. Berdasarkan sejarah saham dan perhitungan imbal hasil IHSG dalam jangka panjang, jika kita berinvestasi jangka panjang, maka peluang meraih return adalah sebesar 12,9%.
-
Lakukan analisan dan review portofolio secara berkala
Analisa dan review portofolio secara berkala ini dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali, 6 bulan sekali atau setahun sekali. Jika dalam review ditemukan catatan bahwa sebuah saham memiliki kinerja yang kurang bagus, produknya gagal di pasaran atau mengalami kerugian, maka anda bisa menggantinya dengan saham lainnya yang lebih baik.
Jika anda mememahami cara kerja saham dan menggunakan analisis yang dianjurkan pasti anda akan berhasil meraih profit anda sendiri, tidak peduli anda seorang pemula sekalipun.